Sacrifice

122 20 2
                                    

Dukung author dengan vote dan comment nya. Terima kasih.

Happy reading (◠‿◕)

"Halo?" Jawab Jungwon.
"Hah?! Maksud papa apa?!"

"Baiklah, Jungwon mengerti. Kita ketemu disana." Ucap Jungwon dan menutup telpon sepihak.

"Kenapa Won?" Tanya Jay.
"Papa gue bilang kalau ada satu tempat yang aman, tapi sangat jauh lokasinya dari kita. Tempat itu adalah auditorium dimana para mafia yang bekerja dengan papa gue ada disana."

"Terus kenapa?"
"Gue diminta papa untuk pergi kesana. Katanya tempat itu akan aman dari zombie karena memiliki tingkat keamanan yang tinggi."

"Bagus dong. Apa yang lo takutkan?" Bingung Sunoo.
"Masalahnya itu anak-anak dari teman mafia papa gue itu nggak pernah suka sama gue. Dan mereka ada disana. Gue nggak yakin mereka akan membiarkan kita masuk."

"Jangan khawatir Won. Kita ada di pihak lo. Kalaupun nggak bisa masuk ke auditorium itu, kita bisa pergi ke tempat lain. Mungkin saja ada tempat lain di dunia ini yang belum terinfeksi zombie." Ucap Heeseung.

"Sayangnya itu nggak mungkin hyung. Zombie dan pemimpin nya Typhon itu sudah menguasai seluruh dunia. Jadi untuk mengurangi populasi zombie, kita perlu mengalahkan Typhon dulu." Jelas Jungwon.

Kruyuk kruyuk

"Suara apa itu?" Tanya Jungwon.
"Hehe itu suara perut gue. Gue lapar karena belum makan sejak tadi." Malu Jihan

"Ah kami mengambil beberapa persediaan di kantin tadi. Tapi adanya cuma cemilan dan soda. Sepertinya kurang." Hyunsuk mengambil soda dan beberapa camilan di ranselnya.

"Kalau begitu kita istirahat dulu. Kalian pasti lelah seharian melawan zombie di sekolah."
"Kami mempunyai beberapa makanan instan untuk dimakan." Lanjut Jay.

Jay dan Heeseung membagikan beberapa makanan instan yang mereka ambil di rumah Jungwon ke Jinyoung dkk.

Jungwon menghentikan busnya dan beristirahat juga.

"Hyung bensin bus ini juga tidak terlalu banyak. Di dekat sini ada pom bensin, kita kesana yah?" Tanya Jungwon.

"Boleh saja Won, Sekalian mampir ke minimarket terdekat di dekat sini." Jawab Sunghoon.

Jungwon kembali melajukan bus, di depan mereka terlihat sebuah pom bensin yang sangat sepi. Di depan pom bensin itu ada minimarket yang sudah terbuka.

"Sepertinya minimarket itu sudah dibajak sama orang-orang." Pikir Sunghoon
"Mungkin hyung." Balas Jungwon.

"Kita kenapa berhenti disini?" Tanya Sunoo.
"Biasa, mau isi bensin sampai full dulu. Sementara bensinnya diisi, siapa yang bisa ke minimarket untuk mengambil makanan dan minuman?"

"Hem. Sunghoon dan Sunoo temani Jungwon isi bensinnya. Yang mau ke minimarket siapa?" Tanya Heeseung sambil melihat ke arah Jinyoung dkk.

"Karena kalian nggak ada yang mau sukarela ke sana, gue bagi tim saja."

"Tim pertama, yang akan masuk ke minimarket adalah Jake, Yonghee, Monday, Soeun, dan Karina. Dipimpin oleh gue. Tim kedua, yang akan disini untuk berjaga-jaga dan menemani cewek-cewek, Jinyoung, Hyunsuk, Niki dan Jay." Titah Heeseung.

"Gue boleh ikut ke minimarket nggak?" Tanya Giselle.
"Lo yakin? Gue nggak menjamin bisa jaga lo."

"Tapi bukannya banyak orang lebih bagus?" Balas Giselle.
"Itu memang benar. Kalau lo memang ngotot ikut gue nggak masalah."

"Senjata nya gimana?" Tanya Yonghee.
"Lo punya tongkat baseball kan? Pakai itu dan hancurkan kepala zombie nanti jika ada."
"Kalau kami gimana? Kami nggak punya senjata." Ucap Monday dan Soeun.

Survival in Jeju☑️|Enhypen Feat AespaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang