Episode 3

363 55 7
                                    

[Akan full sama flashback supaya ngerti kenapa nih dua manusia bisa klop banget]


Wendy dan Irene sedang berkumpul bersama teman-teman mereka.

" Ini gila! Sudah lama sekali kita tidak pergi bersama. "

" Kau bahkan tertawa sangat puas, Seungwan. ", ucap Irene.

Di tengah-tengah kebahagiaan mereka semua, tiba-tiba ponsel Wendy berdering. Ia hanya memperhatikan layar ponselnya dan melihat ke arah Irene.

" Kau tidak memberitahunya ? "

Wendy menggelengkan kepalanya. Irene hanya bisa menghela nafas pelan.

" Omo! Jennie eonni menghubungiku. ", ucap Yeri.

Wendy dan Irene langsung menoleh ke arah Yeri.

" Apa kau tidak menjawab teleponnya, oppa ? "

" Tidak usah diangkat. ", ucap Wendy.

" Mwo ? Wae ? "

" Tidak apa. Abaikan saja. "

Irene paham jika seketika suasana hati Wendy menjadi berubah, bahkan seperti tidak mood dan hal itu membawa Irene kepada kejadian di masa lalu.

//FLASHBACK//

Hari itu, Irene datang ke kantor Wendy pada jam makan siang, namun sayang, ia datang di waktu yang kurang tepat.

" Jen! Harus berapa kali aku katakan padamu, kalau aku juga perlu ruang sendiri. Aku masih memiliki duniaku sendiri. "

" Kau selalu mengatakan hal itu padaku! Ini bukan tentang duniamu, Wen! Ini tentang prioritas dalam hidupmu. "

" Sudah ku jelaskan padamu, berulang kali, kalau aku- "

" Apa ? Kau tidak bisa memprioritaskan diriku di atas sahabatmu ? Iya ? "

Meski Irene tidak mendengar semua percakapan itu, ia bisa melihat betapa emosinya dua pasangan itu, terutama Wendy.

" Kau bisa pergi dengan mereka di saat kau sedang sakit, kau bisa pulang larut dengan mereka, tapi mengapa di saat aku meminta hal seperti itu, sulit sekali untuk kau lakukan ?! Apa aku bukan prioritas dalam hidupmu ? "

" . . . . "

" Kau tidak adil, Wendy. "

" Tidakkah kau sadar ? Aku seperti ini karena dirimu. "

" Mwo ? "

" Aku tidak mengenal diriku sendiri saat aku bersamamu. "

" . . . . "

" Aku harus menjadi orang lain saat aku bersamamu. Aku tidak bisa ekspresif, aku tidak bisa mengatakan apa yang ingin aku katakan, aku tidak bisa bergerak saat bersamamu. "

" Apa hanya itu yang kau rasakan selama ini. Apa tidak sedikitpun aku membuatmu bahagia ? Huh ? "

" Dengan berat hati, harus ku katakan, iya. "

" Baiklah. Jika itu yang kau rasakan. Aku pikir tidak ada gunanya aku dalam hidupmu. Selamat tinggal. "

Irene bersembunyi saat ia melihat Jennie keluar dari ruangan Wendy.

" Apalagi yang dipermasalahkan ? "

Wendy mengangkat kepalanya saat ia mendengar suara Irene.

After AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang