7

2.4K 257 23
                                    

Atsumu yang baru datang terkejut melihat adiknya yang terbaring tak sadarkan diri dengan tubuh yang penuh dengan mark yang dibuat Ryouta.

"Samu.."

Atsumu mendekat kearah Osamu dan memeluk nya, Suna masih melepaskan tali-tali itu dan memberikan jaket nya untuk menutupi tubuh Osamu.

"Suna bawa Osamu pergi dari sini." Atsumu

"Bagaimana dengan mu?" Suna

"Akan ku urus bajing*an itu."

Dengan hati-hati Suna mengangkat tubuh Osamu dan meninggalkan ruangan tadi, saat keluar Akaashi dan Kita langsung menghampiri nya.

"Mana Atsumu?" Kita

"Disini."

Atsumu keluar sambil menyeret Ryouta dan menyuruh bawahannya untuk mengurung nya untuk saat ini. Dia lebih khawatir dengan keadaan adiknya.

.
.

Setelah tiba dirumah sakit, Suna menyerahkan Osamu ke dokter untuk diperiksa.

Suna pov

Sialan.. Berani-beraninya dia melakukan itu pada Osamu..

Untung saja waktu itu aku tidak terlambat, jika tidak.. Aku tidak tau harus melakukan apa.. Atsumu juga pasti akan mengamuk padaku karena tidak bisa menjaga adiknya dengan benar.

Dokter bilang Osamu akan sadar beberapa jam lagi, melihat nya seperti sekarang ini membuat dadaku sakit... Wajahnya yang tertidur terlihat sangat damai..

"Cepat lah bangun..."

Atsumu masih berbicara dengan dokter dan aku akan menemani Osamu disini, aku tidak keberatan lagipula ayah dan ibu sudah mengijinkan ku.

Ayah sangat marah saat mengetahui hal ini, apalagi dengan ibu.. Mengetahui calon menantu kesayangan nya mengalami kejadian berbahaya seperti itu beliau sampai ingin menemui bajingan itu untuk menghajar nya.

Ibuku benar-benar menyeramkan saat sedang marah.. Terlebih lagi beliau bisa karate, aku sudah pernah merasakan nya dan itu menyakitkan.

Suna pov end

.
.

Tiga jam kemudian Osamu membuka matanya perlahan, dia bisa mendengar suara Atsumu dan Suna yang berada disamping nya.

"Menjauh dariku!" teriak Osamu begitu sudah sadar sepenuhnya.

"Osamu!" Atsumu berusaha menenangkan adiknya itu tapi Osamu malah semakin memberontak.

"Pergi! Pergi... Menjauh dariku... Hiks.."

"Hey hey.. Ini aku Suna.."

Suna memeluk Osamu sambil mengeluarkan feromon nya supaya Osamu lebih tenang, Osamu yang mengenali feromon Suna mulai merasa nyaman tapi masih terdengar isakan dari nya.

Beberapa saat kemudian dokter datang, Atsumu dan Suna lalu memberikan tempat untuk dokter itu supaya bisa memeriksa keadaan Osamu.

"Tidak mau..."

Atsumu menghela nafas dan mengambil Osamu dari pelukan Suna dan memeluk nya.

"Tidak apa-apa.. Dokter hanya akan memeriksa mu, oke?" ucap Atsumu dengan lembut.

Osamu hanya diam, saat dokter mulai memeriksa nya Osamu tidak membangkang yang artinya dia mau untuk diperiksa.

"Bagaimana?" tanya Atsumu khawatir.

"Sekarang sudah tidak apa-apa, besok pagi sudah boleh pulang. Permisi.."

Setelah dokter pergi Atsumu kembali ke mansion dan mengurus Ryouta dan meminta Suna untuk tetap menemani Osamu. Tidak dirusuh pun Suna tetap akan bersama Osamu.

"Kenapa?" tanya Suna sambil mengelus pipi Osamu.

"Hiks.. A-aku sudah kotor.."

"Tidak tidak itu tidak benar."

"T-tapi..."

"Kau tidak kotor, bajingan* itu tidak melakukannya.."

.
.

Keesokan harinya Osamu sudah pulang, tapi ke mansion Suna. Atsumu mengijinkan nya karena dia juga ingin membawa Kita jalan-jalan.

"Ingin makan sesuatu?"

"Onigiri."

Suna sudah menduganya jadi dia membawa beberapa onigiri yang dibuat maid tadi. Osamu memakainya sampai habis dan itu membuat Suna gemas sendiri.

Mereka terdiam sejenak, sampai Suna berbicara

"Samu.."

"Ya?"

Suna mendekatkan wajahnya ke wajah Osamu, saat Osamu ingin menghindar Suna menahannya dan mulai melumat bibir Osamu.

TBC.

Chapter selanjutnya bakalan ada adegan ehe ehe nya. ☺ hehe

SunaOsa (Omegavers) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang