Jungwon's disappearance

95 17 0
                                    

Dukung author dengan vote dan comment nya. Terima kasih.

Happy reading (◠‿◕)

Suasana hening, tidak ada yang berbicara setelah adanya kejadian dimana Jake mengorbankan dirinya.

"Won lo kenapa ninggalin Jake hyung?! Gue nggak percaya lo melakukan itu. Apa yang ada di pikiran lo?!"

Sunoo melayangkan pukulan ke Jungwon yang sedang menyetir secara tiba-tiba. Jungwon hanya menatap kosong jalanan yang sepi tanpa memedulikan Sunoo yang marah padanya.

Ia juga sebenarnya tidak ingin meninggalkan Jake sendirian dan membuat Jake mengorbankan nyawa demi menyelamatkan dirinya dan juga orang-orang yang berada di bus.

Tapi di satu sisi, ia tidak memiliki ide lain lagi.

"Sun, tenanglah. Lo nggak boleh memukul Jungwon, dia nggak salah. Mungkin ini hanya takdir, yang membuat kita berpisah dengan Jake." Lerai Jay.

Sunoo masih menatap kesal Jungwon, tapi dia memilih untuk kembali ke tempat duduknya.

"Bagaimana dengan makanan? Kalian berhasil membawa makanan?" Tanya Niki.

"Maaf, tadi kami nggak sempat untuk membawa makanan karena di dalam minimarket itu juga banyak zombie." Balas Heeseung.

"Bagaimana mungkin lo masih bisa memikirkan makanan di saat lo seharusnya berduka karena Jake hyung sudah nggak ada!" Teriak Sunoo ke Niki.

"Gue berduka kok hyung. Gue sedih karena kita kehilangan Jake hyung, tapi apa lo nggak mau melanjutkan hidup seperti yang dikatakan Jake hyung tadi? Kita harus makan, kemudian melanjutkan perjalanan ke auditorium sampai selamat. Lo harusnya pikir kalau bukan cuma lo yang kehilangan Jake hyung, tapi gue juga. Jungwon hyung dan yang lain juga!" Bentak Niki.

"Cih. Gue nggak peduli kita selamat atau nggak. Harusnya tadi gue nolongin Jake saja."

Heeseung menghela nafas.

"Maaf Sun, gue yang salah. Zombie-zombie itu bertambah banyak karena kesalahan gue. Gue penasaran di pintu darurat minimarket karena ada suara, gue pikir itu manusia jadi gue buka pintunya. Ternyata itu malah zombie yang terkurung." Sesal Heeseung.

"Ini bukan salah lo hyung. Ini hanya takdir, dan untuk Sunoo gue harap lo bisa menerima semua kenyataan ini. Jangan terbawa emosi, karena saat ini kita harus berjuang untuk hidup. Lo harus mendinginkan kepala dulu." Saran Sunghoon.

Citt

Bus berhenti.

"Kenapa berhenti Won? Ada masalah?" Tanya Jay.
"Tidak. Gue mau keluar sebentar, mau mencari angin hyung."

"Mau ditemani? Ini sudah malam, dan siapa tau ada zombie lain di dekat sini." Kata Jay.
"Tidak perlu. Mungkin lebih baik gue sendiri karena seseorang berharap gue menyusul Jake hyung." Sindir Jungwon dengan tatapan datarnya.

"Suasana macam apa ini? Sama sekali tidak enak dilihat." Batin Jinyoung.
"Apa perlu kami ikut dengan Jungwon?" Tanya Jihan.

"Gue rasa kalian disini saja. Biar gue dan Heeseung hyung yang pergi melihat dia." Ucap Jay.

"Ayo hyung."

Tak jauh dari bus, Jungwon bersandar ke pohon. Ia menghirup udara sesekali, dan mendengus pelan.

"Gue salah. Ini salah gue, apa harusnya tadi gue membantu Jake hyung saja? Apa gue sudah membunuh sahabat gue sendiri? Apa yang dikatakan Sunoo hyung tidak sepenuhnya salah. Kenapa kejadian begini harus terjadi?! Kenapa?!" Batin Jungwon.

Tak lama ia meneteskan air matanya. Jungwon menangis dalam diam.

"Apa gue pergi saja dari sini? Mungkin saja itu lebih baik. Sunoo hyung pasti berharap begitu." Pikir Jungwon.

Jungwon melangkah jauh dari bus, masuk ke dalam hutan yang dalam. Heeseung dan Jay yang mencari Jungwon tidak menemukan Jungwon.

"Katanya tadi mau pergi cari angin, kemana dia?" Tanya Jay.
"Lo sudah menemukan Jungwon belum Jay?" Tanya Heeseung balik.

"Belum hyung. Hyung sendiri?" Tanya Jay.

Heeseung menggeleng pelan. Keduanya kembali ke dalam bus.

"Dimana Jungwon hyung?" Tanya Niki.
"....."

"Dia nggak melakukan hal yang tidak-tidak kan?" Tanya Sunghoon.
"Kami tidak menemukan dia. Sepertinya dia sudah pergi dari tempat ini. Mungkin dia merasa bersalah." Jawab Heeseung.

"Itu bagus. Dia pasti sudah menyadari kesalahannya. Biarkan saja dia pergi." Kata Sunoo membuat semua yang disana membelalakkan matanya.

"Lo yang paling dekat dengan Jungwon dulu Sun, bagaimana mungkin lo bersikap begitu ketika Jungwon menghilang? Lo nggak nyadar kalau hilangnya Jungwon saat ini adalah kesalahan lo?! hah?!" Bentak Sunghoon.

"Gue nggak habis pikir sama lo. Lo sama saja menambah sahabat kita untuk menyusul Jake!" Lanjut Sunghoon.

"Jangan bawa-bawa Jake hyung lagi! Gue muak dengarnya! Kalian nggak ada yang peduli dengan Jake hyung tadi, kalau saja kita membantu Jake hyung mungkin kejadian begini juga nggak akan terjadi!" Balas Sunoo.

"Hentikan! Bukan saatnya kita malah begini, seharusnya sekarang kita kerja sama. Gue nggak tau Jungwon akan pergi kemana, tapi yang pasti gue yakin dia nggak akan kenapa-kenapa. Jadi jangan berantem lagi!" Lerai Hyunsuk.

"Berisik lo! Jangan ikut campur!" Balas Sunoo.

"Kita doakan Jungwon baik-baik saja dimana pun. Hanya itu yang bisa kita lakukan." Kata Heeseung.
"Gue setuju dengan Heeseung. Untuk sekarang kita harus melanjutkan perjalanan ke auditorium." Saran Yonghee.

"Tapi kita nggak tau auditorium itu dimana. Bagaimana cara kesana nya?" Tanya Zoa.

Beep beep

"Oh handphone siapa itu?" Tanya Winter.
"Itu handphone Jungwon hyung. Kenapa ketinggalan?" Ucap Niki.

"Halo?" Ucap Jay menjawab telpon.
"Hyung. Ini gue, gue memutuskan pergi dari bus. Di handphone gue sudah ada alamat ke auditorium, dengan bus itu Heeseung hyung bisa mengemudikan nya." Ujar Jungwon.

"Lo dimana? Kenapa nggak kembali? Apa lo akan baik-baik saja?"
"Tenang saja hyung. Gue punya senapan, ada juga pedang dan bom. Gue bisa kesana sendirian. Jangan khawatir, gue minta maaf kalau misalnya gue memang salah waktu itu. Sampaikan salam gue ke Sunoo hyung. Gue harap kalian bisa sampai dengan selamat tanpa harus ada yang menjadi zombie lagi."

Tut

"Siapa Jay? Dia bilang apa?" Tanya Sunghoon.
"Dari Jungwon. Katanya ada alamat auditorium di handphone nya, dan dia harap kita bisa sampai dengan selamat tanpa harus ada yang menjadi zombie lagi."

"Baiklah. Kalau begitu gue yang akan membawa bus-nya menggantikan Jungwon. Kalian beristirahat saja." Titah Heeseung.

"Lo sendirian doang hyung?" Tanya Niki.
"Jika ada yang mau menemani gue silahkan. Gue nggak paksa juga."

"Oke. Kalau gitu gue juga ikut berjaga, siapa lagi yang mau?"
"Gue mau ikut. Gue nggak bisa tidur." Ucap Jaehee.

Akhirnya yang terjaga malam ini Heeseung, Niki, Jaehee, Soojin, Giselle, Sunoo, dan Yonghee.

Survival in Jeju☑️|Enhypen Feat AespaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang