Masa lalu

248 7 0
                                    

Pukul 19.00  lewat seorang laki laki berusia 14 tahun sedang duduk termenung di salah satu bangku dipinggir taman kota, memandang kosong tanpa arah duduk tanpa niat apapun selama lebih satu jam sampai seseorang menepuk bahu lelaki itu

" Boleh aku duduk ??" 
Sebuah deheman singkat menjadi jawaban nya.

" Namaku Kenko, Kenko Saotome.... Siapa namamu??"
Lanjutnya ikut memandang lurus ke depan setelah duduk di sampingnya. Tatapan dingin dan tajam menjadi jawaban untuk pertanyaan itu

" Kenapa kau menatapku seperti itu ? ... Aku kan hanya bertanya ?"
Heran Kenko saat ia memandangi sang pemuda

" Hei botak, kau mau kemana ? "
Lanjut Kenko ketika melihat pemuda disampingnya itu berdiri dan menjauh, sambil mengaitkan tasnya untuk menyusul pemuda dingin itu. Namun ketika ia bangkit dan hendak berjalan ia dikagetkan dengan wajah tampan dingin dan datar sang pemuda yang berhadapan langsung dengan wajahnya

Tampan *  Batin Kenko

" Kau memanggilku apa ? "
Tanya sang pemuda dengan suara datar dan dingin
Tersadar dari acara kekaguman nya, bukanya menjawab Kenko malah mendengus.

" Ck, kau memang manusia dingin perusak suasana "
Ujar Kenko sambil kembali duduk dengan ekspresi mengejek.

" Siapa yang merusak suasana siapa ? Tidak tau diri... "
Sindir sang pemuda
..........................................

* Apa laki laki ini gila *  batin sang pemuda

Mendengar sebuah sindiran dari sang pemuda membuat Kenko tersenyum. Tanpa mempedulikan ekspresi dari sang lawan bicara, Kenko langsung menarik sang pemuda untuk duduk kembali dan menyodorkan sebuah roti yang baru saja diambilnya

" Makanlah "
Namun tak ada jawaban, melainkan tatapan heran atau apalah. Kenko pun melanjutkan kalimatnya

" Kau ingin aku suapi "
Mendengar penuturan yang terlampau frontal untuk ukuran orang yang baru saja ditemui, sang pemuda hanya berdecak  namun tetap diambilnya bungkusan roti itu, karena ia memang lapar

" Jadi, siapa namamu ?"

" Basara "

" Sedang apa kau disini sendiri ?"

" Menghirup udara segar "

" Dimana rumahmu ?"

" Di perumahan xxxxx"

" Botak "

" Apa ??"
Entah sadar atau tidak dengan nama panggilan itu Basara tetap menjawab nya dan ia sudah mulai banyak bicara, karena sungguh ia sedang menikmati sesi memakan rotinya

" Jangan terlalu berkeliaran dimalam hari apalagi jauh dari lingkungan rumahmu seperti ini, ditambah kau seorang diri. Setidaknya bawa seseorang untuk menemanimu jika tempat yang kau tuju cukup sepi, kalau kau tidak ingin ada yang menemani mu maka datanglah ketempat yang ramai, agar aman. Negara ini, daerah ini berbahaya, apalagi untuk ukuran mu yang bocah "
Jelas Kenko panjang lebar

" Cerewet "
Sontak saja Kenko memukul kepala bagian belakang Basara

" Aku ini tidak cerewet, aku hanya menasehati mu bocah. Bagaimana jika terjadi sesuatu padamu "
Sarkas Kenko

KENKOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang