🌔 Chap 1: Belimbing Manis

47.8K 711 118
                                    

#Fino POV

Gua tau ini sulit.

Gua tau ini sakit.

Dan disaat gua membuka mata di kala itu menemui kenyataan yang begitu pelik.

Kehidupan berubah total setelah itu.
Hampir aja gua kehilangan separuh kesempatan bahagia dalam hidup.

Lalu bagaimana dengan bang Adit?

Apa kalian sempat berfikir bang Adit meninggal?

Tentu saja tidak.
Abang gua gak selemah itu.

Dia abang yang paling kuat yang pernah gua punya.
Kesalahan nya selama ini hanya gua anggap itu sebagai pencarian jati dirinya.

Yang terpenting dia gak sampe kaya gua yang sudah kelewat batas bejat nya. Sama bejat nya seperti lelaki lelaki yang sudah gua hisap kenikmatan nya selama gua hidup sekarang.

Bahkan gua bercermin pada diri gua sendiri aja gua malu.
Malu akan kisah pilu yang menimpa hidup gua sekarang.

Lalu Ayah......

Hingga di satu waktu gua beritahu semua aib gua dan beliau hanya berkata, "Maafkan Ayah ya Fino!
Ayah gabisa jadi orang tua yang baik. Hingga kamu menemukan jati diri mu yang sesungguhnya dan Ayah tak tau itu. Sama sekali Ayah tak marah dengan mu. Ini semua salah Ayah!"

Perih banget sih rasa nya melihat ekspresi kecewa Ayah yang mengetahui fakta sebenarnya bahwa anak nya Homo.

Tapi mau gimana lagi. Gua nyelam terlalu dalam. Dan tak mungkin gua bawa bang Adit dalam urusan ini.

Kasihan dia. Dia tak perlu merasakan sakitnya batin teriris dengan memberitahu kebenaran semua nya.
Cukup gua aja yang merasakan pahit ini.

Dia jangan.

Hingga tak lama Ayah pun kembali ke luar Jawa untuk melanjutkan tugasnya sebagai direktur di suatu perusahaan besar disana.

Dan kalian tau apa?

Ayah berencana untuk pindah rumah lagi kesana. Membawa semua kenangan beserta orang nya.

Memulai kehidupan baru dan menatanya lagi.
Tapi enggak dengan gua.

Gua milih untuk tidak bersama mereka. Niat gua sudah bulat untuk kuliah di kota impian. Jogja.

Itu pun juga atas bantuan mas Indra.

Iya. Dia juga salah satunya orang yang berjasa dalam kehidupan gua saat ini. Tanpa dia mungkin nama gua sudah tertulis di batu nisan dengan rapi.

Alias mati. Ya emang apalagi kalo gak mati.

Kalian bisa bayangin aja gimana rasanya jadi gua yang harus muasin para lelaki hidung belang itu.

Sakit Cuk ni pantat di entot terus.

Dahlah. Gausah di ungkit lagi.

Eneg gua.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hari berganti dengan sejuta memori hingga aku larut dalam ambisi.
Setahun setelah malam mencekam itu berlalu aku bahkan tak mengingat nya lagi.

Asik.

Jika bertanya kemana para komplotan penjahat serta pembunuh berdarah dingin itu, mereka berada dalam tempat yang semestinya mereka berada.

Sejujurnya gua gak mau lagi membahas mereka karena info yang gua dapat pula juga terbatas.
Bukan hanya minim info, tapi gua yang sengaja gak mau menyisakan kenangan buruk itu semakin lama di otak gua.

Lubang Idaman Season 3 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang