Motor Aran sudah berhenti sempurna di depan rumah Chika. Chika melepas helm yang bertengger dikepala nya lalu ia turun dari motor Aran.
"Nih"ucap Chika menyodorkan helm Aran ke hadapan nya.
"Makasih ya"ucap Chika.
"Sama sama"
Beberapa detik mereka saling pandang keheninganpun tercipta sejenak.
"Apa?"tanya Chika tiba tiba dan berhasil membuyarkan pandangan mereka.
"Ngga disuruh mampir dulu gitu?siapa tau kan camer ngerestuin gue sama anaknya ini"ucap Aran menggoda Chika.
Chika memutar bola matanya."ngeselin banget si Lo"
"Sekarang ngeselin besok suka, besok nya lagi cinta, besok besok nya lagi dan seterusnya Lo jadi ibu dari anak anak kita"goda Aran terkekeh.
Tak sadar Chika tersenyum tipis setelah mendengar perkataan Aran.
"Kebanyakan halu Lo"ucap Chika dengan tangan dilipat didada.
"Liat aja nanti"
Aran terkekeh dibalik helm full face nya itu.
"Yaudah gue pamit pulang, sampai ketemu besok disekolah"pamit Aran.
Aran melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah Chika. Setelah tubuh dan motor Aran sudah menjauh dilahap tikungan Chika masih berdiri di tempat tadi ia sedikit mengangkat ke atas bibirnya dan menciptakan sebuah senyuman "Dasar mahluk aneh"gumam Chika.
Setelah itu Chika masuk kedalam rumahnya.
****
Dag dig dug serrr itu yang dirasakan Aldo. Ia masih menunggu jawaban dari mulut Mute. Dalam hatinya ia berguman."Ayo Mut kasih jawaban yang sesuai dengan ekspetasi gue"
Tangan Mute tergerak mengambil buket dari tangan Aldo."Aku terima"
Setelah mendengar dua patah kata dari mulut Mute sontak membuatnya sangat senang bahagia menjadi satu. Aldo langsung menarik tubuh Mute kedalam pelukannya.
"Makasih udah nerima cinta Aku"ucap Aldo disela sela pelukan mereka. Mute hanya mengangguk sebagai jawaban.
****
Jam kini sudah menunjukan pukul 23.00 jalanan sekarang sudah ramai dengan orang orang. Bukan karena ada yang kecelakaan tapi akan adanya acara balapan. Terdapat laki laki yang memakai jaket kulit hitam menghampiri laki laki yang sedang berkumpul dengan teman teman nya.
"Mana temen Lo yang katanya mau lawan gue?"ucap laki laki itu dengan angkuh.
"Udah siap kalah Lo?"ucap Soleh sinis.
"Dalam kamus gue gak ada kata kalah"ucap Olldan tersenyum remeh.
"Liat aja nanti dalam kamus Lo itu bakalan ada kata kalah yang tercetak miring dan tertulis tebal"
"Banyak bacot. Mana temen Lo?atau temen Lo itu cupu takut kalah sama gue?"
"Jaga mulut lemes Lo itu"
Terjadilah adu mulut antara Olldan dan Soleh. Zee dan Aldo pun yang mendengar nya lama kelamaan sangat risih. Apalagi Olldan yang daritadi memancing emosi mereka.
"Bisa diem ga lo berdua. Panas kuping gue dengernya"lerai Zee."Dan lo Olldan kerjaan nya nyari ribut mulu heran gue"lanjut Zee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Zahran
Teen Fiction[On Going] ⚠️DILARANG KERAS PLAGIAT!! Cerita ori dari pemikiran sendiri. [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ---- "Dia adalah sosok laki laki yang tidak akan pernah bisa tergantikan." ©Copyright√ AnggiAgeeee