3. TAMAN SEKOLAH

1.3K 167 1
                                    

Tampak aksi dua orang siswa dan siswi yang saling kejar mengejar dengan antusias dilorong koordinor. Jika kalian berfikir mereka sedang memperagakan adegan seperti di film film kalian salah.

Posisi mereka sekarang agak berjauhan dan masih dengan aksi kejar kejaran.

"Arannn awas Lo ya sampai gue dapat gua pites leher lo"ucap siswi perempuan itu dengan berteriak keras.

"Coba aja mana bisa lo kejar gue"ucap Aran berteriak dengan lantang.

Siswi perempuan itu sudah tidak mengejar Aran lagi ia lebih memilih untuk kembali ke kelas nya.

Karena Aran merasa sudah tidak ada lagi yang mengejarnya ia menoleh ke belakang dan benar saja ia sudah tidak dikejar kejar lagi oleh siswi perempuan tadi.

"Huhh cape juga ya"hela Aran.

"Tapi gapapa deh yang penting pulpen gue banyak sekarang"ucap Nya sembari melihat sepuluh pulpen dalam genggaman tangan nya.

"Heh lagi ngapain lo?ucap Dheo menepuk pundak Aran.

"Ehh bang Dheo, ngga ngapa ngapain ko bang"ucap Aran dengan cengiran khas kuda.

"Jangan bohong lo, gue liat liat kaya yang habis dikejar setan"ucap Dheo dengan nada bercanda dan senyuman tipis dibibir nya.

"Bukan dikejar setan bang"

"Terus dikejar siapa lo?"

"Mira"

"Wihh emang beda buaya mah dikejar bukan mengejar"ledek Dheo sembari merangkul pundak Aran.

"Iya bang dikejar, karena gue ngambil semua pulpen punya dia"ucap Aran memperlihatkan sepuluh pulpen yang ada dalam genggaman nya.

Dheo yang melihat hal tersebut tertawa sembari menepuk bahu Aran.

"Pantesan dikejar Ran Ran"ucap Dheo menggeleng gelengkan kepalanya.

"Udah sana Lo masuk kelas"ucap Dheo melepas rangkulan nya kepada Aran.

Dheo adalah kaka kelas Aran juga ketua tim basket SMA Kejora.

"Terus bang Dheo mau kemana? Bolos ya?"

"Sembarangan Lo kalau ngomong, gue ada rapat diruangan basket"ucap Dheo yang mendapat anggukan dari Aran.

****


Di kelas XI IPS 3 keadaan kelas yang seperti biasa ricuh seperti suasana dipasar. Mereka tengah sibuk dengan kegiatan masing masing karena guru yang harusnya hari ini masuk tiba tiba ada urusan mendadak keluar kota.

Aran menghampiri teman teman nya Zee, Aldo, Soleh yang sedang terfokus dengan ponsel yang dimainkan nya.

"Guys kantin yok"ajak Aran dengan menepuk pundak Aldo.

Aldo masih fokus dengan game diponsel nya. Zee dan Soleh pun sama masih terfokus.

"Tar Ran nanggung nih"sahut Soleh tanpa menoleh ke sumber suara.

"Entar kita nyusul deh, Lo duluan aja"ucap Aldo.

"Atau apelin tuh gebetan Lo di kelas sebelas IPA 1"tutur Zee dengan polos yang membuat Aldo dan Soleh mengernyitkan dahinya.

"Siapa gebetan Lo Ran?"tanya Soleh yang masih setia menatap layar ponselnya.

"Wakil ketua osis"jawab Nya.

"Si Chika?"Aldo yang bertanya.

"Gatau gue nama nya tapi tau wajah nya"

"Aneh Lo masa mau ngegebet gak tau namanya"

"Yang pentingkan tau wajahnya urusan nama mah belakangan"

"Berarti gebetan Lo sekelas dong sama Mute gebetan gue?"

"Bisa jadi"

"Mute juga kelas nya di sebelas IPA 1"

"Ya kalo gitu mah udah pasti sekelas lah, ngapain coba lo nanya lagi bego"ucap Aran menoyor kepala Aldo.

"Iya juga ya"ucap Aldo menggaruk kepala belakang nya yang tak gatal.

****

Aran dkk sedang berada dikantin karena beberapa menit yang lalu bel istirahat sudah berbunyi.

Saat Aran sedang melihat lihat suasana sekitar, korneo matanya mendapati sosok perempuan yang berkedok sebagai ketua osis lebih tepat nya gebetan dia baru baru ini.

Chika tengah duduk di kursi taman yang tak jauh dari kantin. Tanpa berpikir panjang Aran langsung menghampiri Chika dan melenggang begitu saja tanpa memberi tahu teman teman nya bahwa ia akan menghampiri Chika di taman.

"Ran mau kemana Lo?"tanya Soleh sedikit berteriak karena Aran sudah melenggang lumayan jauh.

Aran tidak menghiraukan teriakan Soleh ia terus saja melenggang dengan tujuannya.

"Iya tuh dia yang ngajak ke kantin malah cabut"sahut Aldo.

"Udahlah mungkin ada urusan"timpal Zee yang tengah mengaduk ngaduk teh manis nya.

"Ekhemm"dehem Aran dan berhasil membuat Chika menoleh ke arahnya.

Chika yang sedang membaca novel menoleh ke arah Aran sejenak lalu ia memalingkan kembali wajah nya ke arah novel yang sedang dibacanya.

Aran duduk dikursi taman lebih jelas nya disamping Chika.

"Lo gak ke kantin?"tanya Aran namun tidak mendapat respon sedikitpun dari manusia disamping nya itu.

"Perasaan gue nanya sama orang deh, ko gak dijawab ya? Atau jangan jangan yang gue tanya ini batu bukan orang"ucap Aran dengan nada tengil sedikit menyindir.

Chika yang mendengar ucapan Aran itu menghela nafas dan menutup novel yang dibaca nya.

"Lo siapa si? Datang datang so akrab"ucap Chika sedikit kesal karena merasa tergangu.

"Kenalin nama gue Zahran panggil aja Aran"ucap Nya sembari mengulurkan tangan kanan ke hadapan Chika.

Namun uluran tangan Aran tidak mendapat jabatan tangan dari Chika.

"It's okey"gumam Aran.

"Nama Lo Chika kan? Chika si bidadari SMA Kejora"ucap Aran dengan menatap lekat mahluk ciptaan Tuhan yang nyaris sempurna ini.

Chika hanya diam mendengarkan ucapan yang Aran lontarkan. Chika beranjak dari kursi taman, ia berdiri dan saat kaki nya akan melangkah pergi tiba tiba terhenti karena pertanyaan dari si mahluk aneh di samping nya itu.

"Mau kemana?"tanya Aran yang kini sudah berdiri sejajar dengan Chika.

"Ke kelas lah gak denger tadi bel udah bunyi?"ucap Chika yang langsung pergi melenggang meninggalkan Aran.

Sebenarnya Aran sudah sedikit tahu tentang Chika dari Aldo. Karena Aldo sering ke kelas Mute ngapel. Memang mereka maksudnya Aldo dan Mute itu udah deket banget tapi mereka belum terikat dengan sebuah komitmen ya gitulah katanya masih gebetan belum ada kepastian.

Aran tahu dari Aldo, Aldo tahu dari Mute. Chika belum pernah pacaran dengan siapapun apalagi menjatuhkan hatinya.

"Gue akan buat Lo jatuh cinta dan gue mau jadi laki laki pertama yang membuat Lo jatuh cinta Yessica Tamara Albarata"guman Aran menatap punggung Chika yang sudah menjauh.


To be Continued

Tinggalin jejak setelah membaca jangan jadi pembaca gaib:v
Vote dan comment:)
See you di next part..

Dear ZahranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang