Jealous

987 77 2
                                    

Happy Reading❣

Terlalu banyak keanehan menurut suho akhir-akhir ini. Beberapa waktu lalu saat suho berkunjung ke apartemen jisoo untuk meminta maaf, tetapi tetangga jisoo bilang "Sekarang jisoo sudah tidak tinggal disini. Beberapa hari yang lalu datang segerombolan orang berbadan besar dan berpakaian hitam masuk dan memindahkan semua barang yang berada di apartemen jisoo ke tempat lain"

Janggal sekali, apalagi sekarang sikap jisoo yang berbeda 180°. Biasanya jisoo akan selalu mengutamakan sahabat-sahabatnya, tetapi sekarang? Mengobrol saja jarang.

"Memang benar, tadi aku sudah melihatnya secara jelas. Kalau itu memang kiss mark" Suho menatap wendy dengan tatapan serius.

"Kurasa kalian salah lihat" Suho menyenderkan tubuhnya ke kursi dengan isi fikiran yang membebani kepalanya.

"Ck! Aku harus menjelaskannya berapa kali oppa" Nayeon mulai angkat bicara kali ini.

Setelah umji dan mina yang mengatakan hal serupa, wendy dan nayeon masuk ke toilet berpura-pura ingin bicara tentang hal lain. Nyatanya mereka berdua selalu fokus ke tanda kepemilikan yang berada di leher jisoo. Jisoo memang belum sepenuhnya sadar kalau bekas seokjin sedikit terlihat di area lehernya.

"Kalau kau tidak percaya, silahkan periksa sendiri" Umji memakan wafel madunya dengan kunyahan yang cepat. Karena terlanjur sebal dengan pria di hadapannya.

"Tetapi kalau dokter ji sudah memiliki pasangan mengapa dia tidak memakai cincin" Kening wendy bergelombang mendengar ucapan mina.

"Banyak orang yang merahasiakan hubungannya karena tidak mau diketahui orang lain dan hal itu wajar" Nayeon menyeruput minuman hangatnya. Wanita berambut cokelat ini memang sangat suka minuman hangat, terlebih lagi kalau beruap.

"Kira-kira siapa pria tampan yang sudah berhasil menaklukkan ji..." Umji menaruh jari telunjuknya di bawah dagu dengan fikiran yang membayangkan seberapa tampan pria yang sudah merenggut hati jisoo.

"SUDAHLAH KALIAN SEMUA TIDAK PERLU BERFIKIRAN YANG MACAM-MACAM" Suho yang sudah sangat panas langsung menggebrak meja dengan kuat. Wendy, nayeon, mina, dan umji langsung mengatupkan bibir mendengar bentakan dari suho. Mereka tidak pernah melihat suho semarah ini.

💐

Wanita berambut panjang, digerai tanpa tali ikat yang menyatukan anak-anak surainya sedang tersenyum ceria melihat beberapa momen yang ia potret sendiri.

"Kok jantungku berdegup cepat melihat foto ini" Jisoo memegangi dadanya sendiri dengan mata yang berfokus pada foto itu.

"Dia tampan, baik, kharismatik dan memiliki rasa peduli yang tinggi" Menopang dagu dengan bibir yang terkatup. Memori otaknya terus berputar saat pertemuan pertamanya dengan seokjin.

"Mengapa aku jadi memikirkan pria menyebalkan itu" Jisoo menepuk-nepuk keningnya sendiri, sepertinya aura kharismatik dari seokjin sudah mampu membuatnya mabuk kepayang.

"Sekarang aku harus apa? Bagaimana bisa wallpaper ponselku berubah gambar menjadi fotonya" Jisoo menghela nafas gusar, memandangi terus aura misterius dari foto seokjin.

"Apa seokjin seorang mafia? wajahnya menyeramkan. Ekspresinya persis sekali kalau dia sedang marah" Jisoo bergedik ngeri melihat wajah seokjin yang babak belur.

"Pakai bawa pistol segala, memang pria ini mau membunuh?" Celoteh jisoo. Tetapi tidak bisa jisoo pungkiri kalau seokjin memang tampan. Bahkan sangat tampan.

💐

Sudah dua minggu selama kepergian yonggi ke daegu, joy hanya berdiam diri seperti tidak ada gairah. Biasanya anak kucing itu selalu mengintilinya tetapi sekarang sepi sekali. Bahkan semenjak kejadian yonggi bermalam di apartemennya, tidak ada chat atau panggilan dari pria itu.

[3]Love You My Dokter Kim--JINSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang