Episode 5

381 54 17
                                    

[nulis pake emosi , gak sadar 3000 words, enjoy!]





Di sebuah pagi, Wendy tampak terburu-buru meninggalkan rumah sambil melihat jam tangannya.

" Seungwan! "

" Eoh ? "

" Kau tidak sarapan ? "

" Aniyo, eomma. Aku sudah terlambat. ", Wendy membuka pintu rumah.

" Wen. "

" Ne ? ", ia kembali melihat Jessica.

" Nanti eomma mau pergi dengan Jennie. "

Wendy terdiam sejenak,matanya melihat ke arah tak tentu dan diakhiri dengan senyum kecil sambil menutup pintu perlahan.

" Mereka sepertinya sedang bertengkar, eomma. "

" Begitukah ? "

Jessica melihat kepergian Wendy dari balik tirai.

Apa kau tidak sepenuh hati dengan Jennie, Seungwan ?

Di sisi lain, Irene masih menikmati sarapan bersama keluarganya.

" Sudah memberikan jawaban untuk Seulgi ? ", tanya Taeyeon.

Irene hanya menggelengkan kepalanya tanpa melihat Taeyeon.

" Kau ragu ? "

" Ini bukan persoalan mudah untuk para yeoja, appa. "

" Jika kau ragu, biarkan saja dia datang, aku akan membicarakan hal ini pada mereka. "

" Aku tidak mau membuatnya malu. "

Taeyeon langsung terdiam bingung dengan sikap Irene dan hanya bisa melihat ke arah Tiffany.

" Gwenchana, Joohyun. Itu hal yang wajar, tapi setidaknya nanti kau bicarakan alasanmu menunda semuanya. Arra ? "

" Ne, eomma. "

Jennie's House

Jennie sedang mendapatkan interogasi pagi oleh kedua orangtuanya.

" Ini bukan pertama kalinya daddy harus menasehati soal hubungan mu dengan Wendy. "

" . . . . "

" Apa dia sudah membicarakan soal keseriusan hubungan kalian ? "

Jennie menggelengkan kepalanya.

" Huh, kau seharusnya sudah menikah sekarang, Jen. "

" Dad, aku sudah katakan padamu berulang kali kalau aku memilih Wendy bukan untuk terburu-buru menikah. Semuanya butuh proses kan ? "

" Tapi kau sudah membatalkan rencana pernikahanmu di masa lalu demi namja ini, tapi apa yang dia berikan kepadamu ? "

" Dad, ini tidak sepenuhnya kesalahan Wendy. Aku pun salah, aku sempat tidak memiliki waktu untuknya, aku terlalu sibuk dan melupakan soal pernikahan. Mungkin karena hal itu Wendy jadi enggan untuk membahas masalah pernikahan. "

" Jennie-ya, kau harus membuka percakapan dengan Wendy untuk masalah ini. Kami ingin melihatmu segera menikah. "

" I'll try, mom. "

Hari itu semua orang tampak sibuk dengan pekerjaan mereka, Wendy bersama para kliennya, dan Irene dengan para investor. Sampai hari semakin siang menuju sore, keduanya baru selesai dari kesibukan masing-masing.

ting..

Joohyun : Aku lelah sekali hari ini.

Seungwanie : Ada apa ?

After AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang