ring...ring...
Tidak pernah aku berlari secepat ini hanya untuk menjawab panggilan masuk.
" Hai! "
" Hai, apakah hari ini kau sibuk ? "
" Tidak, aku ada di rumah. "
" Bisakah kita bertemu ? "
" Oh, tentu saja. Dimana ? "
" Di rumahmu saja. "
" Um, baiklah. "
" Sampai jumpa. "
Meskipun panggilan itu sudah berakhir, jantungku tetap berdebar bahkan wajahku memerah sekali.
ting tong
Jantungku masih berdebar meskipun sudah menunggu beberapa jam.
" Hai. ", sapaku.
Aku senang sekali bisa melihat senyumannya yang sangat khas itu. Dia bisa membuatku senang padahal dia tidak melakukan apapun.
" Aku ambilkan minum dulu ya. "
" Tidak usah, aku ingin berbicara saja denganmu. "
Entah mengapa perasaan ku mulai tak menentu saat ini.
" Aku tidak tahu apakah aku terlalu percaya diri sampai bisa menyampaikan hal ini padamu, tapi aku hanya ingin tidak ada yang tersakiti pada akhirnya dan menunggu dengan sia-sia."
" . . . . "
" Aku sangat menyukai kedekatan kita, maaf jika aku tidak sopan dan mungkin tidak seharusnya. Tapi aku- "
" Apa kau ingin menghentikan ini karena aku sahabat dari mantan kekasihmu ? "
" Ini semua tidak ada hubungannya dengan Jennie, hanya saja aku tidak ingin waktumu terbuang sia-sia, Rose. "
Aku sudah mengerti kemana akhir pembicaraan ini.
" Rose, aku akan menikah. "
Mataku terus menatapnya, mataku memanas, tapi bibirku mencoba untuk tetap terlihat tersenyum.
" I'm so sorry, Roseanne. "
" It's okay. Pada akhirnya aku sudah tahu jawabanmu. Aku senang. "
//POV FLASHBACK END//
Wendy sedang menemani Irene berbelanja untuk persiapan acara pernikahan mereka. Sesekali Wendy melihat notifikasi email dari Krystal dan di waktu yang bersamaan ia juga melihat ke arah Irene yang begitu serius dalam mempersiapkan semuanya. Wendy menutup ponselnya dan berjalan mendekati Irene.
hug
" W..wae ?! "
Wendy enggan menjawab dan ia hanya terus memeluk Irene dari belakang.
" Apa kau habis melihat sesuatu dan memintaku untuk membelikannya ? "
Wendy hanya menggelengkan kepalanya.
" Lalu apa yang kau inginkan ? "
" Dirimu. "
" Ya... Seungwan..."
Aku tahu ini akan terjadi, godaan itu satu persatu datang, tapi aku akan membuktikan bahwa aku lain. Aku sudah yakin dengan pilihanku. Aku tidak akan mengkhianatinya.
Wendy memejamkan matanya dan bersandar di pundak Irene.
Night Day
Beberapa botol alkohol berjajar di atas meja, tangan yang lemah itu melepaskan gelas minumnya ke lantai dengan tatapan yang kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
After All
FanfictionMemiliki kerumitan dalam hubungan percintaan dengan pasangan masing-masing, membuat Irene dan Wendy sering terlihat bersama untuk bertukar pikiran. Banyak yang berpikir bahwa keduanya juga memiliki hubungan spesial, namun dengan cepat keduanya memba...