VI. Panggilan Gilang
Sudah waktunya jam pulang, tapi Qilla masih harus berdiam di sekolah untuk mengurusi Turnamen Basket minggu depan di Cakrawala.
"Beneran gak mau gua tungguin aja." Tawar Elina sekali lagi.
"Gausah Na Gavano udah nungguin noh." Tolak Qilla.
Rachel,Fellicya dan Jovita sudah pulang lebih dulu hanya tinggal Qilla,Elina dan Freya. Mereka bertiga dengan kompak berjalan ke arah parkiran yang penuh oleh kendaraan para anggota Lakeswara.
"Basket lagi Qil?" Tanya Mars.
Qilla mengangguk mengiyakan. "Ya jadi pulang sama siapa?" Tanya Qilla.
"Sama Arkhan dong." Jawab nya enteng.
"Ayo Arkhan kita pulang." Dengan wajah berseri Freya menghampiri motor Arkhan
"Enggak, kurang jelas ya ucapan gua di kantin."
"WOAH ARKHAN NGOMONG PANJANG GAIS." Teriak Freya.
"Gak waras." Sindir Arkhan.
"Padahal kata-kata Arkhan barusan nyelekit ampe ke ampela." Ucap Mars prihatin.
"Alah lemah lu Mars segitu mah belom ada apa-apanya." Jawab Freya.
Arkhan yang tidak peduli pun menyalakan motornya berniat segera pergi dari tempat itu.
"Tunggu dulu aku belum naik ." Tahan Freya.
"Minggir." Ucap Arkhan.
Bagaimana bisa Arkhan jalan jika Freya berdiri di depan motor nya dengan tangan yang direntangkan. "Pulang bareng tadi kan udah janji di kantin."
Arkhan menghembuskan napas kasar. "Naik." Titah nya.
Freya mengerjapkan mata nya kaget. "Beneran nih boleh?" Tanya nya memastikan.
"CEPET." Tekan Arkhan. Tak ingin laki-laki itu berubah pikiran Freya dengan cepat menaiki motor besar itu.
Arkhan melepas jaket nya kasar. "Pake, besok-besok robek aja rok lu." Ucap nya dingin.
Freya mengambil jaket itu dengan jantung yang tak karuan sudah dipastikan pipi nya berubah warna menjadi merah muda.
"ADUH BENIH BENIH CINTA MULAI TUMBUH." Goda Aitar.
"Alhamdulillah ternyata Arkhan normal ya Allah." Ucap Arkana.
Arkhan segera saja melajukan motor nya sebelum teman-teman yang lain tertular virus menyebalkan 2 saudaranya.
"Ayo Na cabut." Ajak Gavano.
"Kasih jaket dong kaya Arkhan." Ujar Elina.
"Pake jaket sendiri lah mandiri." Jawab Gavano.
"Idih ga sweet banget si ah." Kesal Elina.
"Lagian udah gua bilang pake rok panjangan." Balas Gavano.
"Mulai deh bawel udah buru dah jalan."
"Duluan bos, Qil." Pamit Gavano.
"Duluan Qill, dankaum jomblo." Pamit Elina yang mendapat sorakan dari anggota Lakes lainnya.
"Ko ga ada Gilang?" Tanya Qilla heran.
"Yaelah Qil ini ada Arthur ngapain nanya yang gak ada si." Jawab Dersa.
"Mau aku tungguin Qil?" Tanya Arthur.
"Enggak usah, udah sana pada pulang." Tolak Qilla cepat.
"Si Gilang mah paling di perpus Qil, kan kepilih lomba Olimpiade Biologi dia." Jawab Aitar.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARSENIO GILANG
Teen Fiction"𝘼𝙠𝙪 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙢𝙚𝙢𝙞𝙣𝙩𝙖 𝙖𝙠𝙝𝙞𝙧 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙖𝙝𝙖𝙜𝙞𝙖, 𝙖𝙩𝙖𝙪 𝙖𝙠𝙝𝙞𝙧 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙢𝙥𝙪𝙧𝙣𝙖. 𝙃𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙖𝙠𝙝𝙞𝙧 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙞𝙩𝙪 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙘𝙪𝙠𝙪𝙥" -𝘈𝘳𝘴𝘦𝘯𝘪𝘰 𝘎𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘙𝘢𝘨𝘦𝘯𝘥𝘳�...