Sepulang dari les matematika, felix memutuskan berhenti sebentar di sebuah market guna membeli beberapa ramyeon untuk di konsumsi seorang diri nanti jika sudah tiba di rumah.
Selesai berbelanja apa yang dirinya butuhkan, felix keluar dari market dan mulai berjalan kaki, kebetulan market yang ia tuju tidak begitu jauh dari lokasi tempat dirinya tinggal, sehingga ia memilih untuk berjalan kaki hitung-hitung olahraga sore.
Berjalan seorang diri memasuki sebuah gang sempit yang sepi, jalanan gang itu bahkan terasa lumayan lembab akibat tetes air dari saluran AC tiap rumah yang sengaja di arahkan di jalanan gang.
belum lagi begitu banyak tong-tong yang penuh dengan berbagai sampah plastik busuk memenuhi tiap kantong yang dibuang di pinggir jalan gang.
Lumayan kotor dengan bau busuk yang menyengat penciuman, sangat wajar jika disini begitu banyak kucing jalanan dan tikus, ini adalah surga makanan bagi mereka, mengais tong sampah dan memakan sisa-sisa makanan manusia.
tapi hanya dengan melewati gang ini sajalah lokasi rumah felix jauh lebih dekat dibandingkan harus melewati jalan utama yang banyak belok nya.
Namun semakin ia melangkah jauh masuk ke dalam gang, felix menyadari seperti ada yang diam-diam mengikuti dirinya.
Tanpa menoleh, felix dapat merasakan ada orang lain sekitar tiga meter dari belakang tubuhnya.
Ia berusaha tetap tenang, kemudian berbelok arah menuju gang lain yang berlawanan dengan arah rumahnya.
Setelah felix berbelok ia kemudian langsung lari sekuat mungkin, dugaan nya benar dia memang sedang di ikuti orang tak di kenal, terbukti karena sekarang orang itu tengah mengejar dirinya.
Dahulu ketika ia masih duduk di sekolah menengah pertama felix selalu memenangkan pertandingan lari cepat, kekuatan berlari dirinya tidak bisa di ragukan lagi.
"sial, kemana dia".
Suara nafas berat menguar dari seseorang yang sedari tadi mengikuti felix, ia kehilangan jejak, dalam sekejap felix menghilang dari jangkauan matanya.
Orang itu bercekak pinggang sambil melihat ke arah kiri dan kanan, ada tiga belokan, dan ia tidak mendapatkan clue belokan mana yang felix pilih.
Disini lumayan sepi padahal hari masih terbilang sore. "aaagh kemana anak itu, cepat sekali larinya"
"cari gue?"
Orang itu berbalik saat tiba-tiba ada suara berat mengalun penuhi telinga dan mendapati felix berdiri di belakang tubuhnya.
"siapa lo? Kenapa ngikutin gue?" tanya felix dengan nada yang terdengar tidak senang.
Orang itu bukan nya menjawab justru langsung menyerang dengan melayangkan tinju tepat di depan wajah felix secara tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Love On ¦¦ Hyunlix √
Romancetidak perlu sombong hanya karna bisa satu kali mengalahkan ku, kau hanya beruntung kali ini dan aku berbaik hati membiarkan mu menang. ~ hwang hyunjin. fakta bahwa aku bisa mengalahkan mu berarti kepintaran mu bukan lah apa-apa bagi ku, bahkan mungk...