Episode 17

473 49 13
                                    

Aku tidak pernah membayangkan situasi seperti ini, namja yang selalu ada di sampingku bahkan sejak kami kecil, namja yang selalu melakukan hal-hal bodoh bersamaku, bahkan semua kemalangannya di masa lalu, aku tahu. Kini menyatakan satu kalimat yang tidak pernah terbayangkan di kepalaku.

" Mianhae, jika ini terlalu mengejutkan, aku tidak ingin- "

" Seungwan..."

" . . . . "

" Apa kau sadar dengan ucapanmu ? Apa kau sedang bercanda ? Apa kau sedang berlatih untuk melamar Rose ? "

" Hyun, aku sungguh-sungguh mengatakan hal ini. Untukmu. Bukan untuk yeoja lain. "

" Na ? Bae Joohyun ? "

" Ne. "

" . . . . "

" Hyun... ? "

hug

Tak ada lagi yang bisa aku lakukan selain memeluknya, bahkan memeluknya sangat erat.

" Bodoh. ", lirihku.

Aku bisa merasakan tangannya berada di pucuk kepalaku.

" Kau bodoh, Seungwan. "

" . . . . "

" Mengapa kau harus membiarkan aku merasakan luka sehebat itu dulu ?! Mengapa kau harus membuatku hampir mengakhiri hidupku sendiri ?! "

Aku bisa dengar dia menahan tangisnya dan mengeratkan pelukannya.

" Mianhae, Joohyun. Jeongmal mianhae. "

//POV END//

// FLASHBACK //

" Yeoboseyo. "

" Oh, Seungwan. Wae ? "

" Uncle, Tae. Ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu. "

" Silahkan. "

" Aku ingin menikahi Joohyun. "

" . . . . "

" Hari ini aku akan mengatakan hal itu padanya. Aku mohon izin padamu. "

" Apa ibumu tahu hal ini ? "

" Aku akan memberitahunya setelah ini. "

" Kau sungguh-sungguh, Son Seungwan ? "

" Ne, uncle Tae. "

" Kau sungguh-sungguh akan menikahi putriku, Bae Joohyun ? "

" Ne, uncle Tae. Aku akan menikahi putri tunggalmu Bae Joohyun. "

Wendy kini mendengar suara Taeyeon yang mulai bergetar.

" Geurae.. Gomawo..."

" Uncle, tolong untuk tidak memberitahu Joohyun soal hal ini. Aku khawatir dia akan menolakku, jadi biarkan aku yang melakukan semua ini, apapun hasilnya aku akan memberitahumu. "

" Ne, arraseo. "

Setelah menghubungi Taeyeon, Wendy langsung menghampiri Jessica yang baru saja akan berangkat ke kantor.

" Eomma. "

" Hm. "

" Ada sesuatu yang penting. "

" . . . . "

" Aku ingin menikahi Joohyun. "

Jessica langsung membuka kacamata hitamnya dan menatap Wendy tajam.

" Apa yang sudah kau lakukan pada Joohyun ?! Mengapa kau ingin menikahinya mendadak seperti ini ?! ", Jessica memukul Wendy dengan tas tangannya.

"Ya! Ya! Aniyo! Aku tidak melakukan apapun padanya. "

" Geotjimal! Kau selalu bilang dia sahabatmu! Tiba-tiba kau ingin menikahinya! Ada apa?! Apa yang sudah kalian lakukan ?! "

"Ya! Eomma! Kami tidak melakukan apapun, jinjja! "

Jessica menghentikan pukulannya itu tapi masih menatap Wendy tajam.

" Aku sungguh-sungguh ingin menikah dengan Joohyun. Aku sudah memberi tahu uncle Tae. "

" Lalu apa katanya ? "

" Dia tanya apakah eomma sudah tahu atau belum. "

" Gosh... "

// FLASHBACK OFF //

Masih berada dalam pelukan Wendy, Irene mencoba untuk menghentikan air matanya.

" Joohyun. "

Wendy sedikit menjauhkan tubuhnya dan mencoba menatap Irene.

" Uljima. Nanti aku bisa dibunuh ayahmu jika kau pulang seperti ini. "

" Biarkan saja dia membunuhmu, bodoh! Kesal. "

Irene's House

Taeyeon dan Tiffany langsung keluar dari rumah ketika mendengar suara mobil. Keduanya membuka pintu dan membiarkan Irene berjalan ke arah mereka.

" Joohyun. "

Suara Wendy membuat Irene kembali berbalik arah sekaligus langsung mematung karena ia melihat sahabatnya itu sudah berlutut dengan membuka kotak cincin.

" Seungwan! ", bisik Irene yang panik karena orangtuanya ada di belakangnya.

" Aku tidak akan bertanya apakah kau mau, tapi aku akan menyatakan dengan yakin, aku ingin menikahimu, Bae Joohyun. "

Irene langsung memejamkan matanya dan mengepal tangannya. Saat ia memutuskan untuk menoleh ke belakang seolah meminta bantuan orangtuanya, tapi yang ia dapatkan adalah senyuman meledek dari orangtuanya.

" Joohyun. "

Irene kembali melihat ke arah Wendy yang masih menunggu.

" Wen...."

" Pegel nih, Rene. ", batin Wendy.

Irene mendekati Wendy, meski masih ada keraguan, Irene mengulurkan tangannya dan cincin itu berhasil melingkar di jari manis Irene. Saat berbalik ke arah orangtuanya, mata Irene berkaca-kaca.

" Eomma... ", lirih Irene sambil memeluk Tiffany.

" Congrats, my baby. "

Wendy membentangkan tangannya ke arah Taeyeon dan mereka memberi 'toss'.

" Gomawo. ", ucap Taeyeon tanpa suara pada Wendy.

Wendy hanya mengangguk pelan sambil tersenyum.






Mencoba untuk Taeny tapi moodnya masih hype disini, wkwkkw.

Udah cukup. Nanti update lagi, NEXT begini scene nya :

 Nanti update lagi, NEXT begini scene nya :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Roje : gatau deh sumpah, sad girl lagi aja, besok-besok gak mau ikut casting. Besok bikin wattpad sendiri deh biar bisa bales dendam sama Wendy.


Me: jangan tambah beban, Je. udah akun ini aja ye. Abis ini dibuatin deh dengan tema Pudar biar kek Rossa.

After AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang