Isekai... [BNHA×Reader]

CHAPTER: 19

"Sekarang waktunya istirahat makan siang sebelum pertandingan siang dimulai! Jaa na!"

.

.

"Senangnya hati ini karena tak lolos pertandingan kedua, lalala~" senandungku sambil berjalan-loncat mengelilingi pohon di dekat stadion.

Iya bener. Aku gak lolos di pertandingan kedua yang kuda-kudaan itu lho.

Kenapa?

Karena aku masuk ke tim Tetsutetsu, gak tau juga kenapa ntu anak ngegas dari kelas sebelah batiba ngajak aku join ke tim-nya. Yaudah, ku terima saja ahay.

Lagian di anime-nya juga tim Tetsutetsu gak lolos, ahay. Sejalan dengan aku yang gak pengen lolos di pertandingan kuda-kudaan.

"Hilih, kau itu emang prik!" Ucap Dean membuatku langsung membalas ucapannya sewot.

"Diam kau, kutu kupret!" Sewotku yang dibalas Dean dengan gebrakan meja.

Brak!

"Woy Dean! Jangan ngancurin fasilitas rumah punya orang lain dong!" Seru Takio memarahi Dean.

"Diam kau, kutu kupret!" Balas Dean sewot.

Buk!

"Jangan meng-copy paste ucapanku, kampret!" Ucapku sambil memukul batang pohon di hadapanku.

Kemudian aku pun memutus sambungan telepati-ku dengan Dean.

"Eit, eit. Jangan di put--"

Aku lalu menyenderkan tubuhku ke pohon, mengambil kantung Doraemon lalu mengambil makanan di dalamnya lalu memakannya.

"Aneh."

Aku memejamkan mataku lalu mulai fokus untuk menggunakan kekuatanku bicara dengan alam.

"Rasanya aku seperti mencium bau-bau yang aneh," gumamku dengan dahi berkerut.

2 meter...

Oke, gak ada yang aneh.

5 meter...

Hm, apa tuh??

Saat kekuatanku mencapai luar stadion dan berada di jajaran stand makanan, di situlah ada keanehannya.

Seketika aku pun melotot kaget.

"EH?? EEEHHH?! USO! KENAPA ITU ADA DISINI?!"

.

.

.

[Kantin]

"Nyam...nyam..."

Aku terus mengunyah cilor dengan nikmat sambil menatap para anak perempuan kelas A.

"Hagakure, J." Ucapku dengan datar sambil terus mengunyah.

"Jerapah!" Jawab Hagakure cepat.

"Harimau!" Lanjut Yaoyoruzu.

"Ular!" Lanjut Mina.

"Rusa!" Lanjut Uraraka deg-degan.

"Anjing!" Lanjut Jiro.

"Gorila, kero!" Lanjut Tsuyu.

"Aahh~ gadis-gadis yang cantik dan seksi~!" Ucap Mineta berputar-putar dimeja kami dengan komuk yang begitulah.

"Gak ada yang mengajakmu," ucapku memukul Mineta ala robot di kepalanya dengan keras.

"Akh! Kepalaku!" Seru Mineta guling-guling di lantai.