Pembullyan

61 4 0
                                    

" jadi sekarang kau tidak akan marah ataupun meminta penjelasan "
Tanya Daniel setelah Basara menyelesaikan ceritanya

" Kurang tau, "
rasanya bingung sekali  Di satu sisi ia  sangat penasaran dan di satu sisinya lagi ia takut Kenko tidak menyukainya dan berakhir meninggalkan nya lagi dan menghilang tanpa jejak, itulah yang dirasakan Basara.

Sementara Kasara bergemelatuk menahan amarahnya, saat tahu bahwa Kenko lah yang menjadi alasan sifat kelewat dingin adiknya itu.

" Kenapa kau ?"
Tanya Akasa menyenggol lengan Kasara

" Gak ada "
Jawabnya ketus, lalu beralih ketempat minuman untuk menenangkan pikirannya, sementara yang lain saling pandang kecuali Basara dia mah acuh.

Sekarang hening tenggelam dalam pikiran masing-masing, sampai suara pintu terbuka menghentikan nya.

" Jam berapa sekarang ?"
Tanya Kenko santai, merasa tak ada jawaban ia tak ambil pusing dan beralih mengambil ponselnya disaku celana, sebelum

" Jam makan siang lewat dikit, sini duduk sambil nunggu makanan datang "
Jawab Basara, Kenko hanya menurut

" Seperti nya sangat lelah "
Tanya Basara

" Gak juga, cuman begadang nonton aja "

" Santai banget "
Ketus Kasara, namun orang yang dimaksud tidak peka,

" Kenko, loh gak kepikiran loh utang penjelasan "
Lanjutnya sambil menatap tajam Kenko, semuanya kecuali Kenko menatap Kasara tidak percaya,  jika Kasara sudah loh - gue itu artinya ia sedang marah, sementara Kenko menatap polos.

Basara menatap tajam saudaranya itu meskipun tidak dipungkiri ia juga kesal dan marah namun tetap saja kalah dengan rasa takutnya.

" Utang penjelasan apa ?"
Tanya Kenko polos, karena sungguh ia tidak mengerti.

" CK, loh itu terlalu munafik..... Jangan sok polos , kita semua udah tau dimana dan bagaimana loh ketemu Basara, dan bagaimana cara loh ninggalin Basara, dan sekarang loh disini seakan-akan gak pernah terjadi sesuatu, malah sekarang loh ngedeketin tuan muda keluarga Arora,..... Sungguh sifatmu itu menjijikkan, kayak jalang tau gak "
Sinis Kasara tanpa mempedulikan tatapan sekitarnya, dan bohong jika Kenko tidak merasakan sakit.

Entah makan apa mereka tadi pagi, sehingga hari ini harus dikejutkan dengan sifat 2 bersaudara Yaguruya hanya karena satu orang, Kasara yang biasanya selalu mampu menahan emosi dan paling bijak kini menghilang terganti dengan Kasara yang bermulut pedas dan sinis

" Kasara ?"
Ujar Basara dengan nada dingin ya, namun tidak ditanggapi oleh Kasara

" Kalau begitu permisi, terimakasih atas tumpangannya "
Celah Kenko santai, Basara cengo apa Kenko akan pergi begitu saja lagi.
Saat Kenko akan membuka pintu, knop nya tidak dapat diputar.

" Loh gak denger, loh utang penjelasan "
Sarkas Kasara

" Aku tidak memiliki alasan ataupun kewajiban buat jelasin apapun "
Ditatapnya mata tajam Kasara dengan tatapan santai. Yang mana langsung membakar emosi ke lima Pangeran itu.

" Gak ada alasan ?, Kalau begitu selama ini loh anggap adik gue apaan "
Emosi Kasara

" Hufff... Kau posesif sekali, aku baru tau kalau ternyata kasih sayang saudara dapat menghasilkan keposesifan seperti ini,... Kayak nya harus hati-hati "
Monolog Kenko yang masih dapat didengar oleh semuanya, yang dimana langsung memperbesar emosi mereka.

" Dengar,! .... Baik sekarang maupun dulu, saudara mu itu Basara sudah kuanggap adikku dan dia tau itu "
Lanjut Kenko.

" Heh, adik ?.... Semoga harimu berjalan dengan baik "
Putus Kasara menahan emosi sambil membukakan pintu, setelah Kenko keluar suasana hening untuk beberapa saat.

* Maaf *
Batin Kenko

" Apa apaan kau  Kasara ?"
Tanya Basara menatap datar saudaranya

" Apa?, Jangan bilang kau akan membelanya dan marah padaku, sadarlah Basara ia bukan orang yang pantas untukmu, masih banyak orang yang lebih baik,..... Lebih baik kau lupakan dia "
Jawab Kasara

" Siapa kau yang bisa mengatakan Kenko pantas untuk ku atau tidak ?"

" Basara jangan bodoh, jika dia mengganggap mu maka ia akan menjelaskan nya tanpa diminta siapapun dan jika ia terhalang sesuatu maka ia akan berusaha tapi lihatlah menjelaskan tidak bahkan hanya untuk kata maaf pun tidak, "
Jelas Akasa, karena ia tahu Kasara pasti tidak akan menjawab dan lihatlah skakmat untuk Basara.

* Selamat datang di neraka, Kenko *

.........................

Keesokan harinya semua berjalan lancar untuk siswa lainnya kecuali Kenko, tepatnya semenjak kemarin saat ia memasuki kamarnya di asrama semua teman sekamarnya menghindarinya bahkan ada yang terang terangan membuly nya, kecuali Genk Karan mereka masih mau berkomunikasi dan hanya menyemangati tidak dapat membantu.

( Di sekolah ini semua siswa siswa memang diwajibkan tinggal di asrama namun tentu dengan fasilitas yang disesuaikan dengan kasta dan tingkat bintang, kecuali gank Kasara karena mereka kaum elit jadi dibebaskan )

Ia tidak menggambil pusing itu semua selama semuanya dalam kendalinya.
Saat ini Kenko dan Karan dkk sedang dikantin makan siang. Suasana riuhnya kantin semakin bertambah riuh tatkala datang para pangeran sekolah dan 3 orang wanita dengan satu orang wanita bergelayut manja ditangan Basara dan Kasara.

Basara dkk melanjutkan langkahnya kemeja yang memang dikhususkan  sementara 3 wanita itu berdiri dibelakang Kenko yang tampak acuh.

" Oh, maaf... Tanganku terpeleset "
Ujar salah satu dari ketiga wanita itu yang bernama Jessi, setelah ia menumpahkan 1 gelas penuh minuman dingin yang dirampasnya dari siswa lain, tepat di atas kepala kenko.

" Kenapa kau minta maaf, biarkan saja "
Timbal temanya yang bernama Rose

" Tidak, tidak aku harus minta maaf. Dia kakaknya Basara "
Kilah jessi

" Seorang yang miskin dan jalang tidak pantas disebut sebagai kakak, apalagi Basara kita ..... Benar - benar tidak pantas, lagian Basara tidak akan marah dia kan mencintai mu "
Tambah Sana.

Sementara Kasara dkk  menonton dengan senang berbeda dengan Basara yang hanya diam menahan kekesalannya.

Terdengar helaan nafas dari Kenko sebelum ia bangkit dari duduknya berbalik dan menatap Jessi cs santai

" Sudahkah kalian berbicaranya  ? Jika sudah maka dengar "
Ujar Kenko lalu menyiram balik Jessi dengan minumannya.

" Maaf tanganku terpeleset ?"
Tentu saja itu membuat semua orang membelalakkan matanya tak percaya.

" Apa yang kau lakukan hah,.... Dasar jalang "
Teriak  Sana

" Jalang? Tidakkah kau lihat siapa yang jalang ?, Aku atau kau ?, Dengan penampilan mu yang seperti ini aku yakin jika kau keluar tidak sedikit orang yang menatap mu jijik dan tatapan lapar dari hidung belang "
Sarkas Kenko, sambil meneliti penampilan mereka bertiga

" Kau ? Kurang ajar..."
Niat hati ingin menampar pipi mulus Kenko namun tidak dapat karena kalah cepat dengan tangan Kenko yang menepisnya.

" Biar ku beri tahu posisi kita ! Aku ini laki - laki dan kalian perempuan, jadi sebaiknya jangan gunakan fisik saat berhadapan denganku karena aku tidak akan mentolerir nya, "
Jelas Kenko dengan santai, sementara Jessi cs sudah merah padam.

Ia pun berjalan ke tempat Kasara dkk dan memegang tangan Kasara berniat meminta pertolongan.

" Kasara,.... Lihatlah bajuku ! Ia juga melukai tanganku "
Ujar Jessi dengan nada manja yang malah membuat Kenko ingin muntah mendengar nya.

" Tidak apa, ia memang tidak memiliki perasaan dan berwajah tebal...... "
Jawab Kasara sambil melirik Kenko yang menatap ke arah mereka

" Kau kan tau dia itu jalang murahan,.... Dia pasti sudah terbiasa mendapat kan perlakuan seperti itu "
Sindir Rain, sementara Kenko hanya menatap santai seolah tidak ada apapun yang terjadi, Basara ia hanya diam.

Sebenarnya semua siswa merasa aneh dengan situasi ini dimana siswa baru yang dapat menaklukkan sang pangeran sekolah mereka harus dibully atas dasar perintah para pangeran itu sendiri.

KENKOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang