CHAPTER: 15

963 159 16
                                    

“Hey hey, apa kalian melihat berita tadi malam?”

"Iya."

"Tapi, disaluran mana-mana heboh soal pemberitaan insiden itu," ucap Kaminari sambil menyandarkan dirinya ke kursi.

"Aku sungguh terkejut," sahut Kirishima.

"Mau bagaimana lagi?" Jiro mengibaskan tangannya lurus. "Sekolah pahlawan yang merupakan asal dari pahlawan telah diserang."

Sero menaruh dagunya di lipatan tangan. "Aku tidak tahu apa yang akan terjadi kalau para Sensei tidak datang saat kejadian itu."

"Hentikan, Sero!” Mineta berteriak histeris dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya.

"Urusai yo," (Name) menguap, terganggu oleh suara teman-temannya. Matanya jadi melek.

"Ha, (Name)! Lagi-lagi kau tidur ya!" pekik Lida mulai menceramahi gadis bersurai hitam-biru itu.

"Tapi, All Might benar-benar hebat," ucap Sato memperagakan tinju-tinjuan.

"Ya, kekuatannya benar-benar luar biasa." Tokoyami mengangguk setuju.

"Kero... bukannya (Name) juga melawan makhluk mutan itu?" kata Tsuyu nimbrung.

"Oiya! (Name) juga yang membuat tameng untuk menahan tinju mutan itu," timpal Uraraka.

'Tapi....'

Mereka kemudian melihat (Name) yang masih anteng mendengar ceramahan Lida.

'Berbeda!' teriak mereka dalam hati.

"Teman-teman! Homeroom pagi akan dimulai!" teriak Lida berjalan menuju depan kelas. "Semuanya harap tenang, dan duduklah di bangku masing-masing!”

"Kami sudah duduk, kok."

"Kau sendiri yang belum duduk dibangkumu."

"Tau tuh, dasar mata empat!"

Lida duduk di kursi nya dengan badan bergetar-getar. Ekspresinya kek nahan malu atau marah? "Sial!"

"Tidak apa-apa kok," ucap Uraraka menenangkan.

Srekk

"Ohayou."

Sapaan didepan pintu membuat seluruh penghuni kelas otomatis melihat kearah pintu. Aizawa berdiri disana dengan banyak perban yang melilit ditubuhnya kecuali mata.

"Aizawa-sensei sudah keluar dari rumah sakit?!" teriak semua kaget.

Kaminari menatap tak percaya. "Sensei benar-benar seorang pro!"

"Wah, emejing," ucapan (Name) kontras sekali dengan ekspresi wajahnya yang tidak ada ekspresi terkejut atau kagum. Hanya datar.

"Sensei! Apa anda baik-baik saja?" Lida bertanya sambil mengangkat tangannya.

"Apa itu bisa dibilang baik-baik saja?" timpal Uraraka dengan suara bergetar.

"Tidak usah memedulikan keadaanku," ucap Aizawa saat sudah berdiri didepan kelas. "Yang lebih penting lagi, pertarungan masih belum berakhir."

"Pertarungan..."

"Jangan-jangan..."

"Penjahat lagi...?!"

Otomatis seluruh penghuni kelas menampilkan ekspresi pucat.

"Sebentar lagi, festival olahraga Yuei akan diselenggarakan," ucap Aizawa datar.

Sret

"TERNYATA CUMA ACARA SEKOLAH BIASA!!" teriak murid kelas A.

"Itu acara sekolah biasa--!!" teriak Kirishima semangat.

Isekai... [BNHA×Reader] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang