Warning: Shonen Ai, Boy x Boy, Yaoi 21+, Typo, OOC, Hurt, Angst,
FF ini Terinpirasi dari Film Titanic dan tentu dengan jalan cerita yang berbeda
Cerita kali ini akan bagaimana nasib teman-teman Sherlock, Louis dan Albert ketika tenggelamnya Titanic.
Semoga Readers menyukainya
Selamat membaca
______________________________________Hari itu, cuaca bagai musim dingin seperti masih menyelimuti Kota New York. Dinginnya udara masih terasa menerpa kulit bahkan merasuk hingga ke tulang, walau seharusnya bulan ini musim dingin pastilah sudah berlalu.
New York masih dilanda hujan terus menerus, kurang tepat rasanya para pelaut berlayar mencari ikan di Samudera sana namun pelabuhan masihlah tempat yang paling ramai di Kota ini. Menjadi nelayan adalah komoditas utama bagi para pekerja kasar di pinggir Kota New York.
Hari seorang pria berpakaian khas pria Inggris berjalan di sekitar area pelabuhan. Netra biru gelapnya menajam namun bila diperhatikan lebih dekat lagi terlihat begitu hampa, seakan kini menjadi pelengkap mimik pria 30 tahun-an ini.
Pria ini, Mycroft Holmes, langkahnya berhenti tepat di pagar pembatas antara daratan dengan kapal-kapal yang berlabuh. Kepulan asap membumbung tinggi ketika pria ini menghembuskannya. Sore ini Mycorft sengaja menjejakkan kakinya di pelabuhan. Ia seperti sedang menunggu seseorang sambil menikmati sebatang rokok yang sengaja ia beli di toko tembakau pusat Kota New York.
"Tch," seringai tipis memperlihatkan sebagian taringnya, matanya terlihat hidup namun hanya sesaat, "Kau pasti akan menyukai tembakau ini Sherly," ia terkekeh, hanya saja tidak menunjukkan ia bahagia atau terhibur.
Raut wajah kesepian terlihat lagi di mimiknya.
Warna laut di pelabuhan selalu suram, terlihat hitam dengan aroma amis khas tempat pengalengan ikan. Manik gelap biru itu lagi-lagi menerawang. Seakan jiwanya tenggelam-menyelami seolah mencari sosok yang tertidur dalam buai samudera luas.
"Adik bodoh," makinya namun ekspresinya masih datar. Mycroft memang tak bisa mengekspresikan apa yang ia rasakan dengan baik. Sangat bertolak belakang dengan sang adik.
Sosok satu-satunya saudaranya tidak pernah hilang dalam pikirannya sedetik pun, bahkan ketika ia melenyapkan orang itu -alasannya menjadi seorang pendosa-, kehampaan itu masih menyelimutinya hingga ia merasa ini bukan yang ia inginkan.
Mycroft kembali menghembuskan asap nikotinnya, kali ini asapnya terlihat semakin banyak karena satu hisapan membuat sebatang rokok itu terbakar habis.
"Aku sudah melenyapkannya, kau bisa lihat kan, Sherly?." ia terkekeh sinis sementara manik hampanya masih memandangi lautan.
Seakan kini lautan berubah menjadi sosok sang adik, atau ia mengharap lautan bisa menyampaikan apa yang ia katakan untuk sang adik.
"Kau tau ... Saat itu, orang itu tersenyum?," senyum dari orang yang ia bunuh tiba-tiba terlintas dalam pikirannya, "Pria Moriarty itu tersenyum ketika nyawanya akan kucabut. Bukankah seharusnya ia ketakutan di detik kematiannya?."
Hari itu, sudah 3 hari yang lalu. Masih segar dalam ingatannya aroma anyir darah yang bercampur amis khas cairan reproduksi bahkan aroma menyengat dari hasil eksresi seperti bercampur dengan udara. Saat itu tubuh pria Moriarty itu terkulai di atas ranjang, ia beraroma sama dengan udara yang berputar di ruangan sempit nan gelap itu. Seakan udara beracun sedang terbentuk di ruangan itu, siapapun tak akan bisa tahan bila harus 5 menit menghabiskan waktu di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TITANIC (MORIARTY THE PATRIOT FANFIC) YAOI 18+ TAMAT
FanficTelah terbit buku Fisiknya!! Sebuah ekspedisi pencarian Masterpiece dari pelukis bernama Sir William Sherlock Scott Holmes di dalam bangkai kapal terbesar di zamannya. Titanic membawamu kembali pada kisah masa lalu. "Are You ready to go back to Tita...