Aran masih setia menggenggam kedua tangan Chika mereka berdua saling berhadapan dan korneo mata yang saling menatap.
"Chika mungkin ini terlalu cepat. Tapi aku ingin mengungkapkan rasa yang aku rasakan"
Chika mengernyitkan sebelah alis nya ia masih bingung dengan ucapan Aran. Wajar saja Chika bingung dengan ucapan Aran toh Chika belum pernah pacaran.
"Aku mau kamu menjadi miliku"lanjut Aran masih setia menatap sosok sempurna di hadapan nya.
"M-m maksud kamu?"
"Kamu mau menjadi miliku? Menjalani hari hari bersama ku? Dan menjadi dua insan yang terpikat oleh ketulusan dalam satu hubungan"
Chika masih diam dengan tangan yang masih digenggam oleh Aran. Chika menatap dalam sosok laki laki dihadapan nya ini. Mungkin ini terlalu cepat untuk Chika dan mungkin Aran hanya orang baru yang berusaha masuk ke kehidupan nya.
"Kamu jawab sejujur jujur nya. Aku tidak suka kebohongan apalagi menyangkut dengan perasaan"ucap Aran lembut.
Chika menatap mata Aran ia bingung harus berkata apa. Ini terlalu cepat untuk nya apalagi mereka kenal belum lama.
"Kasih aku waktu untuk menjawab nya"seru Chika menatap lekat wajah Aran.
"Berapa lama?"
"Seminggu. Aku harus memastikan perasaan ku"
"Oke. Aku tunggu jawaban terbaik darimu"
Aran melepaskan genggaman nya dengan lembut. Ia melihat wajah Chika yang terlihat canggung setelah ia mengutarakan perasaan nya.
"Gausah canggung santai aja"ucap Aran tersenyum manis.
Chika melirik Aran sejenak lalu memfokuskan pandangan nya kedepan."Aku belum pernah jatuh cinta"dengan tangan dilipat didada.
Aran menatap Chika dari samping."Aku tau"Ia merotasikan tubuh nya sejajar dengan Chika dan pandangan lurus kedepan.
"Aku ingin menjadi laki laki pertama yang membuat mu jatuh cinta"lanjut Aran.
"Kenapa kamu memilih aku?"
"Tidak ada alasan Chika. Aku mencintaimu tanpa alasan"
Chika merotasikan tubuh nya menghadap Aran. Pun Aran juga sama merotasikan tubuh nya menghadap Chika.
"Kenapa tanpa alasan?"
"Karena cinta itu tanpa alasan. Baik alasan fisik maupun yang lain"
Tanpa aba aba Aran langsung mencubit gemas hidung mancung Chika.
"Cantik banget si calon pacar ku ini"kekeh nya gemas.
"Aran tangan nya ih iseng banget"marah Chika tapi Aran suka dengan ekspresi gemas Chika.
Aran tertawa melihat ekspresi Chika.
"Yaudah kita pulang. Udah jam lima sore keburu kemaleman dijalan nya"ucap Aran melihat jam hitam yang melingkar ditangan kiri nya. Chika mengangguk sebagai jawaban.
****
"Gimana Zee Aran udah lo hubungin belom? Suruh ke tempat tongkrongan"ucap Soleh sembari memakan kacang yang di beli nya tadi.
Kini di tempat tonggkrongan hanya ada Zee dan Soleh. Aldo? Dia belum datang katanya si lagi otw.
"Belom. Tu anak pasti lagi ngebucinin Chika"ucap Zee.
"Hallo everybody"teriak Aldo yang baru saja datang.
"Mana si Aran? Tumben belum datang"tanya Aldo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Zahran
Teen Fiction[On Going] ⚠️DILARANG KERAS PLAGIAT!! Cerita ori dari pemikiran sendiri. [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ---- "Dia adalah sosok laki laki yang tidak akan pernah bisa tergantikan." ©Copyright√ AnggiAgeeee