Last part

24 1 0
                                    

Bel Sekolah terdengar kembali menandakan jam sekolah telah berakhir. Ini sudah hari kedua semenjak kejadian Basara menangis dan tidur dipangkuan Kasara dan sudah 2 hari juga Basara tidak sekolah.

Kenko sedang bersiap - siap membereskan semua bukunya, jika ditanya apakah Kenko masih dibully jawabannya tidak, bukan karena Kasara dkk sudah menarik ultimatum nya tapi karena mereka takut jika Kasara dkk saja dilawan apa kabar mereka yang tidak ada harga nya.

Saat Kenko masih asik membereskan buku-bukunya 2 orang masuk ke kelasnya, Kenko hanya memandang sekilas Daniel dan Akasa yang berjalan kearah nya

" Ikut dengan kami !"
Ujar Daniel

" Tidak mau, "
Jawab Kenko santai menepis ringan tangan Daniel yang akan menyeret nya

" Itu perintah "

" Dan itu tidak berlaku untuk ku "
Masih santai dengan aktivitas nya membereskan buku.

Merasa tidak ada gunanya berdiskusi dengan Kenko, Akasa pun mengangkat Kenko ala karung beras, ia tidak menghiraukan tatapan siswa lainya ataupun rontaan rontaan Kenko ataupun teriakannya, Daniel berjalan santai dibelakang

" Apa yang kalian lakukan ?"
Tanya Kenko setengah berteriak, saat ia sudah didudukan di kursi belakang, sementara Akasa dan Daniel duduk didepan.

" Aku sudah katakan, ikut dengan kami "
Jawab Akasa

" Bicara baik baik "

" Kami sudah baik baik, kamunya saja yang dongkol "
Balas Daniel

" Hei, .... Kau akan pergi begitu saja,? Bagaimana dengan bukuku, hasil belajar ku selama ini disitu,? Kalau hilang bagaimana ?"
Gerutu Kenko

" Aku sudah memerintahkan orang untuk mengambilnya "
Ujar Akasa

" Pasti kan tidak ada satupun yang hilang,...."
Ancam Kenko yang hanya dapat anggukan dari Akasa.

" Lagian, mau kemana ?"

" Jangan bilang kalian diperintahkan Kasara untuk menculik ku dan kalian akan menyiksaku atau kalian akan menjual organ dalam tubuhku...... "
Lanjut nya, merasa tak ada jawaban Kenko pun mulai berpikir yang tidak tidak

" Jangan lakukan itu, aku belum merasakan pacaran, belum menikah, belum memiliki anak. Kalau aku mati duluan bagaimana dengan wanita cantik jodohku "
Drama Kenko

" Apa aku perlu menyumpal mulutmu ?"
Tanya Akasa kesal meskipun tak dipungkiri ia merasa gemas dengan sikap random kenko, karena sungguh pikiran Kenko terlalu jauh dan langsung mendapat gelengan keras dari sang empu sambil menutup mulutnya rapat-rapat.

Sekitar 20 menit, mobil mereka terparkir didepan rumah yang wow nya super megah. Daniel dan Akasa pun menggiring Kenko untuk masuk.

Saat pintu rumah itu terbuka memperlihatkan seorang wanita tua dengan mata bengkak seperti habis menangis berhari-hari.

" Apa dia ?"
Tanya wanita itu pada Akasa dan langsung mendapat anggukan dari Akasa.

" Terimakasih sudah mau datang "
Ujar sang wanita yang merupakan nyoya Yaguruya menggenggam tangan Kenko.

" Bibi aku diculik "
Ceplos Kenko yang langsung membuat genggaman ditangannya melonggarkan.

" Jangan buat masalah, "
Ujar Kasara yang datang entah dari mana menarik tangan Kenko dan membawanya.

" Bibi aku diculik, sungguh. Aku belum ingin mati, aku belum menikah bibi, tolong aku.."
Teriak Kenko, sang nyonya hanya bisa memandang aneh

" Ma, nanti kita bicaranya....."
Teriak Kasara yang masih asik menggeret tangan kenko

" Jangan dipikirkan Bun, .... Sekarang udah ada jaminan  "
Ujar Daniel sambil membawa sang nyonya keruang tengah.

Sementara itu.... Dilantai 3
" Masuk !"
Perintah Kasara setelah mereka sampai didepan sebuah pintu besar bercat hitam gold

" Gak mau, gimana kalau didalam ternya isinya pembunuh semua "
Tolak Kenko

" Otakmu ituh, ini kamar Basara selama 2 hari ini dia sakit, gak mau makan gak mau periksa hanya bergumam saja  selain itu dia mengurung dirinya sendiri"
Jelas Kasara.

Sebelum Kasara menyelesaikan kalimatnya Kenko sudah masuk duluan kedalam kamar. Kasara hanya terdiam berharap keputusan nya sudah benar.

Saat masuk kedalam kamar yang pertama kali dilihat Kenko adalah gelap dan pengap, ia mencoba mencari saklar lampu nya. Dan menemukan nya

" Basara "
Lirih nya saat lampu itu menyala,ia berjalan kearah kasur yang terbaring Basara diatasnya Bermandi keringat

" Basara "
Lirih nya lagi mengelus kepala pipi yang terasa dingin itu, matanya sudah berkaca - kaca

Dielusnya pipi itu sambil dipandangi wajah risih Basara, sampai Basara terbangun dari tidurnya. Perlahan mata itu terbuka

" Kenko "
Panggil Basara

" Mimpi "
Lanjut nya lalu memejamkan matanya, ia tau Kenko tidak mungkin ada dikamar nya, tapi kenapa tidak hilang- hilang.

" Kenko "

" Jangan alay "
Basara langsung bangkit dari posisi tidurnya menghiraukan rasa sakit di kepalanya karena aksi mendadak nya

" Kenapa kau disini, ?"
Sinis Basara, Kenko hanya dapat tersenyum

" Kenapa ? Tidak suka ,... Lagian bukan niat ku, anak albino mu yang menculik ku dari kelas "
Jelas Kenko tak kalah sinis

" Aku tidak punya anak albino ?"

" 2 temanmu itu, aku tidak ingat namanya "
Setelah itu hanya diam, selam hampir 15 menit, Kenko menghela nafas kasar.

" Kalau kau diam saja, lebih baik aku pulang "
Kesal Kenko, ia bangkit dari duduknya dan hendak berbalik sebelum tangannya ditarik kasar sehingga ia tidak dapat menjaga keseimbangan dan jatuh menabrak tubuh Basara yang mana langsung dibawa Basara kedalam pelukan erat sambil menjatuhkan tubuhnya berbaring

" Aku memang memiliki salah denganmu, tapi jangan membunuhku dengan cara seperti ini, tidak elit sama sekali, aku juga belum menikah "
Sesak Kenko, selain pelukan nya yang erat jangan lupakan tubuh Basara yang masih panas

" Aku membenci mu "
Ujar Basara dengan mata berkaca-kaca namun tidak melepaskan pelukan

" Aku tau, aku juga membencimu "
Jawab Kenko membalas pelukan Basara

" Aku merindukan mu "

" Kenapa kau tidak datang padaku, aku setiap hari sekolah "

" Aku takut kau membenciku dan tidak mau menemui ku lagi, kau sudah tidak ingat dengan ku "

" Siapa yang mengatakan nya "
Dapat dirasakan Basara bagian dadanya basah, Kenko menangis

" Kau tidak tau, aku juga merindukan mu "
Balas Kenko masih betah dengan posisi nya

" Maafkan aku "
Lanjut Kenko

" Tidak, bukan kau yang salah "
Balas Basara sambil mengeratkan pelukannya

" Maafkan aku, aku tidak bisa menjelaskan nya "
Basara tidak menjawab, ia hanya diam menikmati suasana yang diharapkan nya.
Lama diposisi itu, Basara melonggarkan pelukannya untuk melihat wajah manis Kenko takut - takut kehabisan nafas, tapi ternyata Kenko tertidur.

Ia terus memandangi wajah Kenko dengan senyum yang lebar, mengingat bagaimana Kenko menangis karena merindukan nya itu membuat nya sangat bahagia.

" Apa itu lampu hijau ? "
Monolog Basara dengan senyuman nya yang semakin lebar.

" Sekarang kau hanya milikku Kenko, tidak akan ada siapapun yang ku ijinkan untuk merampas mu, kau akan selalu bersamaku"
Lanjutnya bermonolog, masih memandangi wajah manis Kenko lebih fokus ke bibir Cherry nya.

" Apa kalau aku mencium mu kau akan marah, kau akan meninggalkan ku lagi, aku ingin mencoba nya "
Bermonolog sendiri terus-menerus tentang Kenko, sampai tak terasa ia pun ikut tertidur dengan posisi berpelukan.

KENKOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang