Warning: Shonen Ai, Boy x Boy, Yaoi 21+, Typo, OOC, Hurt, Angst, alur maju-mundur
FF ini Terinpirasi dari Film Titanic dan tentu dengan jalan cerita yang berbeda
Cerita kali ini akan bagaimana nasib teman-teman Sherlock, Louis dan Albert ketika tenggelamnya Titanic.
Semoga Readers menyukainya
Selamat membaca
______________________________________Hujan baru berhenti 1 jam yang lalu, aroma basah tanah bercampur khas rumput tercium begitu jelas setiap kali ia menarik napas.
Pemuda ini masih ragu melangkahkan kakinya, sementara pria yang ada di sebelahnya setia menunggu langkahnya. Pria itu, John H Watson sore ini mengantarkan kekasihnya ke sebuah tempat paling sunyi di pinggir Kota New York. New York's Cemetary, masyarakat Kota New York menyebutnya demikian.
"Tidak usah kau paksakan bila tidak siap Loui," ucapnya John, khawatir.
Cukup lama untuk John meyakinkan Louis datang ke tempat ini, hampir dua hari. Dan masih segar ingatan pria bermarga Watson ini ekspresi kekasihnya ini ketika ia tahu orang yang ia benci sudah tidak ada di dunia yang sama dengannya. Ia tersenyum simpul namun dengan air mata yang mengalir deras membasahi pipinya.
Ini air mata kebahagiaan John. Aku senang pembunuh itu mati,'
Suara tawanya tidak mewakili kebahagiaan kala itu, Louis tertawa namun air matanya tak henti mengalir. Hari itu, hampir tak sedetik pun John meninggalkan Louis.
Si bungsu yang tersisa dari Moriarty, dengan hati dan jiwa yang hampir hancur bahkan lupa seperti apa ekspresi yang harus ia pasang.
'Apakah aku bisa mengembalikan hatinya yang hancur seperti semula?,'
Hingga kini kadang pertanyaan itu seperti ungkapan betapa pesimisnya seorang John H Watson. Pria yang mati-matian meyakinkan pemuda yang tangannya dia genggam untuk tetap melanjutkan hidup, dan John bersumpah akan selalu bersamanya. Di balik sifatnya yang tangguh dan percaya diri ada rasa pesimis yang bersembunyi, tapi untuk saat ini John harus bisa membuat sifat negatifnya bersembunyi dalam waktu yang lama.
'Semua demi Louis. Dia masih sangat muda dan memiliki masa depan yang cerah,'
Karena itulah John berusaha menjadi pribadi yang amat sabar. Bila ia mengingatnya, bahkan taraf kesabarannya setingkat ke atas bila dibandingkan yang dulu.
'Kau cerewet sekali John. Tidak jauh berbeda dengan Mycroft.'
John masih ingat umpatan sang sahabat yang sering terlontar khusus untuknya. Salah satu kenangan yang selalu membuatnya tersenyum simpul.
'Aku tidak akan cerewet bila kau tidak terus terusan berulah, Sherlock. Kapan kau tidak menguji kesabaranku?.'
Namun kini sang sahabat yang menjadi penguji tidak ada lagi di sisinya disaat kemampuannya sudah meningkat. Kini masa-masanya bersama sang sahabat telah ia jadikan dokumenter yang selalu akan ia saksikan berulang kali setiap kali ia merindukannya. Sayangnya dokumenter itu hanya terproyeksi di dalam pikirannya.
"John."
Pemuda di sebelahnya menghentikan pemutaran film-nya, membawa John kembali ke dunia nyata. Membuat warna monokrom seketika lebih berwarna ketika ia mendapati senyuman si pemuda. Warna lembut yang berani bermain dengan tata cahaya yang kuat, sama seperti karya Monet yang pernah Sherlock deskripsikan padanya. Seperti itulah ia memandang sosok pemuda di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TITANIC (MORIARTY THE PATRIOT FANFIC) YAOI 18+ TAMAT
FanfictionTelah terbit buku Fisiknya!! Sebuah ekspedisi pencarian Masterpiece dari pelukis bernama Sir William Sherlock Scott Holmes di dalam bangkai kapal terbesar di zamannya. Titanic membawamu kembali pada kisah masa lalu. "Are You ready to go back to Tita...