Kesempatan

35 4 0
                                    

Tengah malam nya Kenko terbangun dari tidurnya hal pertama yang ia lihat adalah dada bidang Basara, Kenko tersenyum kecut mengingat semua nya, lama memandangi ia arahkan tangannya untuk mengecek suhu tubuh Basara, sudah lebih baik. Tak lama Kenko tersenyum evil sedikit menjauhkan tubuhnya mengambil ancang-ancang lalu ia tendang tubuh Basara sampai terjungkal kebawah.

" Apa yang kau lakukan ?"
Teriak Basara memegangngi pantatnya, sambil mencoba berdiri masih belum sadar siapa yang diteriakinya.

" Apa, suruh siapa kau memelukku..... Dasar mesum "
Sinis Kenko menahan tawanya.

" Kenko "
Nada Basara melembut seketika saat sadar siapa yang menendang nya

" Bukankah kau juga memelukku "

" Benarkah?,aku lupa "

" Dasar "

" Sudah, ayo turun "

" Mau ngapain "

" Lapar "

" Kenapa tidak bilang dari tadi "

" Makanya jangan banyak bicara! Ayo !"
Mereka pun berjalan kebawah ke area dapur, jika ditanya kenapa tidak ada yang bangun saat teriakan Basara, jawabannya kamar Basara kedap suara.
Kini mereka telah sampai di dapur.

" Ada makanan apa ?"
Tanya Kenko, sambil duduk santai menunggu Basara membawakan makanan.

" Tidak ada apapun "
Jawab Basara sedih

" Tidak mungkin, rumah sebesar ini tidak ada makanan "

" Aku tidak tau tempatnya "

" Dasar payah, biar aku saja yang cari "
Ujar Kenko mulai mencari makanan, dan ya ia mendapatkan nya didalam kulkas hanya perlu menghangatkan.

Setelah selesai menghangatkan nya, kini mereka sedang menikmati nya.

" Makanlah yang banyak, kau belum makan kan selama 2 hari ini "
Memindahkan sayuran nya ke piring Basara

" Dari mana kau tau "

" Saudara mu yang mengatakan nya "

" Dia itu memang cerewet "

" Kau juga sama "

" Aku..... Berbeda "

" Dimana bedanya kalian sama- sama aneh"

" Ngomong ngomong, apa Kasara sudah tidak marah padamu ?"

" Tidak tau,Tapi apa kau tidak marah padaku "

" Aku marah juga kesal "

" Maafkan aku "

" Lupakan, berjanjilah kau tidak akan melakukan nya lagi dan berkata jujur lah padaku"

" Berjanji, "

Mereka saling menatap cukup lama lebih tepatnya Basara yang menatap karena Kenko mah acuh

" Kenko, selama 3 tahun ini, apa kau tidak memiliki waktu luang sama sekali atau niat untuk bertemu denganku lagi "
Tanya Basara mulai serius

" Niat? Mungkin lebih dari niat. Jika waktu luang aku memang kekurangan .... "
Balas Kenko

" Kenapa kau tidak mencoba menghubungi ku, aku sengaja tidak mengganti nomerku agar kau bisa menghubungi"

" Menghubungi ya ?, Jika aku melakukan nya, mendengar suara mu aku tidak akan kuat "

" Kau merindukanku ?"

" Tentu saja, memangnya kau tidak rindu pada kakak tampanmu ini "

" Menurutmu ?"
Terlihat jelas penurunan mood dari wajah tampan Basara

KENKOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang