Prolog

825 68 5
                                    

Di saat umurnya menginjak 6 tahun diri nya merasakan sesuatu yang ia sendiri tak bisa menjelaskan nya dengan benar.

Merasa selalu ada yang mengikuti nya jika ia tak sengaja mengatakan.
"temani aku"

Ia bisa membedakan mana yang tak baik dan yang baik.

Pergi ke suatu tempat dengan hawa dingin, menyeramkan. Memejamkan mata jika melewati hawa itu sambil berdoa meminta perlindungan.

Saat umur nya 8 tahun diri nya tak sengaja terjatuh dari kasur di kamarnya saat turun. Keadaan sedang mati lampu hanya lilin yang menerangi kamar nya. Diri nya tak sengaja melihat ke kolong tempat tidur miliknya, ia melihat sebuah tangan pucat tergeletak di sana, dirinya berusaha mencari tubuh nya tapi yang ia lihat hanya pergelangan tangan nya saja. Kemana tubuh nya?.

Tangan itu sangat pucat,kukunya panjang berwarna merah, ada beberapa luka sayat, tangan itu tak bergerak bagaikan patung membuat dirinya semakin takut pada benda manekin itu. Ia Phobia pada patung menurut nya saat menyeramkan saat melihat nya.

"Ibu!! Ada tangan di bawah tempat tidur!!"

"Tangan? Apa maksud mu Saki?"

"Sungguh! Itu ada tangan di bawah!"

"Baiklah, besok ibu sapu. Sekarang Saki tidur ini sudah jam delapan malam."

Gadis itu melirik bawah tempat tidur ada perasaan takut menghantuinya sontak ia langsung melompat ke tempat tidur.

Keesokan hari nya Ibu nya benar-benar menyapu kolong tempat tidur milik nya.

"Dimana Saki tangan itu?"

"Ada di bawah sana."

"Mana? Tidak ada ibu sudah menyapu nya dan tidak menemukan apa-apa Saki."

"Tapi kemarin ada,bentuk nya hanya tangan tapi seperti patung kaku."

Ibu nya mengangguk lalu tersenyum "mungkin hanya halusinasi, kemarin kan sedang mati lampu jadi tidak keliatan dan tak jelas mungkin hanya bayangan"

Ibu nya menyapu debu dari kolong tempat tidur nya, diri nya menatap kotoran debu itu tiba-tiba bayangan lengan itu muncul di pandangan nya menggelinding saat Ibu nya menyapu keluar kamar.

Sontak dirinya yang sedang berdiri di bibir pintu pergi dari sana memutuskan untuk keluar dan duduk di depan rumah.

"Sungguh aku melihat nya, jelas sangat jelas."

***

"Saki."

Wanita itu keluar dari kamar mencari anak nya yang sejak tadi di panggil tak ada jawaban."Saki, kau dimana?!"

Wanita itu melangkah menuju ruang tamu yang terdapat kolam ikan dengan dinding berbatu. Ia melihat anak nya yang sedang memakai kimono anak, berdiri kaku di depan kolam sambil mendongak.

"Saki, apa yang kau lakukan?" Wanita itu menghampiri anak nya lalu berjongkok untuk mensejajarkan tinggi nya dengan anak nya. Ia menepuk bahu mungil anak nya.

"Hei,kenapa diam apa yang kau lihat?"

Gadis berhelai merah muda itu tetap diam melihat ke atas, sontak wanita itu ikut mendongak melihat ke dinding berbatu berukuran sedang lalu ia menatap kembali anak. "Apa yang kau lihat?"

Tiba-tiba perasaan wanita itu tidak tenang dan mulai panik saat melihat anak nya kaku dengan mata kosong menatap ke atas. Pada akhirnya ia memutuskan untuk memanggil suaminya.

 Mystery In a Dream (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang