Haiii ini tambahan doang biar kalian faham sama end yang tiba tiba kefikiran di otak ku, walau agak ngga nyambung ya.oh ya, setelah ini mungkin aku bakal revisi typing karena aku liat dari chap awal tanda bacanya banyak yang kurang tepat plus banyak typo. jadi maaf kalo menganggu notif.
Jeno menautkan kedua alisnya saat menatap seorang bayi yang baru saja dibawa ayahnya.
"Dia siapa yah?," tanya Jeno.
"Katamu ingin bertemu Eric, ini anaknya."
Jeno terdiam, bahkan ketika sang ayah mendudukan bayi bernama Eric itu di atas pahanya Jeno hanya diam.
"Ini anaknya Jepri?," Jeno bertanya, ayahnya binggung tentu.
"Sebelumnya kamu sudah pernah bertemu dengan mereka kah?." tanya Chanyeol.
Jeno mengangguk.
"Dimana?."
"Di-
Dimana?
- Ngga yah, Jeno baru ketemu mereka," elak Jeno, menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Ditariknya Eric untuk semakin dekat dengan dirinya, melingkarkan tangan kekarnya di perut gembil Eric sembari memfikirkan mimpi (?) nya yang terlihat begitu nyata.
"Serius, kenapa kamu sudah tau kalau Jeffrey memiliki anak yang bernama Eric? sedangkan Eric sendiri baru kembali da-
" Mom...mmm...momma. "
Chanyeol dan Jeno reflek menatap pada bayi munggil berusia 8 bulan itu. Jeno mengangkat bayi tersebut untuk sejajar dengannya. "Ya sayang?," tanyanya
" Moma...hheehee.... ."
Tunggu.
Mata Eric? dirinya tak salah lihat bukan?
Mata bocah itu berubah menjadi mata odd eyes. Sebelah matanya semerah darah dan sisi lainya berwarna hijau zamrud. Hanya beberapa detik, dan saat Jeno mengerjakan matanya lagi, mata bocah itu kembali normal.
Oh! apa lagi ini?!
Paginya Jeno disambut dengan Jeffrey yang tengah duduk di samping ranjangnya. Pemuda berdarah campuran itu sudah siap dengan setelan kantornya.
"Minum?," tawar Jeffrey menyodorkan segelas air hangat untuk Jeno.
Menolak, Jeno segera berusaha untuk duduk. Tentu dibantu Jeffrey. Setelahnya keduanya diam.
Tak lama, hanya memfikirkan bagaimana memulai percakapan.
"Ayahmu menyuruh saya untuk menjadi suamimu."
"Yaudah, nikah tinggal nikah."
Jeffrey mengernyitkan dahinya, benarkah? semudah itu melamar Jeno?
"Permasalahanya adalah, saya sudah memiliki pacar. Rosseanne Park,"Jawab Jeffrey, sekali lagi membuat Jeno deja vu.
"Lu punya selingkuhan?."
Diam.
"Yeri? Jungyeon?."
Diam.
"Putusin mereka, gua siap jadi papa buat Eric."
Dan, bak dihipnotis. Jeffrey mengangguk mengiyakan.
[Kam, 23 Des]
![](https://img.wattpad.com/cover/268267352-288-k20373.jpg)