18. Akhirnya Bahagia

1.5K 133 36
                                        

Jungkook menggeleng sembari bersiap menembak Hoseok. "Tidak, bukan karena dia, itu karena kau sudah terlalu banyak melakukan kejahatan dan aku hanya ingin menghukummu atas kejahatanmu itu."

Hoseok tertawa tanpa suara lalu menantang Jungkook untuk menembaknya. "Baiklah. Kalau begitu kau bisa menembakku sekarang juga, tapi orang tuaku tak akan melepaskanku jika kau menembakku. Mereka akan membunuhmu dan membuat kakakmu ikut menderita. Kalau begitu lakukanlah."

Jungkook lantas diam dan memikirkan ucapan Hoseok padanya. Benar apa kata pria itu, jika ia membunuhnya, orang tuanya pasti akan membalas dendam kepadanya dan juga menyakiti kakaknya, Yoonie. Bukan itu saja, Yn pasti akan ikut menderita karena orang yang dicintainya telah membunuh kakak tirinya itu.

Melihat Jungkook yang tampak bimbang, Hoseok pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Hoseok lalu menendang perut Jungkook hingga membuat pistol yang ia pegang terlempar ke sudut rumah.

Setelahnya, Hoseok pun berlari dan merebut pistol tersebut lalu menodongkannya ke arah Jungkook hingga ia tak bisa berkutik lagi. "Selamat tinggal Jeon Jungkook." Ucapnya dan kemudian menarik pelatuk pistolnya pada Jungkook

Dor. Jungkook sontak memejamkan matanya sembari bersiap menerima ajalnya, namun setelah beberapa detik berlalu, ia tak merasakan apapun.

Jungkook pun membuka pejaman matanya dan terkejut melihat sang kakak tengah berdiri di hadapannya dengan menahan rasa sakit yang ada di punggungnya.

"Ma-af ka-kare-na sela-ma i-ni a-ku ego-is." Ucap Yoonie dengan terbata-bata lalu jatuh tersungkur di hadapan sang adik

Dor Dor Dor Dor. Bunyi pistol kembali ditembakkan, namun kali ini Hoseok serta anak buahnya lah yang harus menahan sakit ketika mereka ikut di tembak oleh Yoongi.

Dor. Sekali lagi Yoongi menembak tepat di bahu Hoseok hingga membuat pria itu tak bisa menahan sakit dan terjatuh dengan lutut yang menopang tubuhnya.

Yoongi berjalan mendekati Hoseok lalu berdiri tepat di hadapannya. "Ada kata terakhir sebelum aku menembakmu lagi?"

"Sepertinya sudah tak ada." Sambung Yoongi dan kemudian menembak tepat di dada kiri Hoseok hingga pria itu tersungkur dan tak sadarkan diri lagi

Di sisi lain, Jungkook tak kuasa menahan tangis ketika merasakan tak ada pergerakan lagi dari Yoonie, bahkan hembusan napasnya pun sudah tak ada.

Tak lama kemudian, Yn datang dengan basah kuyup dan tertegun ketika melihat Jungkook yang menangisi Yoonie lalu beralih melihat Hoseok yang sudah tak bernyawa di hadapan Yoongi.

Perlahan Yn mendekati Jungkook lalu memeluknya dengan erat agar lelaki yang dicintainya itu tak merasa sendiri setelah ditinggal sang kakak.

"Jangan menangis, Jeon Jungkook. Semuanya sudah selesai sekarang. Jika kau menangis terus-menerus, kakakmu juga akan ikut sedih melihatnya." Ucap Yn, menenangkan Jungkook sembari mengusap punggungnya

Jungkook membalas pelukan Yn tak kalah erat lalu menopangkan dagunya dipundak Yn. "Kakakku Yn, dia meninggal karenaku. Dia memilih dirinya untuk terluka hanya untuk menyelamatkan aku yang buruk ini." Sahutnya, menangis

"Itu karena dia menyayangimu. Dia tak ingin kau terluka, maka dari itu dia memilih dirinya sendiri untuk terluka." Balas Yn, melepaskan pelukannya pada Jungkook lalu mengusap air matanya

Yn menyentuh kedua wajah Jungkook dan setelah itu mengecup bibirnya sekilas. "Jangan sesali pengorbanan kakakmu untukmu dan berbahagialah untuknya, dengan begitu ia tak pernah menyesal untuk melindungimu."

.

Esoknya, Jungkook dan Yn melakukan pemakaman untuk Yoonie yang dihadiri beberapa orang kenalan mereka, dan salah satunya ada Jimin yang tengah menangis di samping makam Yoonie.

RescuerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang