Beginning of destruction

228 23 10
                                    

Dukung author dengan vote dan comment nya. Terima kasih.

Happy reading (◠‿◕)

"Gue nggak dengar sih. Coba cek lewat jendela Won. Lo yang paling dekat dengan jendela." Titah Jay.
"Nggak ah! Heeseung hyung coba yang cek, gue takut tau Jay hyung."

"Oke. Biar gue yang cek. Kalian tunggu sebentar." Kata Heeseung.

Lima menit kemudian.

"Bagaimana? Apa ada binatang buas dekat sini?" Tanya Niki.
"...."

"Hyung! Lo kenapa diam?" Bingung Sunghoon.
"Gue rasa kita harus segera pergi dari rumah ini. Diluar sangat bahaya." Ucap Heeseung keringat dingin.

"Memangnya ada apa?" Tanya Sunoo.
"Diluar itu—"

"Ada makhluk asing kan hyung? Seperti zombie?" Tebak Jungwon.

Saat Sunghoon dan yang lain menanyakan tentang yang dilihat Heeseung, Jungwon penasaran dan ingin melihat lewat jendela.

Ia sedikit terpaku dan akhirnya membuka suara.

"I—iya. Ada makhluk mengerikan diluar. Seperti zombie tapi sepertinya bukan zombie biasa. Dia punya gigi taring panjang seperti vampir, cakar yang besar, kulit pucat yang hitam dan bermata hijau." Jelas Heeseung.

"Dan yang lebih menakutkan itu mereka mengejar dan memangsa manusia yang masih hidup." Lanjut Jungwon.

"Jadi kita harus bagaimana sekarang? Nggak mungkin kan kita diam disini? Pasti sebentar lagi mereka akan masuk ke rumah ini." Panik Jake.

"Tenang dulu. Rumah ini sudah dilengkapi dengan pagar yang berlistrik. Jadi jika bukan sidik jari gue mereka akan tersetrum kalau memaksa masuk kesini."

"Won kalau nggak salah papa lo kan pekerjaan nya dulu mafia, apa dia masih punya senjata yang bisa kita gunakan untuk melawan makhluk zombie hitam itu?" Tanya Heeseung.

"Ada hyung. Di kamar gue ada kamar rahasia lagi. Untuk sekarang kita bagi tugas saja. Sunoo hyung dan Niki mengambil pakaian, Sunghoon hyung dan Jake hyung ikut gue menunggu di kamar. Heeseung hyung dan Jay hyung mengambil makanan instan seperti mie instan dan beberapa makanan lain. Sekalian air minum. Jika sudah selesai, bisa kumpul di kamar gue." Titah Jungwon.

Mereka pun berpencar, Sunoo dan Niki berlari ke kamar dan langsung mengambil tiga buah tas. Mereka mengambil pakaian apapun di lemari dan langsung ke kamar Jungwon.

Heeseung mengambil air minum sedangkan Jay mengambil mie instan, kimchi instan, teobboki instan dan gimbap instan.

Mereka berdua lari ke lantai atas dan membuka pintu dengan kasar.

Brak

"Oke, sebelum zombie hitam itu masuk ke rumah gue ayo kita pergi lewat pintu rahasia." Kata Jungwon.

"Pintu rahasia nya dimana? Aman nggak?" Tanya Sunghoon.
"Tenang saja hyung, gue jamin mereka nggak akan bisa menemukan pintu itu."

Jungwon menekan tombol di remote tv nya dan salah satu lantai kamar Jungwon terbuka lengkap dengan adanya tangga.

"Ayo pergi. Waktu kita nggak banyak." Pimpin Heeseung.

Ketujuh remaja itu turun tangga, Jungwon segera menekan tombol di remote tv nya lagi. Tangga itu langsung menghilang.

"Oh keren sekali rumah lo hyung." Puji Niki.
"Namanya juga mantan anak mafia. Ini pasti untuk persiapan kalau mau kabur." Tebak Jay.

"Benar sekali. Ini memang dibuat untuk gue melarikan diri jika musuh papa gue datang ke rumah. Jadi gue sembunyi disini."

"Rumit sekali hidup lo nak." Ejek Sunghoon.

"Oh iya, kalian ada bawa handphone kan? Coba cek ada berita apa di situs." Titah Heeseung.

"Biar gue dan Niki yang cek." Ucap Sunoo.

"Pak Presiden bilang kalau terjadi penghancuran tidak terduga di Pulau Jeju. Penyebabnya karena sebuah makhluk aneh dengan mata kedua mata hitam aneh dan sayap hitam tiba-tiba datang dan menyerang manusia dengan cakarnya, sehingga manusia yang terkena cakarannya akan berubah menjadi zombie hitam tadi." Jelas Niki.

"Kenapa zombie hitam itu nggak punya sayap juga seperti makhluk mata hitam yang mencakar nya?" Bingung Sunoo.

"Gue rasa karena makhluk mata hitam itu yang menjadi pemimpin nya. Tapi itu cuma dugaan sementara." Jawab Jungwon.

"Masuk akal sih Won." Kata Jake.

"Dimana tempat persenjataan papa lo Won?" Tanya Heeseung.
"Di depan sana hyung. Sebentar lagi kita akan sampai."

Cklek

Di ruangan itu, terdapat banyak senjata. Ada satu pedang besar, pedang biasa, belati, pisau, bom, pistol, bahkan senapan.

"Silahkan dipilih." Ucap Jungwon.

"Niki dan Sunghoon kalian ikut bela diri kan? Kalau nggak salah kalian ambil ekstrakulikuler judo." Ujar Heeseung.

Keduanya pun mengangguk.

"Kalau begitu kalian ajarkan kami juga bela diri supaya tidak menjadi beban." Pinta Heeseung.

"Baiklah hyung." Jawab Niki dan Sunghoon.

"Gue saranin kalian mengambil satu pedang dan satu senapan. Ah dan bom juga." Ujar Jungwon.

"Kalau begitu kenapa tidak lo saja yang pilihkan senjata untuk kami Won?" Saran Jay.

"Benar juga. Lo kan pastinya tau soal senjata beginian." Tambah Heeseung.

"Baiklah. Tapi kalian ambil dulu satu pedang dan satu bom. Untuk pistol dan senapan gue yang akan pilihkan."

Setelah selesai mengambil pedang dan bom, Jungwon memilihkan sahabat-sahabat nya senapan dan pistol.

"FN-FAL. Senapan ini sepertinya cocok untuk Heeseung hyung, ini mempunyai 700 peluru di dalamnya. Tapi hyung harus hati-hati karena hyung akan terdorong ke belakang." Jungwon memberikan senapan ke Heeseung.

"Rheinmetal-MG3. Senapan ini gue berikan ke Jay hyung. Ini memiliki 660 peluru yang kuat dari negara Jerman."

"Uzi. Senapan ini memiliki 35 peluru yang kuat, sepertinya cocok untuk Niki. Untuk tambahan peluru hanya bisa tiga kali Nik, jadi pergunakan dengan baik."

"Baik hyung." Balas Niki.

"Desert Eagle Mark dan Glock 45 GAP. Dua pistol ini mampu mematikan lawan dengan sekali tembak, memiliki 15 peluru masing-masing. Tambahan peluru hanya bisa tiga kali." Jungwon menyerahkan ke Jake.

"Untuk Sunoo hyung. AS-50, Senapan ini sangat berguna untuk jarak jauh. Jika jarak dekat hyung tidak perlu memutar lensanya. Memiliki 10 peluru dan isi ulang tiga kali. Jangan boros hyung." Titah Jungwon.

"Hehe, oke Won."

"Terakhir Sunghoon hyung. AK-47 dengan 75 peluru terbaik. Tambahan amunisi bisa tiga kali."Jelas Jungwon.

"Terus gimana dengan lo?" Tanya Heeseung.

"Gue akan menggunakan senapan Heckler and Koch HK416. Memiliki 600 peluru, amunisinya hanya dua kali."

"Tapi kita nggak pakai baju tempur gitu hyung?" Tanya Niki.

"Nggak perlu. Pakai baju lengan panjang saja berlapis tiga dan plester lengan dan kaki kalian. Itu saja cukup." Sunghoon yang menjawab.

"Tapi bukankah baju tempur lebih bagus?"
"Memangnya Jungwon punya yang begituan?" Tanya Sunghoon balik.

"Nggak, gue nggak punya. Ikuti saran Sunghoon hyung untuk sementara ini." Ucap Jungwon.

Semuanya bersiap untuk bertarung dengan zombie hitam dan makhluk mata satu yang disebut medusa itu.

Jungwon dan keenam sahabatnya menaruh pedang di punggung mereka, memegang senapan, dan mengaitkan bom di ikat pinggang. Tak lupa memakai sarung tangan.

Mereka keluar dari ruangan rahasia Jungwon dan memakai mobil Alphard  Jungwon untuk pergi dari rumah Jungwon. Dari balik kaca, Sunoo dan Niki yang duduk di belakang melihat pagar rumah itu sudah hancur dan banyaknya zombie hitam yang berkeliaran.

Survival in Jeju☑️|Enhypen Feat AespaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang