[3]Love You My Dokter Kim--JINSOO

I want that

Happy Reading ❣

Sinar matahari masuk menembus ventilasi, jisoo menyibak selimut lalu berjalan menuju box bayi untuk melihat anak tampannya. Akhir-akhir ini jisoo sudah sangat jarang bermain dengan heuningkai karena banyak masalah yang datang terus-menerus tanpa henti.

"Uhh~ sayangku, ternyata kau sudah bangun. Maafin momy nde karena sudah jarang sekali bermain denganmu" Jisoo menimang bayi itu dengan penuh kasih sayang, mengecupi pipi gembul bayi itu lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan heuningkai.

"Eunghhh" Seokjin merenggangkan ototnya, rasanya ia ingin sekali memeluk guling bernyawa disampingnya tetapi? Kosong. Ahh! Ia sangat benci saat jisoo tak ada disampingnya!

"Jin, kau sudah bangun" Seokjin melihat seorang bidadari cantik yang tengah tersenyum lembut memandangnya, mengenakan bathrobe bewarna putih sepertinya wanita itu habis mandi dan tak lupa dengan bayi yang berada di gendongannya. Wajahnya nampak cantik dan segar, seokjin jadi ingin memeluk dan mencium wanita itu.

"Ji" Seokjin ikut duduk disofa bewarna hitam, menaruh dagunya di bahu jisoo dan ikut menyaksikan apa yang heuningkai minum dipagi ini. Bayi itu nampak sangat rakus saat menyedot benda pink kesayangan seokjin, ada rasa cemburu saat heuningkai mendapatkan jatah lebih banyak tetapi mengingat heuningkai yang masih kecil dan butuh asupan dari seorang ibu jadi seokjin sedikit mengikiskan rasa cemburunya.

Jisoo dan seokjin menoleh ke ambang pintu saat melihat wanita bertubuh mungil sedang berjalan kearahnya. Memakai hotpants bewarna hitam polos dengan balutan tanktop putih yang sedikit menampakkan lekuk tubuhnya.

"Omo! Oppa hal apa yang tengah kau saksikan sekarang huh! Menepilah" Jennie mencoba menggeser-geser tubuh seokjin, tetapi kakak lelaki keras kepalanya itu semakin merapatkan tubuh besarnya pada jisoo. Rasanya enggan sekali kalau harus berjauhan dengan jisoo.

"Shut! Diamlah!! Aku sudah sering melihat semua ini bahkan aku pernah ikut merasa--

"Ada apa jennie kim, mengapa kau kemari?" Jisoo menyela omongan seokjin, ia tak mau sampai jennie mengetahui hal memalukan itu. Seokjin juga, mulutnya seperti tidak ada rem nya saja.

"Ahh ini, aku ingin menjemur heuningkai dihalaman depan sekaligus aku ingin memotret bayi menggemaskan itu" Jisoo tersenyum, lalu melepaskan heuningkai dari emutannya dan tak lupa menutupi dadanya dengan bathrobe tadi.

Tentang heuningkai, jennie dan taehyung memang sudah mengetahui dari jungkook karena pria itu yang menceritakan secara jelas tanpa ada yang ditutupi. Ada rasa kasihan direlung hati jennie saat melihat bayi malang itu, tetapi dirinya juga senang karena ada bayi disini. Jennie kan suka anak kecil apalagi bayi. Gemasnya~

"Terimakasih jennie"

"Nde eonni" Jennie mengambil alih heuningkai lalu melenggang pergi dan sepertinya gadis itu melupakan sesuatu?

"Ji" Jisoo menatap seokjin yang saat ini tengah menatapnya dengan sayu. Wajah seokjin pucat pasi, mata pria itu memerah, bibirnya juga pucat, deru nafasnya hangat dan suaranya serak. Jisoo menempelkan tangannya didahi seokjin dan sedikit terkejut karena suhu badan pria itu panas. Sepertinya seokjin demam, pria itu memeluk pinggangnya dan merengsek-rengsek di lehernya.

"Kau sakit, hm?" Seokjin menggeleng.

"I want that" Jisoo ikut menatap apa yang seokjin inginkan, sebenarnya ia tidak ingin memberi hal itu tetapi melihat netra yang sedang membendung liquid bening jisoo jadi tidak tega. Pria itu benar-benar mirip seperti bayi, bibirnya dikerucutkan dirinya ingin kesegaran dipagi hari. Badannya sedang tidak enak dan butuh kesegaran.

"I want that" Ulangnya. Jisoo mengerti sekali apa yang seokjin inginkan, eum... Tetapi? Dengan rasa berat Jisoo membuka kembali bathrobe miliknya, menanggalkan atasannya. Seokjin yang melihat benda pink milik jisoo menggantung sempurna di hadapannya langsung mengulum dengan rakus seperti apa yang heuningkai perlihatkan padanya tadi.