Cahaya matahari pagi mulai masuk menyinari penjuru kamar tetapi dua insan yang masih setia tertidur tidak merasa terganggu sama sekali, Jonathan merasa sebuah deruan nafas menerpa dada bidang miliknya yang tak dilapasi sehelai benang. Jonathan segera membuka mata miliknya dan mendapati gadis mungil masih setia tertidur dalam pelukannya, ia mengelus rambut milik gadis tersebut sambil mengingat kejadian tadi malam. Kamala yang merasa tidurnya terganggu segera membuka matanya, dilihatnya Jonathan sedang tersenyum padanya. "Good morning little girl" ucap Jonathan sambil mengusap garis muka milik gadis tersebut.
"I'm not a little girl Jo"
"Hahaha okay okay, c'mon let's wake up"
"5 menit lagi dong, kepalaku pusing banget"
"Itu karna kamu kebanyakan minum kemarin Kamala"
"Ah masa? aku ga sadar hehe"
"Padahal aku udah bilang, jangan minum banyak banyak eh malah bandel"
"Iya maaf deh hehe"
"Yaudah tidur dulu aja, aku cari obat pengar sama bikin sup dulu"
"Gema juga mabuk kemarin?"
"Kamu, Gema sama Juna mabuk kemarin"
"Kalian mabuk juga?"
"Ya kalo aku mabuk, kamu ga bakal selamat sih Mal"
"Hah? maksudnya?"
"Ya kalo aku mabuk, kamu udah habis di ranjang sama aku buktinya kamu baik baik aja"
"Eww, you're so pervert Jo"
"Hahaha, udah aku bangun dulu" ucap Jonathan sembari bangkit dari ranjang dan segera memakai kaos miliknya.
Jonathan melangkahkan kaki keluar dari kamar meninggalkan Mala seorang diri, Mala segera merebahkan dirinya lagi ketika ia merasa kepalanya sangat berat. Tak berselang beberapa lama pintu kamar kembali terbuka, Mala yang masih setia menutup mata karna pusing hanya bisa diam sampai ia merasa sebuah lengan melingkari pinggang miliknya. "Mala, kepala aku pusing banget deh" ucap lelaki tersebut sambil menduselkan kepalanya pada bahu milik Mala.
"Di buat tidur aja Juna, kepala aku juga pusing"
"Kita minum banyak kah kemarin?"
"Lumayan kayaknya aku sampai pusing gini"
"Mala badannya hangat ya, badan aku dingin banget"
"Kamu masih mabuk deh kayaknya Jun"
"Masa sih?"
"Iyaa, bicaramu ngelantur banget haha"
"Haha mau meluk Mala terus deh tapi takut bang Nares sama bang Jo marah"
"Lah kenapa marah?"
"Rahasia haha"
"Haha Juna Juna, udah diam aja atau tidur deh biar ga bicara ngelantur lagi" ucap Mala sambil menepuk pelan punggung milik Juna, tak berselang lama lelaki tersebut kembali tertidur. Tak berlangsung lama pintu kamarnya kembali dibuka menampakkan wajah tipsy milik Gema, ia langsung berlari menaiki kasur tempat Juna dan Mala. "Kamalaa" ucapnya sambil melingkarkan lengannya pada pinggang milik Mala sama seperti yang dilakukan Juna.
"Aduh kok jadi acara peluk pelukan gini sih"
"Mala, Gema kangen deh"
"Kan kita ketemu setiap hari Gema"
"Hehe tapi aku kangen"
"Haduh Gema Gemaa"
"Iya ih aku juga kangen Mala sama Gema" gumam Juna masih setia memeluk gadis tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal
Fanfiction𝘒𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘒𝘢𝘮𝘢𝘭𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘨𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘩𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘈𝘣𝘪𝘮 𝘥𝘢𝘯 𝘈𝘯𝘫𝘢𝘯𝘪, 𝘉𝘪𝘴𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘈𝘣𝘪𝘮 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘩 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘥𝘪 𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘮𝘦�...