seventeenth

23 3 0
                                    

Begitu menjelaskan cikal bakal masalah antara Gema dan Abim pada bunda dan Rajendra, bunda langsung memahaminya ia juga tidak marah pada Gema karna sudah menghajar anaknya tersebut. Mereka segera berpamitan kepada ibunda Abim dan meminta maaf sekali lagi kepada beliau, mungkin setelah ini sang ayah yang akan menghajar lelaki tersebut. Nares meminta Jonathan untuk mengantarkan Mala pulang kerumahnya sedangkan dirinya akan membawa Gema menuju rumah sakit bersama Juna, Jonathan menyetujui rencana tersebut. Jonathan mulai menjalankan mobilnya ketika dirasa wanita tersebut telah siap, "Mau rapat Jo?" ucap wanita tersebut begitu menyadari pakaian yang Jonathan kenakan dengan pandangan lurus menatap jalanan.

"Baru balik rapat seharusnya masih ada satu rapat lagi tapi gue cancel"

"Kamu ngerokok?"

"Hah? engga kok"

"Bau cigarette sama parfum Versace Eau Fraiche kecampur jadi satu."

"Gue ga ngerokok kok."

"Baunya ga bisa bohong loh Jo."

"Hm iya, cuma sebatang aja kok itupun ga sampai habis gara gara buru-buru kerumah Abim"

Tangan milik Mala mulai mencubit lengan lelaki tersebut, Jonathan yang merasa kesakitan mulai merintih kesakitan. Mala justru semakin melancarkan aksi cubit mencubitnya hingga tangan besar milik Jonathan mengenggam kedua tangan miliknya, " Sakit Kamala " tuturnya.

"Udah sering dibilangin rokok ga baik malah masih dihisep aja sampai sekarang"

"Nares juga tau, tapi kok cuma gue yang dimarahi" protes lelaki bertubuh tinggi dengan ekspresi cemberutnya.

"Iya nanti aku marahin Nares juga, btw lepasin dong"

Jonathan segera melepaskan tangan besarnya kemudian ia ganti menggengam salah satu tangan milik wanita tersebut, lampu lalu lintas berganti warna menjadi merah. Jonathan menghentikan laju mobilnya kemudian menatap wanita disampingnya tersebut, "Mau mampir ke sebuah tempat dulu engga?" ujar Jonathan masih menatap intens Kamala.

"Kemana?"

"Ada pokoknya, tempat biasa gue kesana kalo lagi capek"

"Coffeeshop?"

"Bukan Mala"

"Terus kemana? biasanya juga kesana."

"Ada lihat aja nanti"

Setelah menempuh perjalanan yang tak terlalu jauh, mereka telah sampai pada suatu tempat yang Mala lumayan ingat. Tempat dimana mereka sering menghabiskan waktu bersama ketika kecil, Mala dan Jonathan segera turun dari kendaraan yang mereka tumpangi. "Engga ada yang berubah" ucap Mala sambil menyusuri jalanan diikuti oleh Jonathan.

"Semua masih tetap sama, cuma ada beberapa yang dibangun ulang"

"Kamu sering kesini?"

"Iya, kadang kadang kalo lagi capek atau butuh healing aja"

"Jadi keinget masa masa waktu kita kecil"

"Lu bosen ga dari kecil bareng sama gue terus" ucap Jonathan sambil tertawa.

"Iya ya, kita dari kecil sampai kuliah bareng terus haha" balas Mala

"Lucu ya kita"

"Eh Jo, kita bakal lewat tempat kita les dulu ga sih?"

" Iya, engga jauh dari sini "

Mereka segera menyusuri jalanan menuju tempat yang mereka sebut, tak membutuhkan waktu lama mereka telah sampai. Jonathan melihat jam tangan miliknya, " Jam nya anak anak pulang engga sih sekarang? " ucapnya pada wanita disampingnya. Tak berselang lama segerombolan anak kecil keluar dari gedung tersebut, ada yang berlarian menuju orang tua masing masing adapula yang pulang kerumah dengan berjalan kaki. " Kita kayak orang tua yang lagi jemput anaknya les engga sih " cetus Mala sambil tertawa menepuk lengan Jonathan.

Ethereal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang