A G R 12

17 4 5
                                    

XII. Perkenalan

Waktu terus berjalan, Aitar dan si kembar sudah meninggalkan basecamp sebelum nanti malam datang lagi sesuai perintah Gilang. Gilang sendiri harus pulang karna badan nya sangat lelah dan matanya benar-benar butuh tidur untuk 1 atau 2 jam.

Basecamp Lakeswara tidak pernah kosong ada jadwal masing-masing untuk siapa saja yang harus menjaga basecamp tetap aman, ada juga Anggota yang memilih menginap dan tinggal ditempat itu.

Lakeswara bukan lagi perkumpulan anak-anak remaja, tapi mereka sudah menjadi keluarga, Gilang selalu menerapkan kepada semua anggotanya bahwa mereka adalah keluarga, dan keluarga tidak boleh berkhianat. Lakeswara adalah salah satu bagian hidup Gilang begitupun bagi lakeswara, Gilang adalah pelengkap dalam Lakeswara.

Aqilla melihat jam ditangan nya, jarum panjang menunjukan pukul 7 pas. Sudah saat nya Qilla pulang kerumah, toko tutup jam 10 malam seharusnya Qilla pulang saat toko tutup, tapi karna besok senin jadilah gadis itu pulang lebih dahulu.

Qilla mengendarai motor nya dengan kecepetan sedang, Ia harus sedikit memutar jalan untuk membeli bubur ayam langganan nenek.

"Tumben rame amat." Ujar Qilla.
"Alah sia ini mah orang ribut apa yak." Qilla mengerem motor nya mendadak, di depan sana orang-orang sedang adu kekuatan dan bodoh nya Qilla memilih menonton dibanding memutar balik motor nya.

"Yah kegep bego Qilla." Setelah sadar bahwa salah satu dari mereka melihat Qilla gadis itu buru-buru memutar motor nya.

Ntah karna asik menonton apa memang telinga nya kurang berfungsi sampai tidak sadar bahwa dibelakang nya sudah ada 4 laki-laki yang melihat Qilla dengan tatapan sangar.

"Mampus Qilla besok lebaran beli katembat." Bisik nya.

"Berani juga cewe nontonin orang tauran." Ucap laki-laki di depan nya.

Qilla hanya tersenyum canggung. "Salah jalan bang misi mau pulang."

Baru saja Qilla ingin menyalakan motor, tapi tertahan oleh tindakan pencabutan kunci motornya secara paksa, membuat Aqilla melongo tidak percaya.

"Cepet amat tangan nya, punya bakat copet ye bang." Kata Qilla.

Teman-teman nya dibelakang bukan kesal malah tertawa meledek. "BBangsat Mau ngakak kenceng." Ucap cowo dengan mata sipit.

"Reynar kapan lagi dikatain copet."

"Diem anjing." Umpat Reynar malu.

Sedangkan Aqilla tidak merasa bersalah ataupun takut sedikitpun.

"Udah sini deh kunci motor gua, entar nenek gua nyariin berabe." Ucap nya.

Reynar ketua Blackton itu mentapan Qilla dengan senyum miring nya. Menarik, perempuan di depan nya terlalu menarik untuk dilepas.

"Gimana gua bisa percaya kalo lu gak bakal telfon polisi." Kata Reynar yang membuat Aqilla mendengus sebal.

"Gak penting banget buang-buang pulsa." Jawab nya.

Lagi-lagi Rernar dibuat takjub dengan jawaban Aqilla.

"lagian ngapain si lu pada disini mending noh ikutan berantem." Kata Qilla.

"Udahlah Nar anak baik-baik nih cewe." Ucap salah satu teman Reynar.

"Nah bener nih dengerin temen lu duh udah ganteng baik lagi." Qilla mengacungkan dua jempolnya tidak lupa dengan senyum yang merekah lebar.

Reynar tidak mendengarkan, laki-laki itu masih ingin tahu tentang gadis di depan nya. "Nama lu?."

"Ah kepo nih kaya pembantu baru."

Qilla sebenarnya tidak ingin tertawa tapi tema-teman Reynar dibelakang malah tertawa sangat kencang saat mendengar jawaban nya, yang membuat mau tak mau selera humor Aqilla yang receh terpancing keluar.

"Gosah ketawa." Ucap Reynar kesal.

"Duh maap deh gua kalo liat orang ketawa pengen ikutan aja." Jawab Aqilla manis.

"Gua Reyhan." Laki-laki yang tadi Qilla puji ganteng itu menjulurkan tangan nya ramah.

Qilla menyambut nya dengan senang hati. "Aqilla Eunoia."

"Nah kalo ini nama nya Reynar, orang nya emang emosian maklumin aja." Kata Reyhan.

"Lu anak Cakrawala kan." Ucap laki-laki dengan jaket hitam dan topi hitam.

"Ko tahu si tadi bakat copet sekarang bakat peramal." Ucap Qilla heran.

"Yah seengganya masih lebih bagus lah Fin dibanding copet." Ledek Reyhan.

Reynar melempar kunci motor nya kesal, untung saja Aqilla sigap menangkap nya. "Cabut deh sana ." Kesal nya.

"Duh dari tadi juga mau pulang yeuh." Jawab Qilla sewot.

"Sabar Qil maklum pms." Bisik Reyhan yang mampu membuat Aqilla terkekeh pelan.

"Gua tampol ya Han."

"Ampun ketua."

"Bentar lu bener kan anak Cakrawala." Ucap Daffin memastikan.

"Nanya mulu nih, iya, kenapa si?" Tanya Qilla.

Daffin tidak menjawab melainkan melihat Reynar dengan tatapan yang tidak Aqilla paham.

"Dah gua cabut bai." Qilla tidak mau ambil pusing gadis itu memilih pergi sebelum laki-laki galak bernama Reynar berubah pikiran.

"Jangan gila Fin." Ucap Reyhan yang paham apa arti tatapan itu.

"Lu bisa manfaatin dia buat mata-matain Lakes Nar." Kata Daffin.

Reynar menatap nya datar ."Gua udah punya cewe lu gak butuh penghianat lain." Setelah mengatakan itu Reynar berjalan menyusul teman-teman nya yang sedang kewalahan di depan sana.

𝓐 𝓖 𝓡

'Kadang bukan alam ataupun takdir yang mempertemukan kita, tapi kitalah yang memaksa bertemu sampai akhirnya alam mengalah, dan takdir akan mengambil ahli dalam perpisahan, karna pertemuan ini tidak ada dalam skenario Tuhan.'

••••
Mau ngenalin cast yang jadi Reynar

••••Mau ngenalin cast yang jadi Reynar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( aku bucin dia banget 👆🏻)

Satu orang dengn aura yg berbeda kalo atas pas tauran bawah pas bucin aku ✌🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu orang dengn aura yg berbeda kalo atas pas tauran bawah pas bucin aku ✌🏻

Sekian don't forget vote sama komen yang banyaaaaaaak ,oke bestie 👊

ARSENIO GILANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang