twentieth

18 3 0
                                    

Waktu menunjukkan pukul 4 sore, cahaya terang dari matahari perlahan berganti menjadi senja. Gema terbangun dari tidurnya ketika merasakan sebuah elusan pada puncak kepalanya, disebelahnya terdapat Jibran yang telah terbangun terlebih dahulu dengan salah satu tangannya memainkan smartphone miliknya dan satu lagi tengah mengelus puncak kepalanya.

"Did you wake up, honey?" ucapnya tanpa mengalihkan perhatian pada benda yang tengah ia pegang.

"Hmm" balas Gema seraya bangkit dari tidurnya kemudian meraih kaos kebesaran milik Jibran.

"Mau kemana?"

"Ngerokok." Gema meraih slingbag miliknya yang berada tak jauh darinya, Gema akan berlalu menuju balkon ketika suara Jibran menginstrupsinya.

"Gema?" panggilnya.

"Hm?" balasnya.

"I think i need your help"

"There is a prob-" sahut Gema sambil membalikkan badannya dengan rokok yang sudah menyala ditangannya. Terlihat sesuatu tengah membangun tenda diantara selakangan milik Jibran, "What the fu-" lanjutnya.

"Please, i need your help Gema" rintihnya dengan tatapan memohon.

"I don't want it-"

"Please."

"Oh god, i just lit my cigarette Jibran"

"I can't hold it"

"Ck, fine wait i finish my cigarette first."

"No, i said i can't hold it"

"Not my problem"

Gema berjalan berlalu dengan kaos kebesaran milik Jibran ditubuhnya, Gema mendudukkan diri pada kursi yang berada tak jauh dari ranjang yang tengah Jibran tiduri dengan tatapan memohon kearahnya. "Can you wear your pants? i can see your cat from here." ujarnya.

"Itu tujuan gue sih." balasnya sambil menghisap sebatang rokoknya.

"Oh my god Gemani, stop teasing me" keluh Jibran sambil menutup kepalanya dengan bantal.

"You look cute when you're aroused"

"Terserah."

Gema segera membuang sisa puntung rokoknya pada tempat sampah, ia kemudian berlalu menuju meja untuk mengambil segelas air putih untuk ia minum. Gema melangkah sambil menguncir rambutnya tinggi tinggi, "Jadi engga nih?". Jibran langsung bangkit dari tidurnya, senyum menghias sudut bibirnya sembari ia masih menahan hasratnya.

"Sekarang?"

"Iyalah anjing, lu ga liat ap--" belum selesai ia berbicara, Gema sudah terlebih dahulu melancarkan misi penyelamatan Jibran.

"Eunghh-- yashh--" lengguhnya.

"Oh-- my-- god-- baby- "

"Huh? baby? i'm not your baby" ucap Gema menghentikan aktivitasnya.

"Oh shithh-- stop talking Gemani"

"I think i'm clos--" sahut Jibran seraya mengangkat kepalanya, dapat Gema lihat leher milik lelaki tersebut. Gema menunggu lelaki tersebut menuntaskan aktivitasnya, ketika selesai ia langsung membuang ribuan titik titik kecil itu pada tissu.

"Where did you learn that?"

"Uh? porn video?

"Really? you've never done it with anyone else?."

Ethereal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang