Gone

71 17 0
                                    


Dukung author dengan vote dan comment nya. Terima kasih.

Happy reading (◠‿◕)

"Baiklah. Jika kalian memang mau menyusul Yonghee gue nggak larang. Tapi jangan menyesal nanti dengan keputusan kalian!" Niki pergi dari bus begitu saja.

"Hyunsuk hyung Jinyoung hyung!" Panggil Sunoo.

Hyunsuk dan Jinyoung mendongakkan wajahnya ke atas.

"Gue tau ini berat bagi kalian karena sudah kehilangan tiga sahabat. Gue juga sama seperti kalian, kita semua menghadapi hal yang sama. Pada awalnya memang sulit untuk menerima ini tapi kalau kalian terus terpuruk apa Yonghee hyung dan kedua sahabat kalian lainnya akan senang? Jangan membuat harapan mereka menjadi hilang. Yonghee hyung dan kedua sahabat kalian pasti berharap kalian berdua bisa bahagia di atas sana."

"Gue juga masih merasa kehilangan Jake hyung dan menyesal karena sudah membentak dan membuat Jungwon pergi dari sini. Gue sudah menyesal sekarang dan berharap Jungwon akan baik-baik saja di suatu tempat."

"Andai saja gue bisa memutar kembali waktu, gue ingin Jungwon masih disini bersama kita. Dan mungkin Yonghee hyung juga masih disini. Maafkan gue Young, Hyun. Lo boleh memukul gue sekarang." Pasrah Sunoo.

Hyunsuk dan Jinyoung melempar pandangan, keduanya menghampiri Sunoo.

"Ini bukan salah lo. Mungkin ini ujian untuk kita semua, dan sebuah takdir yang tidak bisa dihindari." Jinyoung menenangkan Sunoo.

"Lo jangan merasa bersalah atas Yonghee hyung. Kami juga akan berusaha mengikhlaskan Yonghee hyung." Lanjut Hyunsuk.

"Hyung!!" Teriak Niki.

"Kenapa Nik? Ada masalah?" Tanya Sunghoon.
"Bukan itu. Gue barusan melihat seseorang yang mirip dengan Jungwon hyung dan dia bersama dua orang pemuda asing." Jelas Niki.

"Dimana lo melihatnya?" Tanya Heeseung.
"Di sekitar hutan tadi. Lebih detailnya itu di gubuk tua. Gue tadi asal pergi dan tiba-tiba melihat mereka."

"Oke kalau gitu gue akan kesana bersama dengan lo. Jay lo jaga semua yang disini." Titah Heeseung.

"Baik hyung. Tapi apa tidak bahaya jika kalian berdua saja yang pergi?" Pikir Jay.
"Gue khawatir jika nanti ada sesuatu terjadi." Sambungnya.

"Gue mau ikut juga." Kata Jiyoon.
"Hah? Tumben banget." Heran Hyunsuk.

"Gue kan mau pdkt sama Niki." Batin Jiyoon.
"Kalau gitu gue juga." Ujar Giselle.

"Lah? Kok lo jadi ikutan?" Bingung Jinyoung.
"kenapa memangnya?! Gue nggak akan merepotkan orang lain, jangan terlalu khawatir."

"Yakin nih? Kami berdua bisa kok pergi tanpa kalian." Ucap Niki.
"Lebih banyak kan lebih bagus." Balas Jiyoon.
"Nah gue setuju." Timpal Giselle.

"Yeh malah ikutan."

Heeseung, Jiyoon, Niki, dan Giselle berangkat mencari seseorang yang mirip dengan Jungwon.

"Disini tempatnya?" Tanya Heeseung sambil melihat sebuah gubuk tua.
"Iya hyung. Tadi gue lihat mereka disini. Tapi kenapa sekarang nggak ada?" Bingung Niki.

"Mungkin mereka sudah pergi." Celetuk Jiyoon.
"Lo nggak salah lihat kan Nik?" Tanya Heeseung lagi.

"Sumpah hyung gue nggak bohong! Gue memang marah tadi tapi mata gue masih normal dalam penglihatan."

"Hm. Gue nggak tau, untuk sekarang lebih baik kita kembali ke bus." Titah Heeseung.

Ketika Heeseung, Niki, dan Jiyoon sepakat untuk kembali ke bus mereka menyadari seseorang yang hilang.

"Lah Giselle noona mana?" Tanya Niki.
"Di samping gue." Ujar Jiyoon santai.

"Samping mana sih?!" Niki mulai emosi.
"Lah tuh anak kemana?? Tiba-tiba ngilang tanpa jejak." Heran Jiyoon menyadari Giselle hilang.

"Astaga. Kita harus cari dia dulu sebelum kembali ke bus. Yang ada gue akan dimarahi sama Karina, Winter, dan Ningning nanti." Ucap Heeseung.

Jauh di dalam hutan, Giselle sendirian karena mengikuti seseorang yang mirip dengan Jungwon. Ia tadi sempat melihat tiga orang mencurigakan yang ia anggap mungkin salah satunya itu adalah Jungwon.

"Duh kenapa gue malah ngikutin mereka sampai kesini sih?? Kalau itu bukan Jungwon bisa mati gue ketemu sama orang asing." Gerutu Giselle.

Heeseung, Niki, dan Jiyoon mencari keberadaan Giselle dan Jungwon sekaligus.

"Hyung gue pergi sendirian saja. Lo jagain si Jiyoon, dan kalau misalnya gue nggak kembali bersama dengan Giselle tinggalkan saja kami disini." Kata Niki yang mendapat tatapan tajam Heeseung.

"Lo itu bego yah Nik?! Gue nggak akan pernah melakukan hal sebodoh itu! Kita itu pergi berempat tadi dan akan kembali dengan jumlah yang sama!"

"Tapi gue rasa saran Niki nggak salah juga. Jika kita berpencar bisa menemukan mereka lebih cepat. Dan lagian Niki kan punya senapan dan pedang. Dia pasti bisa mengatasi jika terjadi sesuatu." Tutur Jiyoon.

Heeseung berpikir sejenak.

"Oke kalau itu saran kalian. Gue nggak akan melarang lagi karena pasti lo juga keras kepala Nik." Ujar Heeseung.

Niki pun pamit dan mencari Giselle sendirian ke arah Timur sedangkan Heeseung dan Jiyoon mencari di arah Barat.

Grrr grrr

Berpuluh-puluh zombie hitam sedang berada di hutan juga.

Srek

Giselle dengan langkah bodohnya malah menginjak kayu ranting dan membuat suara cukup keras. Zombie itu pun langsung melihat ke Giselle dan tak lama berlari ke arahnya.

Giselle dengan kecepatan tinggi nya melesat pergi namun keberuntungan tidak berpihak padanya karena zombie hitam lain muncul di depannya.

Dengan berat hati ia memilih untuk melawan zombie-zombie yang berjumlah kurang lebih dua puluh itu.

Giselle dengan tongkat besinya menumbangkan setidaknya empat zombie. Tapi zombie yang tersisa masih sangat banyak.

"Gue pasrah saja deh." Gumamnya seraya menutup matanya sebelum seseorang datang dan membantu Giselle.

Crash

Crash

Crash

Giselle membuka matanya dan mendapati Niki yang melawan enam belas zombie yang tersisa. Niki sudah menumbangkan tiga zombie dengan pedangnya.

Disaat dua zombie ingin menyerang Niki, Giselle langsung ikut menusuk kepala zombie itu dengan besinya.

Niki yang melihat Giselle sudah kembali fokus langsung menariknya pergi ke sembarang arah.

"Lo itu kemana tadi sih?! Harusnya lo nggak terpisah sama kita. Kenapa lo pergi dari kami tadi noona?" Tanya Niki sambil menarik Giselle.

"Gue melihat Jungwon tadi. Dia ke arah sini jadinya gue ikutin terus ketemu sama makhluk itu." Jawab Giselle.

Niki berhenti otomatis Giselle pun berhenti. Mereka menarik nafas dan beristirahat sebentar. Di belakang sudah banyak segerombolan zombie yang ke arah mereka berdua.

"Sepertinya ini akhir bagi kita berdua. Gue nggak kuat lagi untuk lari, kita hanya bisa melawan makhluk itu sampai titik darah penghabisan noona." Titah Niki.

Zombie hitam itu kembali menyerang Niki dan Giselle. Namun tidak disangka sebuah panah melesat ke arah salah satu zombie yang menyerang Niki.

Niki melihat ke arah orang yang melesatkan panah itu ke zombie tadi.

Survival in Jeju☑️|Enhypen Feat AespaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang