Episode 4

346 55 4
                                    

Wendy sedang melamun di sofa ruang perawatan, pandangannya terasa sangat kosong.

" Yeoboseyo ? "

" Wendy! Kau harus ke rumah sakit sekarang! "

" Ada apa, Mr Kim ? "

" Jennie mencoba menenggelamkan dirinya! "

Bukan kali pertama, Wendy menerima panggilan dari Mr Kim bila sudah berhubungan dengan kondisi kritis Jennie, wajar saja, karena Jennie selalu dilarikan ke rumah sakit milik ayahnya.

Kini meskipun kondisi Jennie dalam masa pemantauan, yang ada di kepala Wendy adalah cara untuk berpisah dari Jennie Ia melihat keluar jendela dan mendapati kupu-kupu di dekat jendela kamar rawat.

" Kau harus keluar dari hubunganmu dengan Seulgi, Joohyun. "

" Wae ? "

" Mau sampai kapan kau menjadi kepompong ? Kau adalah kupu-kupu yang indah, kau bisa menjelajahi dunia yang lebih berwarna. "

" Tidakkah seharusnya kau mengatakan hal itu juga pada dirimu ? "

" Aku tidak memiliki kesempatan sepertimu. "

" Seungwan, kau sangat pantas untuk bahagia. Kau selalu membuat orang lain merasa bahagia saat di dekatmu. "

" Bukankah kau sudah melihat senyumku setiap saat ? "

" Huh, semua orang bisa membuat kita tersenyum, tapi tidak semua orang-"

" Bisa membuat kita bahagia. "

drrt .. drrt ...

" Yeoboseyo ? "

" Kau sedang dimana ? "

" Uhm, aku-"

Wendy melihat ke arah Jennie yang masih belum terbangun.

" Seungwan ? "

" Aku di rumah, Joohyun. Wae ? "

" Bisakah kita bertemu ? "

" Uhm, aku akan menghubungimu sebentar lagi. "

" Geurae. "

Wendy mengakhiri panggilan masuk dari Irene dan ia kembali memperhatikan Jennie.

" Apa kau tidak berpikir kalau kau juga sumber masalah dalam hubungan ini, Wendy ? "

" . . . . "

" Tanpa kau sadari, kau sudah melukaiku sepanjang hubungan ini. "

Wendy mendekat ke bagian kaki dari tempat tidur Jennie. Ia menggenggam bagian itu dengan erat dan matanya tertuju pada Jenne.

" Mianhae, Jen. "

SUM Cafe

Irene masih terus menatap layar ponselnya sambil menunggu kabar dari Wendy. Tak sengaja, ia mendengar percakapan beberapa yeoja di dekat kursinya.

" Astaga! Aku tidak menyangka kalau kalian akhirnya berkencan. "

" Aku sendiri bahkan tidak tahu bagaimana caranya kami berkencan. "

" Aigo, kalian dulu adalah sahabat yang sangat baik. Semua orang meminta kalian untuk berkencan, tapi kalian selalu menolak. "

" Ne, aku ingat sekali saat kau dan Seunghyun selalu anti jika seseorang menjodohkan kalian. Bahkan kalian langsung menistakan satu sama lain. "

After AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang