TITANIC (MORIARTY THE PATRIOT FANFIC) YAOI 18+ TAMAT

Another Story in Titanic Part 3

Warning: Shonen Ai, Boy x Boy, Yaoi, Typo, OOC, Hurt, Angst, Chapter kali ini setengah berisi Flashback dari Albert

FF ini Terinpirasi dari Film Titanic dan tentu dengan jalan cerita yang berbeda

Cerita kali ini akan bagaimana nasib teman-teman Sherlock, Louis dan Albert ketika tenggelamnya Titanic. Mungkin hanya terdiri dari 2-4 chapter.

Semoga Readers menyukainya
Selamat membaca
______________________________________

# London, 5 Tahun Yang Lalu Sebelum Tragedy Titanic

Mansion Moriarty yang biasa hening sontak ramai lantaran kedatangan tamu yang tidak diundang, bahkan kedatangan mereka sama sekali tidak diharapkan oleh Nyonya keluarga  tersebut.

Kepala keluarga Moriarty mengandengan seorang wanita dengan 2 orang anak lelaki yang berjalan di belakangnya. Mereka bertiga memiliki ciri yang sama, rambut pirang dengan netra bagaikan ruby yang bersinar. Sangat cantik, terlebih sang wanita memiliki paras begitu sempurna dan itu diwarisikan pada kedua putranya. 

Saat itu Albert pemuda berusia 17 tahun,  ia cukup mengerti akan kehidupan yang dijalani seorang bangsawan, terlebih hak seorang kepala keluarga yang memiliki lebih dari 2 istri.

'Jadi dia orangnya.' 

Itulah yang ia pikirkan saat mendapati perempuan pirang itu melewatinya, tidak ada tegur sapa dari sang ibu tiri kecuali kedua anak pirang yang sempat menatap ke arahnya. Bahkan sang ayah yang sempat melihat Albert pun diam dan hanya melewatinya. 

'Menjijikkan.' 

Netra emerlad itu tidak melepaskan pandangannya pada sosok keluarga baru ayahnya, ia tahu kehidupan pernikahan kedua orang tuanya hanya sebatas politik semata. Sang ibu yang merupakan anak dari keluarga bangsawan dipaksa kawin dengan penerus keluarga Moriarty remaja kala itu, sebuah perjanjian yang membuat ayahnya dulu mengawini ibunya. Memang tak ada rasa cinta, hanya kewajiban yang diemban hingga mereka melahirkan Albert yang diangkat sebagai penerus keluarga.

"Tuan Muda, guru anda sudah menunggu." 

Langkah Albert muda terlihat tegap walau sebenarnya ada sisi  yang hancur lantaran kehidupan keluarga yang berantakan di dalam.

.

SKIP TIME

.

Malam itu untuk pertama kalinya ia makan keluarga setelah 1 bulan lamanya, sang ayah yang duduk di kursi ujung kini diapit oleh kedua wanita yang resmi ia nikahi. Wanita pertama adalah ibu kandung Albert sementara yang kedua adalah wanita yang dianggap pelacur oleh ibu Albert. 

'Wanita itu pelacur Albert, dia menggoda ayahmu. Ia memaksa ayahmu dengan guna-gunanya, dan kedua anak yang ada di depanmu bukanlah adikmu. Ingat itu.'

Sejenak ia mengingat kata-kata yang sudah didoktrin sang ibu padanya, Albert yang tidak tahu harus mempercayai yang mana hanya bisa menuruti apa yang terlihat di matanya. 

"Annalice, cobalah makanan ini kau pasti suka. Will... Louis, makanlah yang banyak."

Begitu harmonis keluarga yang ada di hadapannya, sangat berbeda dengan apa yang ia rasakan bila sang ayah bersama dengan ia dan ibunya. Sebuah kesimpulan yang ia dapat adalah

'Ayah hanya mencintai keluarga barunya.'

.

.

Malam-malam berganti, musim pun terlewati, kepala keluarga Moriarty membangun sebuah rumah mewah yang di tempati oleh keluarga dengan 2 anak yang masih di bawah umur kala itu. William James Moriarty berusia 13 tahun dan Louis James Moriarty yang masih berusia 11 tahun bersama dengan ibu mereka Annelice Janne Moriarty, nama yang diberikan kepala keluarga Moriarty.