Episode 9

328 51 7
                                    

Pagi yang cerah di Daegu diawali dengan keributan dari rumah paling ujung di sana.

" SEUNGWAN!!!!"

" Mianhae! Mianhae! "

Irene mengejar Wendy dengan spatula di tangan kanannya yang terangkat dan Wendy berlari keluar rumah dengan tutup panci yang melindungi tangannya.

" Ya!!! "

" Mianhae, Joohyun! "

" Kau ! Tidak bisakah berhenti menggangguku ?! "

Saat mereka berada di tengah-tengah jalan, sepasang kekasih dari rumah lain terlihat baru mau masuk ke mobil yang terparkir dekat rumah halmoni. Sebelum masuk mobil, namja itu mendekati Wendy sambil tersenyum.

" Seru sekali ya kalau bisa berpacaran seperti kalian, memasak bersama, tanpa harus sedikit-sedikit makan di restoran luar. ", namja itu menepuk pundak Wendy dan kemudian pergi.

Irene dan Wendy langsung saling melihat dengan tatapan aneh.

" Siapa yang meninggalkan kompor menyala ?! ", teriak halmoni.

" OMO! "

Irene dan Wendy langsung berebut masuk melewati pagar rumah.

Breakfast Time

Wendy sedang memperhatikan ponselnya, sementara Irene meniup bubur dan menyuapi Wendy.

" Apakah itu enak ? "

" Hmm. Selalu enak. ", Wendy masih fokus dengan ponselnya.

Melihat kelakukan mereka, halmoni hanya bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum.

" Coba lagi. ", Irene kembali menyuapi Wendy.

" Hmm, still good. "

Irene mulai yakin dan menyiapkan bubur itu untuk halmoni.

" Sebentar bertengkar, sebentar akur. "

" Huh ? ", Irene terlihat bingung.

" Sudah biasa itu halmoni, sebenarnya kami saling menyayangi, tapi Joohyun terlalu gengsi untuk mengakuinya. "

" Ih! Untuk apa aku harus menyayangi namja sepertimu. "

" Biar kuberitahu padamu ya, aku lebih baik dari kekasihmu. "

Irene langsung melirik Wendy sinis.

Seoul

Seulgi baru saja keluar dari mobil menuju ke sebuah taman. Ia tampak berhati-hati dengan memperhatikan sekelilingnya.

" Aku pikir aku mantan kekasihmu, bukan selingkuhanmu. Mengapa kau seperti itu ? "

" Lebih baik berjaga-jaga, bukan ? "

" Apa yang kau jaga ? Hati yeoja itu ? "

" Dia tunanganku. "

" Ne, aku sudah tahu itu. "

" Dari mana kau tahu ? "

Yeoja itu membuka kacamata hitamnya dan menatap Seulgi.

" Amber told me everything. "

Seulgi menghela nafas dan menutupi wajah dengan dua tangannya.

" Bagaimana bisa Seulgi..

" Soojung.."

" BAGAIMANA BISA ?! Kau bertunangan dengan yeoja lain !? "

" Soojung, kau harus-"

" Apa ? Harus apa ?! Kau yang menjanjikannya padaku, kau janjikan pernikahan yang begitu indah, tapi mengapa kau wujudkan semuanya dengan yeoja itu ?! "

After AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang