18

1.2K 120 0
                                    

Halo apa kabar?

Mungkin alurnya bakal dicepetin, ntah nyambung atau ngga. Tapi aku udah berusaha buat sambungin alurnya.

Dari awal cerita ini udah jauh banget dari rencana awal, jadi ngapapa lah.
































Selamat membaca!

Malam ini berbeda seperti biasa ntah kenapa, aura di bangunan besar nan megah ini terasa begitu suram, Jeno dapat merasakanya.

Jeffrey mendiamkanya dari dirinya terbangun dari pingsan, hanya menaruh nampan berisi semangkuk bubur, susu, buah-buahan, lengkap dengan  cookies sebagai camilan untuk Jeno, setelahnya pemuda bermarga Jung itu pergi meninggalkan Jeno hingga sekarang.

Ngomong ngomong soal kejadian pagi tadi dirinya terbangun ketika hari mulai menjelang siang, makanan di nampan yang sudah disiapkan oleh Jeffrey sama sekali belum ia sentuh. Bahkan hari sudah menjelang malam, dapat Jeno lihat dari sorot jendela yang menjadi warna jingga gelap.

Jika biasanya akan ada satu atau dua maid yang datang ke kamarnya untuk sekedar menanyakan Jeno menginginkan sesuatu atau tidak, dan membersihkan kamar atau mengambil pakaian kotor, kali ini tidak sama sekali. Tak ada maid yang datang ke kamarnya.

Eric yang biasanya menyempatkan diri untuk menjenguknya paling tidak sehari sekali, kali ini juga tak menampakan batang hidungnya.

Duduk, melamun ntah memikirkan apa dan memainkan jari jari panjangnya. Hanya itu yang Jeno lakukan beberapa jam terakhir.

Sekedar menolehpun dirinya sudah merasa, apalagi untuk mengambil makanan di nakas.

"Jane, aku sangat mencintaimu."

Jeno meremas rambutnya, matanya terpejam erat saat merasakan sebuah hantaman besar di kepalanya, juga suara yang begitu menyakiti telinganya.

"Ayo berjuang, bersama,"





"Apa kita akan terus bersama?"



"Kenapa?"



Ntah, dirinya hanya bisa mendengar suara Jeffrey. Dirinya tidak bisa mengingat apa yang diucapkan Jane.

"Aku akan marah jika itu terjadi."




"Kamu tidak akan meninggalkanku Jane."









"Mengapa kita sekarang sangat jauh?"











"Mingyu dan Jaehyun terlihat sangat bahagia bukan?"










"Kak Jane, Kak Jeffrey menunggumu."







Itu suara Jaehyun, dia sangat hafal dengan suara halus yang penuh akan kelembutan itu.

















BRAK!

"JENO!"

























































































secret [jaeno/end.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang