Episode 6

300 53 11
                                    

tok...tok...

" Jennie-ya, sudah siang, ayo bangun. "

tok...tok....

" Jennie.. "

Mrs Kim membuka pintu kamar Jennie dan ia tidak menemukan siapapun.

" Jen. "

Mrs Kim mengelilingi rumah dan ia yakin kalau Jennie belum terlihat lagi sejak makan malam.

" Jennie-ya! "

Setelah beberapa menit, Mrs Kim lantai atas rumah mereka dan melihat putrinya sedang duduk di kursi santai.

" Aigo, eomma mencarimu, ternyata kau disini. "

" . . . . "

" Jennie, ayo turun, kau belum sarapan. "

Saat Mrs Kim menyentuh tangan Jennie, seketika ia terdiam. Ia merasa tubuh anaknya sangat dingin, dan lemas.

" Jen ? Kau tidur ? "

Tidak ada jawaban dan Mrs Kim langsung membenarkan posisi kepala Jennie yang tertunduk.

" JENNIE !! "

Teriakan histeris itu terdengar oleh driver dan asisten rumah, yang langsung pergi ke lantai atas.

Wendy's House

Wendy baru keluar dari kamar bersamaan dengan Winter. Keduanya menuruni tangga dan melihat Jessica tampak terkejut sambil memegang ponsel.

" Eomma ? ", Winter menghampiri Jessica lebih dulu.

" . . . . "

" Ada apa ? ", Winter memegang lengan Jessica.

Tanpa sebuah kata, Jessica hanya menatap Wendy dengan lemas dan mata yang berkaca-kaca.

" Wae ? ", tanya Wendy.

" Apa yang sudah terjadi antara kau dan Jennie ? ", lirih Jessica.

" Mwo ? "

" Malhae. "

" M...molla... "

" Wendy, just tell me what happened between you and Jennie! "

Winter mencoba menenangkan Jessica yang sudah menangis histeris.

" Seungwan......why ? Why can't you end things well ? "

" Eomma, apa yang sedang kau bicarakan, apa yang terjadi ? ", Wendy baru mendekati Jessica.

Keduanya saling menatap dan dengan hati yang begitu berat, Jessica mengatakan berita yang baru saja ia terima.

" Jennie meninggal, Seungwan. "

Winter langsung kembali memeluk Jessica, sementara sekujur tubuh Wendy lemas.

" Geurae, jika kau ingin aku menerima kejujuranmu. Terima kasih karena akhirnya kau jujur padaku, meskipun itu sangat melukaiku. "

Jennie-ya...

Irene's Office

Seulgi sedang duduk menatap Irene dan menunggunya selesai memeriksa dokumen.

" Kau sibuk sekali ya? "

" Seperti yang kau lihat. Apakah ada yang harus kita lakukan sampai kau datang ? "

" Aku ingin membicarakan soal lamaran. "

Seketika Irene langsung berhenti menulis dan matanya bergerak ke arah lain.

After AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang