Felix dan wooyoung di tempatkan di ruangan yang berbeda.
Wooyoung ditemani oleh teman-temannya, soobin, yeonjun, dan beberapa teman lainnya, sedangkan felix di temani oleh hyunjin, chan, seungmin, jisung dan juga jeongin.
Felix masih belum sadarkan diri akibat bius yang masih menguasai alam bawah sadarnya, hingga waktu kunjung hampir habis, yang di perbolehkan menunggu hanya satu orang saja.
Hyunjin minta izin kepada chan supaya hari ini dirinya saja yang menemani felix, beruntunglah chan memperbolehkan, mengingat kedua orang tua felix tidak tau bagaimana kondisi felix, membuat chan harus pandai dalam menjelaskan kondisi felix nantinya.
Mungkin besok akan menjadi hari yang panjang, baik bagi felix maupun bagi wooyoung.
Hal ini sudah tak bisa lagi disembunyikan. Konsekuensi harus diterima oleh kedua belah pihak. Entah konsekuensi baik ataupun sebaliknya.
Tinggal lah hyunjin disini, di ruangan yang sama dengan pria manis yang masih tidur dengan pulas, hembus nafas yang teratur, menandakan begitu damai nya felix
Hyunjin perhatikan wajah felix dengan seksama, mata kecil itu bergerak pelan dibalik kelopak indah berhiaskan bintang, entah apa yang felix mimpikan sekarang, hyunjin penasaran.
Bibir tipis itu sedikit mengecut beberapa detik lalu kembali seperti semula. Entah rasa apa yang felix kecap di dalam mimpinya.
Lucu.
Genggam tangan felix yang terbebas dari infus, hyunjin cium lama punggung tangan kecil disebalik tangan besarnya.
Jika mengingat bagaimana felix beberapa waktu yang lalu, hyunjin jadi merasa begitu bersalah tak bisa jadi pelindung disaat yang tepat. Tak tega melihat pujaan nya begitu tersiksa oleh masalalu yang di ciptakan mantan sahabat lama hyunjin.
"gue sayang banget sama lu fel" ujar hyunjin pelan.
Elus pipi felix, ingin berikan kehangatan pada lelaki yang tengah pulas itu.
Entah sudah berapa kali ia ungkapkan perasaan nya. Hyunjin tak pernah bosan walaupun belum ada jawaban.
♥♥♥♥♥♥♥♥
Pagi sekali felix sudah bangun lebih dulu dibandingkan hyunjin, diam tanpa bergerak, kunci tatapan matanya pada seorang pria yang masih tidur pulas dengan posisi duduk sambil tangannya bertaut dengan tangan felix.
Ingin sentuh rambut hyunjin, ingin belai pipi hyunjin, ingin rasakan lembut bibir hyunjin, felix ingin kecup kening hyunjin, ingin beritahu seberapa hyunjin sudah memenangkan hatinya tapi dirinya tak bisa, dirinya tak pantas, sudah tak ada celah lagi bagi keduanya untuk bersama.
Felix alih tatapan matanya ke lain arah saat mata hyunjin mengerjap beberapa kali, kepalanya ikut tegak dan coba menyesuaikan retina dengan cahaya pagi.
"fel.... Udah lama bangun nya".
"................" tak di jawab, felix kali ini abaikan hyunjin.
"hey..... What you feel?"
"................".
"gue beliin sarapan dulu ya, lu semalaman bobo, jadi nggak nerima asupan apapun".
Sentuh rambut felix untuk ia acak-acak sedikit meskipun felix tak menatapnya sedari tadi, terus buang pandang mata berbeda arah, abaikan hyunjin yang terus ajak dirinya bicara.
Senyum lembut tetap hyunjin singgungkan untuk pujaan hatinya tak perduli dengan felix yang masih coba buang muka.
"gue pergi bentar ya". Ujar hyunjin, menundukkan badan untuk beri kecup tipis di pelipis yang tertutup rambut felix lalu melangkah dekati pintu keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Love On ¦¦ Hyunlix √
Romancetidak perlu sombong hanya karna bisa satu kali mengalahkan ku, kau hanya beruntung kali ini dan aku berbaik hati membiarkan mu menang. ~ hwang hyunjin. fakta bahwa aku bisa mengalahkan mu berarti kepintaran mu bukan lah apa-apa bagi ku, bahkan mungk...