Happy Reading.. Enjoyyy:)
Pagi telah tiba sang fajar mulai memancarkan sinar miliknya. Seorang laki laki masih setia menutup mata hingga ada seorang wanita paruh baya membukakan gordeng kamar nya. Cahaya fajar masuk kedalam kamar dan mengenai wajah tampan laki laki itu.
"Aran ayo bangun, udah jam berapa ini ntar kamu telat loh."ucap Shani sang bunda.
Namun sang empu itu enggan membuka matanya. Sepertinya ia masih berada dialam mimpinya. Shani sedikit menggoyang goyangkan tubuh anak nya agar bangun dari tidurnya.
"Aran bangun. mami tunggu di meja makan cepetan mandi."ucap Shani berjalan keluar dari kamar Aran.
Akhirnya Aran bangun sembari menguap kecil. Ia langsung pergi ke kamar mandi. Setelah beberapa menit ia selesai mandi dan sudah rapi memakai seragam nya. Ia keluar dari kamar berlari kecil menuruni anak tangga.
Di meja makan sudah ada dua orang yang sangat ia sayangi tidak lain dan tidak bukan mereka adalah ayah dan bunda nya.
"Pagi Bun. Pagi Yah"sapa Aran menarik kursi lantas duduk.
Mereka tersenyum dan membalas ucapan anak nya dengan selamat pagi juga. Akhir nya mereka makan dengan suasana hening dan hanya dentingan suara sendok yang beradu dengan piring.
Setelah selesai dengan kegiatan sarapan pagi, Gracio pun Aran beranjak dari tempat duduk.
"Bun, Ayah berangkat"Shani tersenyum mengangguk, lantas Gracio mencium kening Shani.
"Kalau ada apa apa kamu langsung telpon bodyguard, atau langsung telpon ayah"pesan Gracio kepada Aran.
Aran hanya menganggukan kepalanya. Sebelum pergi Cio menepuk bahu Aran dua kali setelah itu ia pun pergi untuk bekerja ke kantornya.
"Bun, Aran berangkat sekolah dulu"ucap Aran menyalimi punggung tangan Shani.
"Hati hati jangan kebut kebutan dijalan nya"
"Siap bundadari"
****
Pagi ini Aran akan menjemput Chika ke rumahnya. Dan sekarang ia sudah berada ditempat tujuan. Aran merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan.
"Perfect"gumam Aran saat melihat pantulan mukanya dikaca sepion.
Aran kini sudah berdiri didepan pintu putih rumah Chika."Assalamualaikum"tak ada sahutan dari dalam.
"Assalamualaikum"
Tak lama dari itu seorang asisten rumah tangga membukakan pintu.
"Waalaikumsalam, Ehh.. ada tamu ganteng. Pasti mau ke non Chika ya den?"ujar art itu dengan sopan diiringi senyuman.
"Iya bi. Chika nya ada?"
"Ada. Sebentar bibi panggilin dulu, aden tunggu didalam aja, ayo masuk den"
"Gapapa bi. Saya tunggu disini aja"
Dimeja makan rumah, Chika dan sang mami sedang makan berdua karena sang papi sudah lebih dulu pergi ke kantornya untuk bekerja. Katanya si ada meeting pagi ini, jadi untuk menghindari kemacetan yang panjang ia memutuskan berangkat pagi dan sarapan di kantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Zahran
Fiksi Remaja[On Going] ⚠️DILARANG KERAS PLAGIAT!! Cerita ori dari pemikiran sendiri. [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ---- "Dia adalah sosok laki laki yang tidak akan pernah bisa tergantikan." ©Copyright√ AnggiAgeeee