Meet

99 18 1
                                    

Dukung author dengan vote dan comment nya. Terima kasih.

Happy reading (◠‿◕)

"Gue lapar sekali. Mana tadi belum sempat makan lagi, sekarang gue harus kemana?" Gerutu Jungwon.

"Gue nggak mungkin kembali ke bus karena mereka juga pasti sudah pergi dari tempat tadi. Gue rasa yang terbaik adalah berburu di hutan ini. Mungkin masih ada hewan yang bisa gue dapatkan." Gumamnya.

Srek srek

"Suara apa itu? Jangan bilang itu hantu? Zombie hitam jelek itu kah? Atau hewan buas?" Batin Jungwon dengan segala pemikiran nya.

"Lari saja deh. Mumpung gue masih sayang sama nyawa." Kata Jungwon.

Ketika Jungwon hendak berlari dari sana, muncul lah dua orang pemuda yang bisa dibilang masih SMA.

"Lho? Ternyata disini ada manusia lain juga rupanya." Kata pemuda A.
"Gue pikir semua orang sudah menjadi makhluk mengerikan itu." Sambung pemuda B.

"Kalian siapa? Mau apa disini?" Tanya Jungwon.
"Kami mau pergi berburu dengan bambu runcing ini. Biasalah, manusia kan butuh makan malam-malam begini." Balas pemuda A.

"Goblok banget lo! Ngapain di beritahu juga ke dia?! Kita bahkan tidak mengenal orang itu, dasar ceroboh!" Umpat pemuda B ke A.

"Maaf hyung. Gue keceplosan, lagian kalo dipikir dia juga sepertinya anak yang baik. Iya nggak bro?" Selidik pemuda A ke Jungwon.

"Sok akrab banget nih bocah. Baru juga ketemu." Risih Jungwon sambil memandang bete pemuda A.

"Jadi? Siapa lo? Kenapa bisa disini?" Tanya pemuda B ke Jungwon.
"Gue cuma asal pergi, dan malah nyasar ke tempat ini."

"Memangnya lo jalan nggak pakai tujuan yah?"
"Ah benar. Tujuan gue ke laboratorium milik papa gue. Disana keadaan masih aman jadi kemungkinan besar makhluk yang mirip zombie itu nggak bisa masuk ke sana." Jelas Jungwon.

"Jujur banget lo. Kenapa lo beritahu tujuan lo ke gue dan teman gue? Kita kan belum kenal baik."
"Entahlah. Gue hanya berpikir kalian orang yang baik. Nama gue Jungwon salam kenal yah." Ucap Jungwon ramah.

"Weh dia jadi kelihatan ramah hyung. Kenalan aja kali, nggak usah pikirin harga diri lagi." Kata pemuda A.
"Baiklah. Gue percaya sama lo, nama gue Byounggun. Panggil BX saja." Balas pemuda B yang namanya BX.

"Terus lo?" Tanya Jungwon.
"Gue Seunghun. Sepertinya lo lebih muda dari kami, jadi gue panggil Jungwon nggak apa kan?"

"Terserah. Gue nggak pernah ngelarang orang untuk panggil gue dengan sebutan apapun." Acuh Jungwon.

"Lo bawa senapan ternyata Won, Ada pedang juga, lo bukan orang biasa kan?" Tebak Seunghun.
"Hebat juga tebakan lo. Lo benar, gue anak mafia. Tapi tenang saja, gue anak yang baik dan bisa dipercaya kok."

Seunghun dan BX saling bertatapan sebentar.

"Kalian mau berburu kan? Gue boleh ikut nggak? Gue juga bisa berburu jadi nggak perlu di khawatir kan."

"Oke Won. Kami akan berburu ke arah kanan, lo bisa pergi ke arah kiri?" Usul Seunghun.
"Bisa. Kita kembali kesini jika sudah mendapatkan hewan nya. Semoga beruntung yah." Pamit Jungwon.

Jungwon pergi ke arah kiri yang dibilang Seunghun.

"Anak yang menarik yah." Ucap BX ke Seunghun.
"Baru kali ini gue lihat hyung tertarik dengan orang lain. Tidak biasanya."

"Andai saja kita masih berkumpul dengan Yonghee, Jinyoung, dan Hyunsuk pasti disini akan ramai Hun." BX memikirkan ketiga sahabat nya.

"Benar hyung. Tapi tenang saja, gue yakin mereka pasti belum menjadi zombie itu, mereka pasti selamat. Jadi jangan terlalu dipikirkan hyung, yang harus sekarang kita lakukan adalah pergi ke tempat aman yang tidak ada makhluk itu satu pun."

Kemudian Seunghun dan BX berjalan ke arah kanan dan mulai berburu. Di sisi lain, Heeseung dkk masih berada di bus.

"Hari yang berat yah Nik." Kata Heeseung sambil melihat ke jalanan yang sepi.
"Dan juga tidak ada lagi kehidupan hyung." Lanjut Niki.

"Bukannya masih ada harapan? Kita semua masih hidup, dan gue harap kita akan terus bersama sampai ke laboratorium itu." Ucap Yonghee menghilangkan kekhawatiran Heeseung dan Niki.

"Apanya harapan?? Bentar lagi kita pasti akan mati di tempat lain satu-persatu. Jangan terlalu berharap banyak kalau nanti harapan lo akan jatuh." Sindir Sunoo.

"Yonghee benar. Setidaknya masih ada harapan, kalau kita belum menyerah pasti akan ada jalannya." Ucap Giselle.

"Tidak akan pernah! Kalian terlalu naif menjadi manusia!" Kesal Sunoo.
"Sepertinya lo terlalu negatif thinking, apa salahnya jika kami berharap? Dengan usaha dan tekad semua pasti bisa dilalui." Soojin mulai memanas.

"Diam lo! jangan sok tau! Lo nggak tau apa-apa soal kejadian yang akan terjadi nanti!"

"Gitu aja marah. Dasar anak-anak!"
"Apa lo bilang?! Gue bukan anak kecil tau! Nenek lampir seperti lo nggak pantas menilai gue!"

"Sudah eon. Jangan terbawa suasana, biarin saja dia. Kalau kalian berdua berantem yang ada semua akan bangun karena keributan dan lebih parahnya lagi kita bisa mengundang para zombie itu." Jaehee menengahi.

"Itu benar. Kalian berdua dinginkan kepala, dan beristirahat lah. Gue semakin pusing melihat tingkah kalian. Sunoo lo nggak usah menambah suasana menjadi panas." Heeseung menatap tajam ke Sunoo.

Grrr grrr

"Sialan! Ini karena hyung memulai pertengkaran tadi, lihat sendiri apa yang terjadi?! Kita jadi sasaran zombie itu lagi kan!" Bentak Niki ke Sunoo.

Sunoo hanya diam tak membalas, dirinya menatap keluar jalanan dan melihat ada sekitar sepuluh zombie yang mulai ke arah bus.

"Soojin, Giselle, dan Jaehee kalian duduk di tempat masing-masing sekarang. Niki dan Yonghee kalian bangunkan anak-anak yang lain supaya nanti mereka tidak kaget." Titah Heeseung.

"Baik."

"Dan yang terakhir untuk Sunoo, lo duduk di samping gue tanpa harus membuka mulut lagi dan perhatikan saja semuanya. Jangan membuat keributan jika ingin selamat!" Ancam Heeseung

"Hmm." Sunoo berdehem.

Sesudah Yonghee dan Niki membangunkan anak-anak yang tertidur, Heeseung menancap gas dan bus melaju dengan kencang menabrak zombie-zombie yang ada di hadapan mereka.

Tiba-tiba sebuah batu besar mengarah ke bus milik Heeseung dan alhasil batu besar itu memecahkan kaca jendela bus yang dekat dengan Sunoo.

Sunoo tersentak kaget karena batu itu mengenai kepalanya.

"Aduh sakit sekali. Siapa yang melempar batu ini?" Batinnya.

"Sunoo lo baik-baik saja?" Tanya Heeseung di sampingnya.
"Ya."

Dan karena batu besar itu memecahkan kaca jendela bus dekat Sunoo maka zombie yang dekat situ satu-persatu berusaha masuk ke bus.

Sunoo terdiam membeku sampai sebuah suara kembali membuatnya fokus.

"Lo jangan melamun! Ini bukan saat yang tepat untuk lo melamun, gunakan pedang yang diberikan Jungwon ke lo dan hunuskan ke kepala mereka." Teriak Hyunsuk.

Survival in Jeju☑️|Enhypen Feat AespaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang