12

2.2K 233 19
                                    

"APA?! Adikku benar-benar hamil? Hey sipit! Kau harus ber-" ucapan Atsumu berhenti saat melihat Suna yang menangis.

"T-tuan kenapa anda menangis?"

"Ah.. T-tidak.."

"Tuan muda sedang tidur saat ini, jika kalian ingin masuk jangan berisik."

Suna masuk sementara itu Atsumu mengantar Shinsuke kekamar untuk istirahat. Kamar yang dipakai Osamu itu kamar nya sendiri, dia cuman sering tidur bareng Atsumu sebelum nikah.

Drrtt drrrrttt

"Ada apa bu?"

"Minggu depan wanita ini akan kembali."

"Minggu depan ya? Hmm."

"Memangnya kenapa?"

"Apa ayah dan ibu ingin cucu?"

"Tentu saja!" ucap ayah dan ibu Suna bersamaan.

"Kalau begitu tunggu lah sembilan bulan lagi."

"Apa mak- APA?!"

"Ibu tolong jangan berteriak, Osamu bisa bangun nanti. Aku akan menjelaskan nya ketika kalian kembali daah!"

"Apa kau meng-"

Sebenarnya Suna ingin merahasiakan ini untuk sementara sampai orang tuanya pulang tapi dia keceplosan karena bahagia.

.
.

Enam hari kemudian Osamu terus saja memuntahkan makanan yang masuk ke mulut nya, Atsumu tidak tau karena sebelumnya Shinsuke tidak begini tapi kata dokter itu karena Osamu masih terbilang muda untuk hamil.

"Besok Reina akan kembali."

"Kalau begitu aku bisa membunuh nya kan?"

Duk!

Shinsuke memukul kepala Atsumu dengan buku yang dipegang nya.

"Kenapa kau tenang-tenang saja seperti ini? Padahal wanita itu pasti menaruh banyak orang untuk memperhatikanmu." Atsumu

"Semuanya sudah ku urus."

Malamnya, Suna kembali dan meninggalkan Osamu yang sedang mengandung calon anaknya. Dan karena untuk sementara Osamu akan sendiri dikamar jadi Atsumu memilih orang yang paling dipercaya nya untuk menemani Osamu.

Reina yang kembali dari luar kota semakin melakukan hal-hal yang diinginkan nya, seperti saat sedang ingin membeli berlian, dia menggunakan nama keluarga Suna.

"Sayang~"

"Kenapa?"

"Oh ayolah~ sebentar lagi kita akan menikah, kenapa masih bersikap seperti itu pada kami~"

"Tunggu.. Kami?"

"Aku sedang mengandung anakmu apa kau lupa?"

Suna benar-benar lupa akan hal itu.

.
.

Malam sebelum pernikahan.

"Bagaimana?" Atsumu

"Apanya?" Suna

"Pria yang kau cari."

"Sudah kutemukan."

"Bagaimana caranya?"

"Waktu sedang ada di sebuah restoran aku mendengar nya bergumam 'Reina kuharap kau tidak lupa kalau anak yang dikandunganmu itu kita membuat nya bersama' begitu. Postur nya juga agak mirip dengan ku."

"Hahaha! Aku penasaran bagaimana reaksinya nanti!"

"Bagaimana dengan keadaan Osamu?"

"Ayah dan ibu sedang bersama nya."

"Mereka sudah kembali ya."

"Bulan depan mereka akan berangkat lagi."

"Benar-benar sangat sibuk."

"Yaah begitulah."

.
.

Hari pernikahan.

Semuanya benar-benar sibuk hari ini, tapi berbeda dengan Suna yang tenang-tenang saja dan sangat bahagia karena hari yang ditunggu-tunggu nya akhirnya tiba.

"Tsumu.. Kenapa aku harus memakai pakaian ini?"

"Sudahlah pakai saja. Nah ayo bersiap!"

"Hahaha! Sebentar lagi! Sebentar lagi! Aku akan menjadi bagian dari keluarga Suna! Kyahahaha!"

"Tes.. Tes.. Halo? Baiklah semuanya selamat datang diacara yang spesial ini!" Kuroo Tetsuro, teman Atsumu yang dipaksa untuk jadi pembawa acara.

"Hari ini tuan muda dari keluarga Suna akan menikah, oleh karena itu sangat banyak wartawan yang datang! Hahaha!"

Selesai acara penyambutan, acara intinya akan segera dimulai. Reina langsung berada dialtar pelaminan, dia bingung karena seharusnya dia muncul secara elegan.

Suna mengambil mik dari Kuroo dan...






TBC.

Penasaran yaaa, wkwkwk.

SunaOsa (Omegavers) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang