"satu tahun gue nggak pernah lihat muka lu, dan lu nggak berubah sama sekali, masih felix yang dulu yang gue kenal, cuman bedanya lu jauh lebih cantik sekarang".
Wooyoung terus memperhatikan pria manis yang duduk didepan kursinya ini, matanya menatap penuh puja mantan kekasih yang memutuskan hubungan secara sepihak tahun lalu dan menghilang begitu saja.
Dengan tangan menopang dagu dan senyum manis yang masih sama, begitu lah wooyoung dengan tatapan penuh arti didalamnya.
kedua orang itu duduk di depan cafe, awalnya felix berniat pergi, tapi wooyoung menahannya dan memaksa ia duduk terlebih dahulu, felix tidak dapat melawan, keberanian nya seakan hilang begitu saja. Apalagi wooyoung masih sangat berani memegang pergelangan tangan felix tanpa izin.
Seolah hal itu merupakan kebiasaan mereka di masalalu.
"beruntung banget gue dulu punya lu ya, berkat lu gue nemuin bahagia gue yang sebenarnya lixie"
Felix menghindar tatap mata, wooyoung menatapnya sangat dalam sehingga ia merasa begitu terganggu.
Tatapan yang dulu selalu felix puji, dulu tatapan itu sangat felix sukai karena wooyoung hanya menatap dirinya saja tanpa pernah melirik ke orang lain.
Benar, mereka dulu sebahagia itu.
"jangan lupa batas, kita udah pisah kak". Ujar felix cepat, berusaha sekuat mungkin untuk tidak terlihat bergetar ketakutan. Padahal di bawah meja tangan dan kaki sudah terasa sangat kedinginan.
"gue pulang" final felix sambil berdiri dan berbalik tanpa menoleh ke belakang lagi, beruntung karena wooyoung tidak menahan atau banyak bertanya.
Ia hanya menopang dagu menatap punggung ramping mantan kekasih yang semakin cantik dimatanya dengan senyum manis dibibir tak pernah surut, masih seperti awal saat mereka dipertemukan kembali beberapa waktu lalu.
"sampai jumpa lagi fellie" ujarnya tulus.
Felix hiraukan dan segera tancap gas keluar dari area cafe itu.
Diperjalanan pulang felix terus merasa ketakutan seolah apa yang selama ini ia hindari telah kembali tampak di permukaan.
Ingatan-ingatan menyakitkan kembali berdatangan, bahkan jeritan dimalam itu masih terdengar jelas di telinganya. Ulas kembali kilas kejadian yang terus saja menampakkan wujud di depan mata.
Bayangan bagaimana kerasnya usaha wooyoung melemahkan tubuhnya, tetes keringat yang membasahi keduanya, prosesi tanpa nikmat walau cinta tak putus terucap dibelah bibir yang lebih tua.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Love On ¦¦ Hyunlix √
Romancetidak perlu sombong hanya karna bisa satu kali mengalahkan ku, kau hanya beruntung kali ini dan aku berbaik hati membiarkan mu menang. ~ hwang hyunjin. fakta bahwa aku bisa mengalahkan mu berarti kepintaran mu bukan lah apa-apa bagi ku, bahkan mungk...