Sory

1K 86 2
                                    

Happy Reading ❣

Ada sekitar puluhan panggilan dan chat dari suho, tetapi jisoo hanya membaca dan tak ada niat sama sekali untuk membalasnya.

Ji dengarkan aku

Ji tolonglah angkat panggilan ku

Ji maafkan aku

Aku minta maaf

Aku bodoh ji, sungguh kemarin aku tidak ada niat untuk berbuat seperti itu

Aku menyesal

Tolong kasih waktu aku untuk berbicara denganmu

Kau sudah tidak tinggal di apartemenmu yang lama bukan, Sekarang kau tinggal dimana?

Ji kumohon

Aku tak bisa tidak berkomunikasi denganmu walau hanya sehari

Maafkan aku, aku menyesal

Mendengar ada suara decitan pintu, jisoo segera menghapus semua pesan dan panggilan dari suho. Seokjin kalau marah seperti seorang psikopat fikirnya.

Menyeramkan!

"Chagi" Seokjin tersenyum kecil saat melihat seorang gadis yang tengah duduk di meja rias, dengan rambut basah.

"Apa kau habis mandi?" Seokjin memeluk jisoo dari belakang. Jisoo tak menjawab, ia lebih memilih menyalakan alat panas yang berfungi mengeringkan rambut.

"Biar kubantu untuk mengeringkan rambutmu" Seokjin mengambil alih hair dryer bewarna hitam kelam dari tangan jisoo.

"Tak usah" Cegah jisoo saat melihat seokjin yang mulai mengeringkan rambutnya dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Jangan meragukanku dalam hal sepele seperti ini" Jisoo tak bergeming, ia melihat seokjin dari pantulan cermin yang sangat lihai mengeringkan rambutnya dengan alat itu.

"Cha, sudah selesai" Seokjin mematikan alat tersebut dan melihat jisoo yang tersenyum kecil karena rambutnya sudah kering.

"Kau pandai sekali" Jisoo memegangi rambutnya sendiri setelah dibantu keringkan oleh seokjin.

"Bagaimana kau bisa melakukannya?"
"Aku pernah melihat seorang wanita di internet dan dia melakukan hal yang sama sepertimu, jadi sedikit-sedikit aku bisa" Jisoo mengangguk dua kali, tak sangka seorang pria arogan seperti seokjin bisa melakukan hal seperti ini.

"Tapi tentu ini semua tak gratis nona kim" Jisoo berdiri dari duduknya setelah mendengarkan pernyataan seokjin. Seokjin sedikit membungkuk untuk menjajarkan posisinya dengan Sang gadis.

"M-maksudmu?"

"Beri aku 5 ciuman di wajah" Pinta seokjin lalu mendekatkan wajahnya dengan jisoo, yang sekarang hanya berjarak 10 cm.

"A-aku tak--

"Aku tak suka penolakan chagi"

"J-jangan menatapku seperti itu" Seokjin tersenyum kecil saat melihat pipi gadisnya yang berubah warna menjadi merah.

"Baiklah" Seokjin mulai menutup kedua matanya. Jisoo berfikir sebentar, menarik nafasnya dalam-dalam lalu mulai membubuhkan 5 ciuman seperti apa yang seokjin pinta.

Cup

Cup

Cup

Cup

Cup

Satu ciuman mendarat di kening mulus milik seokjin, dua ciuman di mata indahnya, satu ciuman di hidung bangir, dan terakhir satu ciuman di bibi plum seokjin.

[3]Love You My Dokter Kim--JINSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang