16. Ajakan Pergi

860 114 43
                                    

Pagi ini Yoonie terbangun dari tidurnya dan saat ia keluar dari kamar dengan pakaian yang sudah rapi, ia mendapati Jungkook tengah tertidur lelap bersama Yn. Melihat itu, Yoonie mencoba mengabaikannya dan berlalu pergi dari sana.

Hari ini Yoonie hendak menemui Jimin. Sejak semalam setelah ia berbicara dengan Yn, ada banyak hal yang ia pikirkan dan rencanakan terkait balas dendamnya pada ayah Jimin.

Tak butuh waktu lama, Yoonie akhirnya sudah sampai di perusahaan Jimin. Wanita itu langsung memasuki lift dan menuju lantai teratas tempat Jimin berada.

.

Di dalam ruangan kerjanya, Jimin tengah memeriksa pekerjaan karyawan serta laporan-laporan terkait keuangan perusahaan tersebut. Saat Jimin tengah mengecek email yang masuk ke komputer nya, pintu ruangannya langsung di buka oleh seseorang.

"Kau terlihat sangat sibuk." Ucap Yoonie yang berhasil membuat Jimin mengalihkan pandangan kepadanya

Jimin lantas berdiri dari duduknya dan tercengang melihat kehadiran Yoonie, wanita yang amat ia rindukan dan cintai.

"Langsung saja aku katakan apa tujuanku datang kemari. Batalkan pernikahanmu dengan Jung Yn dan batalkan semua proyek kerja samamu dengan keluarganya." Terang Yoonie, mendudukkan dirinya di sofa

Alis Jimin terangkat. "Maksudmu?. Apa kau ingin melihatku bangkrut?." Tanyanya tak habis pikir

Yoonie mengangguk sembari melihat ke arah Jimin dengan senyum miring di wajahnya. "Ini cara balas dendam ku kepada ayahmu dan juga tuan Jung. Aku ingin dua pak tua itu jatuh dalam kebangkrutan serta kehilangan aset mereka. Kenapa?, kau tak mau jatuh miskin?. Sadarlah, yang kau dapatkan selama ini adalah milikku dan Jungkook."

Jimin mengangguk lalu menghampiri Yoonie. "Hanya sekali ini, aku ingin bertanya kepadamu. Apa tak ada perasaan yang tersisa kepadaku? Apa kau tak mencintaiku bahkan setelah kita melewati hari dan malam yang panjang?."

Yoonie menyeringai. "Apa kau sebegitu tak tahu malunya bertanya seperti itu kepadaku?. Untuk apa aku memiliki perasaan pada anak dari seorang pembunuh dan pencuri. Tentu saja, aku tak pernah mencintaimu."

"Baiklah... Kalau begitu aku juga tak akan mendengarkan ucapanmu dan aku akan tetap menikah dengan Yn, agar kau bisa lihat bagaimana aku membuat adikmu sakit ketika kehilangan orang yang di cintainya." Balas Jimin yang berhasil membuat Yoonie geram

Yoonie lantas berdiri dari duduknya dan menampar Jimin. Plak. "Jika kau tetap melakukan itu, jangan harap kau akan hidup bahagia."

"Kau juga. Jika kau tetap dengan pilihanmu untuk balas dendam, jangan pernah temui aku." Balas Jimin yang ditanggapi tawa kecil oleh Yoonie

.

Jungkook tersenyum lebar saat mendapati Yn tengah memasak di dapurnya, dan dengan langkah yang pelan, ia pun mendekatinya lalu memeluknya dari belakang.

"Jungkook, apa yang kau lakukan?, lepaskan, jika kau seperti ini nanti masakan ku akan hangus." Tegur Yn sembari membuat telur gulung

Jungkook menggeleng lalu menciumi tengkuk Yn. "Tak mau. Aku suka seperti ini dan aku juga tak masalah makan makanan yang kau buat walau hangus."

"Iya. Kau tak masalah, tapi aku yang masalah. Sudahlah Jungkook, lagi pula semalam kan kita sudah melakukannya untuk menghilangkan kerinduan kita selama ini. Jadi sekarang biarkan aku memasak dengan nyaman ya." Balas Yn dengan penuh pengertian pada Jungkook

Jungkook menggeleng dan mengeratkan pelukannya. "Aku akan melepaskan mu jika kau memberiku ciuman."

Yn memutar bola matanya malas, kemudian membalikkan tubuhnya menghadap Jungkook. "Tutup matamu." Suruhnya dan Jungkook pun menutup matanya

RescuerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang