Warning: Shonen Ai, Boy x Boy, Yaoi 21+, Typo, OOC, Hurt, Angst, alur maju-mundur
FF ini Terinpirasi dari Film Titanic dan tentu dengan jalan cerita yang berbeda
Dua chapter penutup ini menceritakan Kisah William di masa depan. Saya membuatnya sambil mendengarkan Sountrack My Heart Will Go on vers Instrumental Piano.
Sangat rekomen untuk kalian sambil membaca chapter ini ^^
Semoga Readers menyukainya
Selamat membaca
______________________________________# London, 14 April 2012, Jam 11 malam
Langkah kecil seorang pemuda pirang tiba-tiba terhenti ketika matanya tertuju pada sosok yang masih duduk di depan alat lukisnya.
Sudah 4 jam, sejak saudaranya ini pamit setelah mereka menyantap makan malam bersama. Bahkan pemuda ini yakin posisi saudaranya ini sama sekali tidak berubah sejak ia melewati kamar ini satu jam yang lalu.
'Astaga kakak~' pemuda ini menghela napas, pasrah karena sifat sang kakak yang agak aneh akhir-akhir ini.
'Akhir-akhir ini kakak lebih sering melamun, lebih banyak menyendiri di sini, bahkan kebiasaannya yang tidur tiba-tiba itu semakin sering,' batin pemuda ini semakin khawatir mengingat tingkah laku saudaranya selama seminggu, 'Kurasa aku harus bertanya pada John soal kakak,' pikirnya merasa mendiskusikan masalah dengan seseorang merupakan solusi yang terbaik
John memang bukan ahli kejiwaan namun pemuda ini percaya bahwa kekasihnya bisa memberikan saran terbaik untuknya, terlebih bila itu menyangkut masalah pribadi dan keluarganya.
"Kakak," panggil si pemuda tepat di depan kamar khusus milik saudaranya namun sang kakak sama sekali tidak menjawab.
Kakaknya masih asik membuat kuasnya menari, memberikan jejak tarian berupa guratan pada kanvas putih yang membuat pemuda ini sedikit tertarik. HIngga akhirnya rasa penasaran membuat pemuda pirang berkacamata ini mendekat, memastikan apa yang saat ini membuat saudaranya tenggelam dengan hobi yang ia geluti.
Pemuda ini menghela napas pelan sambil tersenyum tipis ia pun berjalan lagi, memasuki ruangan tempat sang kakak yang masih asik dengan hobinya.
Kamar yang ia masuki ini berukuran 10 x 8 meter, setiap dindingnya terpajang banyak lukisan dengan berbagai tema serta alat lukis yang tertata rapih di meja panjang sebelah kiri pintu masuknya.
Kamar ini sengaja didekorasi dengan interior bergaya victoria. Warna royal blue mendominasi dinding kamar serta tirainya, sementara tak jauh dari saudaranya yang sedang melukis terdapat dua buah sofa single serta table tea bertahtakan seikat bunga mawar merah dengan vas bening di atasnya.
'Sejak kapan kakak memiliki banyak lukisan?,' tatapnya herah ketika ia memasuki ruangan yang bak galeri seni mini ini.
Netra merah delimanya sesaat terpaku pada banyaknya lukisan yang hampir memenuhi dinding. Pemuda ini mengerutkan dahi sambil membetulkan kacamata yang bertengger di hidungnya, sementara pandangannya terfokus pada tulisan yang ada di sudut kiri bawah salah satu lukisan yang menarik perhatiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TITANIC (MORIARTY THE PATRIOT FANFIC) YAOI 18+ TAMAT
FanfictionTelah terbit buku Fisiknya!! Sebuah ekspedisi pencarian Masterpiece dari pelukis bernama Sir William Sherlock Scott Holmes di dalam bangkai kapal terbesar di zamannya. Titanic membawamu kembali pada kisah masa lalu. "Are You ready to go back to Tita...