H-1

19 8 0
                                    

Setelah semua murid selesai mengerjakan tugas bu Santi, Argi datang dan memberitahu bahwa jam pelajaran ketiga kosong (jamkos).

Semua murid bersorak senang, mereka kembali pada aktifitas masing-masing. Ada yang mengeluh karna lelah, ada yang mengantuk karna semalaman tidak tidur, ada juga yang ingin pergi kekantin karna lapar.

"Sa, kantin gak ni?" Tanya Dara.

Isa menimang-nimang, kemudian menggeleng. "Nggak deh, gue masih kenyang."

Dara dan Jingga mengangguk, kemudian kembali duduk. "Kalian gak jadi pergi kekantin?"

Keduanya menggeleng, "gak rame kalo gak ada lo."

Isa mengangguk saja, lalu ia memegang kepalanya yang berdenyut nyeri. "Lo kenapa, Sa?" Tanya Jingga khawatir yang sedari tadi terus memperhatikan Isa.

Dara yang sedang mengobrol dengan teman depan nya pun menoleh kebelakang, "Isa kenapa?"

"Gue gakpapa kok." Jawab Isa.

Keduanya menghela napas, kemudian mengangguk kompak. "Em.. gue mau nanya sama kalian boleh?"

"Boleh dong, apa sih yang nggak buat Isa." Dara terkekeh.

"Kalian.. udah tau soal penyakit gue, ya?" Tanya Isa hati-hati.

Keduanya terdiam sejenak, kemudian mengangguk pelan. Jingga mengambil tangan Isa. "Kenapa lo gak cerita sama kita, Sa?"

Isa menunduk. "Maaf, gue gak mau bikin kalian khawatir."

Dara menggeleng, kemudian menangkup wajah Isa. "Udah gakpapa, gak usah sedih. Yang penting sekarang lo gak boleh kecapean, dan sering-sering buat kemo." Isa mengangguk.

Ia menatap keadaan kelas yang ricuh karna Azhar menyanyi. "LANJUT GAK NI?!" Pekik Azhar lumayan keras.

"LANJUT!

"Oke, mau lagu apa?"

Semuanya terdiam, "gue ada request lagu!" Zaki. Masih ingat dengan Zaki? Ia mengangkat tangan nya tinggi-tinggi.

"Lagu apa?" Tanya Azhar kemudian duduk dimeja sambil memangku gitar yang ia pinjam dari ruang musik.

Zaki menghampiri Azhar, kemudian memberikan lagu yang sedang trend ditiktok. Azhar menaikkan sebelah alisnya ketika mendengar lagu itu.

"Kok itu sih?"

"Ya emang itu. Itu tuh lagi trend ditiktok! Masa lo anak tiktok gak tau?" Azhar menggeleng.

"Udahlah cepetan nyanyi." Suruh seorang siswi.

Azhar terdiam sesaat, apa dia harus menyanyikan lagu yang menurutnya aneh itu? Tapi boleh juga sih. Mari kita coba.

Azhar mulai memetikkan senar gitar dengan pelan. Ia mencoba untuk menyelaraskan dengan lagunya. "YAMET KUDASI! YAMET KUDASI! BANG YAMET... PARAKE DASI!" Nyanyi Azhar lantang.

Semuanya terkejut dengan lagu yang Azhar nyanyikan.

"Lagu apaan itu anjrit!"

"Ih, aneh banget lagunya. Tapi enakeun!"

"Lah kok lagu ini sih? Tapi gakpapa, LANJUTKAN AZHAR!"

Azhar melanjutkan nyanyian. "ARA ARA KIMOCHI! ARA ARA KIMOCHI! BANG ARA.. PARAKE PECI!"

Dara tergelak ketika mendengar suara Azhar yang fals ditengah jalan karna lidahnya yang tergigit. "Anjir! Suara lo gak enak bener, kek lagi denger terompet!" Lagi lagi Dara tertawa.

Isa ikut tertawa karna 'menurut' ia itu lucu, tapi tidak dengan Jingga yang sedari tadi diam. Tumben. "Lo kenapa sih, Jing?" Tanya Dara disela-sela tawanya.

H-1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang