⚫️ 3

1.1K 163 18
                                    

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄Hyun x lix

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄
Hyun x lix

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄
.
.
.
.
.
Catatan di chapter ini aku gunain aku kamu ya, bukan lo gue,  karena mereka sedang ada di form sekolah / kegiatan formal, jadi bahasa mereka juga menyesuaikan situasi.
Akan menggunakan lo gue jika mereka dalam mode bermain dan sebagainya.
.
.
Selamat membaca tekan bintangnya dulu yorobun.
Komen juga, kalau sepi aing nggak bakal up book ini.
.
.
.

"

"belajar terus, santai sedikit dek nanti otak nya kelebihan kapasitas bisa meledak".

Bangchan berbaring di kasur empuk sepupunya sambil bermain sebuah game online, menyaksikan bagaimana gigih seorang bang felix dalam belajar untuk persiapan olimpiade beberapa hari lagi.

"kak yang benar saja, aku harus mengalahkan sekolah kalian, ini pertama kali bagi sekolah ku ikut olimpiade, aku tak punya waktu untuk bermain, lagi pula kakak seharusnya juga belajar, bukan kerumah ku, rebahan dan main game seperti ini".

"lix apa kamu baru saja mengusir kakak mu sendiri?"

"aku tidak mengatakan nya, tapi baguslah jika otak mu bekerja".

"aish kamu ini, ya !!!! Bukan kah sifat sombong mu harus segera dihilangkan? Aku tak yakin akan ada seseorang yang tertarik padamu jika kamu terus angkuh dan naif seperti ini".

"yang terpenting adalah mempertahankan peringkat 1. Soal di sukai atau tidak itu tidak penting kak".

Felix membolak balik buku matematika yang dirinya pegang, kembali larut dalam belajar, mengabaikan kakak sepupu yang sibuk bermain game di kasurnya.

Lama terdiam dengan kegiatan masing-masing, chan tiba-tiba duduk dan berjalan cepat ke arah meja dimana felix tengah belajar.

"dek, ini namanya seungmin kan? Apa dia sekelas dengan mu?"

"eung, dia sahabat ku semenjak aku pindah dari aussie ke sini".

"gimana cidera mu? Apa kata dokter kemarin?"

"sudah tak apa, lagipula itu bukan hal utama penyebab kepindahan ku kak, kakak tak perlu khawatir".

"hhhhh, bangchan memilih duduk di kursi depan yang menghadap ke felix, ia genggam tangan kiri adik sepupunya yang memiliki beberapa bekas luka, menatap luka itu sendu lalu kembali lihat wajah dingin adiknya.

"kakak sering bilang jika punya sesuatu untuk di katakan, kakak siap dengar apapun itu, tapi kamu nggak perlu memaksakan diri untuk bercerita, kakak akan tunggu sampai kamu siap dek, feel free, kakak selalu disini".

"thanks bruh, aku sungguh tak apa".

"lix一".

"kak chan, lix nggak selemah yang kakak bayangkan, berhenti khawatir, lagipula itu hanya masalalu, lix sudah disini hidup dengan lembaran baru, tak ada yang perlu kakak takutkan lagi. Ini korea kak, bukan australia".

High School Love On ¦¦ Hyunlix √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang