Dukung author dengan vote dan comment nya. Terima kasih.
Happy reading (◠‿◕)
Setelah setengah jam beristirahat sejenak di dekat toko kelontong. Heeseung dkk melanjutkan perjalanan lagi.
"Nih buat lo." Ucap Jinyoung ke Soojin seraya memberikan minuman dingin.
"Buat apa nih? Dapat darimana lo?" Tanya Soojin."Nggak usah banyak nanya. Minum dulu biar tenggorokan lo nggak kering."
"Makasih." Balas Soojin."Hyung itu kan minuman dari gue. Kenapa lo berikan ke Soojin?" Bisik Hyunsuk.
"Entahlah. Mungkin untuk menghibur dia yang kehilangan sahabat nya.""Oh gitu."
"Kalian nggak haus?" Tanya Soojin ke Jihan, Jaehee, Zoa, dan Jiyoon.
"Tidak eon. Kami masih belum mau minum." Jawab mereka."Minum dulu. Supaya kalian juga ada tenaga tambahan."
Terpaksa keempatnya mengangguk dan meminum air dingin yang Soojin berikan. Soojin membagikan air yang dari Jinyoung ke sahabat-sahabat nya.
"Karina, Winter, dan Ningning kalian nggak haus?" Tanya Hyunsuk.
"Sopan lo sama yang lebih tua Hyun!" Jinyoung menjitak kepala Hyunsuk."Ya elah hyung. Gue kan cuma beda setahun sama Karina. Sedangkan Winter dia seumuran sama gue dan Ningning masih lebih muda."
"Tapi tetap saja Karina lebih tua dari lo!" Balas Jinyoung."Iya-iya deh. Dasar kepala kecil!" Gerutu Hyunsuk dalam hati.
"Hatchi!" Jihan bersin.
"Lo kedinginan yah?" Tanya Sunghoon.
"Iya. Gue nggak kuat dengan cuaca yang dingin. Mana hari ini cuacanya dingin banget lagi.""Nih pakai sweater gue biar lo nggak sakit nanti." Ucap Sunghoon sambil melepas sweater birunya.
"Terus gimana dengan oppa?""Nggak usah peduli sama gue, gue pakai kemeja lengan panjang dan baju kaos putih di dalamnya. Gue juga tahan dingin."
"Beneran? Nggak bohong kan?" Tanya Jihan penuh selidik."Iya benar. Tanya saja ke sahabat gue, dia tau kok kalau gue tahan dingin." Pede Sunghoon.
"Oke gue percaya kalau gitu." Kata Jihan sambil memakai sweater birunya Sunghoon."Ehem ehem. Kalau mau pdkt jangan disini, nanti kami yang jomblo berasa jadi nyamuk." Ucap Jaehee.
"Yeh siapa yang pdkt cumi! Gue cuma kasihan lihat sahabat lo kedinginan, nanti kalau Jihan mati kedinginan gimana? Kan nggak elit dong namanya." Balas Sunghoon."Enak saja gue dikatain cumi! Gue nggak mirip sama sekali tau dengan cumi, lo tuh mirip ikan buntelan!"
Perdebatan Sunghoon dan Jaehee membuat suasana yang tadinya absurd menjadi lebih baik dengan aksi mereka.
"Gue nggak mirip tau sama ikan buntelan! Ganteng manis gini dibilang mirip ikan buntelan. Nanti gue belikan kacamata deh buat lo!" Ledek Sunghoon.
"Nggak butuh gue! Lagian siapa suruh oppa ejekin gue cumi. Gue kan jelly bukan cumi!" Elak Jaehee.
"Sama saja! Cumi dan jelly nggak beda jauh." Balas Sunghoon."Bilang saja kalau lo cemburu kan Sunghoon perhatian sama Jihan? Iya nggak Jae?" Tebak Jiyoon.
"Nggak lah! Siapa juga yang cemburu kalau ikan buntelan seperti Sunghoon pdkt?! Bukan style gue yah!""Masa sih?! Gue nggak percaya sama kata-kata lo. Jujur saja sama kita-kita Jae." Goda Jiyoon kembali.
"Ah bodoh amat!" Kesal Jaehee yang disudutkan.
Sementara Jiyoon dan Jihan malah cekikikan.
"Hyung kita akan kemana? Hari sudah mau gelap, dan kita juga butuh makanan biar nggak kelaparan." Bisik Jay.
"Lo benar Jay. Tapi kita mau nginap dimana? Nggak ada tempat yang benar-benar aman disini." Balas Heeseung."Hyung itu ada gedung tua. Kira-kira disitu aman nggak yah?" Tunjuk Jay ke arah gedung tua warna putih dengan pagar hitam.
"Gue nggak tau. Tapi kita coba masuk saja dulu, siapa tau itu tempat yang aman." Usul Heeseung.
"Teman-teman!" Seru Jay.
"Gue dan Heeseung hyung akan mengecek gedung itu dulu. Kalian tunggu diluar yah. Nanti jika aman, kami akan keluar dan memberitahu ke kalian." Titah Jay."Baik." Jawab semuanya kecuali Jungwon, Giselle, dan Niki yang tidak bersama mereka.
Heeseung dan Jay akhirnya masuk. Jika dilihat lebih seksama, gedung itu adalah perusahaan yang sudah lama tidak terpakai. Heeseung dan Jay memilih berpencar untuk melihat-lihat keadaan di berbagai tempat.
Heeseung di lantai dasar sedangkan Jay di lantai kedua. Setelah Jay beres dengan pengecekan di lantai dua, ia kembali dan memberitahukan ke Heeseung.
Heeseung mengangguk dan mengajak Jay pergi ke dua lantai terakhir. Lantai ketiga dan keempat.
Setelah dirasa aman, keduanya kembali keluar dari gedung dan memberitahukan ke yang lain.
Mereka memutuskan untuk tinggal sementara di gedung lantai tiga. Disana adalah tempat meeting dan ada kantin tersendiri.
Sedangkan di lantai empat hanyalah atap. Lantai dua dan lantai satu adalah ruangan kerja bagi karyawan.
Sementara itu, Niki, Giselle, Jungwon, BX, dan Seunghun membangun tenda kecil-kecilan.
Karena hanya ada dua tenda, jadinya Giselle harus satu tenda dengan Niki. Sedangkan Jungwon, BX, dan Seunghun juga satu tenda.
Giselle, Niki, dan Seunghun berjaga terlebih dahulu.
"Gue masih bingung kenapa Yonghee bisa suka sama gue." Gumam Giselle tapi masih bisa didengar oleh Seunghun yang didekat nya.
"Oh soal itu mah dia sudah suka sama lo sejak dulu. Lebih tepatnya waktu kalian jadi satu kelas dan teman sebangku." Jelas Seunghun.
"Berarti sudah lama yah?" Tanya Giselle.
"Iya. Lo memangnya nggak pernah sadar? Bukannya kalian pernah sekelas yah? Masa sih lo lupa gitu saja?""Hehe gue memang suka lupa. Dan gue nggak pernah hafal nama teman sebangku gue."
"Terus bagaimana dengan sekarang? Masih belum ada kemauan untuk pacaran? Noona nggak pernah punya cinta pertama gitu?" Bukan Seunghun yang bertanya melainkan Niki."Itu kalau gue beritahu sekarang kalian akan kaget." Balas Giselle.
"Lah memangnya kenapa?" Bingung Seunghun dan Niki."Itu sih rahasia Giselle noona Nik. Lo juga Hun, kepo banget sih." Ucap Jungwon dari tenda.
"Lah hyung kenapa nggak tidur? Kan ada kita bertiga yang jaga." Ujar Niki.
"Gimana mau tidur kalau kalian berisik sekali, gue dan BX hyung satupun nggak ada yang bisa tidur karena kalian. Kalian seperti ibu-ibu arisan tau bawelnya!" Ejek Jungwon.
"Enak saja! Gue ganteng-ganteng ditambah manis begini malah dikatain ibu-ibu arisan yang punya make up tebal seperti hantu. Nggak terimalah gue!" Kesal Niki.
"Iya, gue juga. Masa ganteng, tinggi dan perfect begini malah disamakan dengan ibu-ibu arisan yang tukang gosip." Timpal Seunghun.
"Cepat juga kalian berdua akrab yah. Coba saja kalau salah satu dari kalian itu perempuan sudah gue comblangin lah kalian.""Idih mana mau gue sama Niki, dia kan anak manja, yang ada uang gue habis diperas sama anak manja." Ujar Seunghun sambil menatap Niki ngeri.
"Eh gue juga nggak mau kali dipasangkan sama hyung yang tiang listrik. Gue nggak bisa membayangkan gimana jadinya kalau gue sama lo." Balas Niki tak mau kalah.
"Hahahaha." Tawa Giselle, Jungwon, dan BX.
Seunghun dan Niki yang melihat Giselle, Jungwon, dan BX tertawa akhirnya ikut tertawa juga.
"Gue harap kita terus bisa tertawa seperti ini." Batin Jungwon.
"Heeseung hyung dan yang lain gimana yah kabarnya? Andai saja jaringan masih bagus, gue mungkin masih bisa menanyakan kabar mereka." Batin Jungwon lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Survival in Jeju☑️|Enhypen Feat Aespa
AçãoSinopsis: Jungwon dan keenam sahabat nya pergi berlibur ke Pulau Jeju. Suatu hari di Pulau Jeju terdapat serangan tiba-tiba dari makhluk aneh. Makhluk itu mempunyai sayap hitam yang besar, bermata hitam, kedua kakinya terdiri dari ular, kedua tang...