Waktunya istirahat, musik berjudul Life goes on di putar memenuhi seisi perusahaan Survey Corps. Menyetel musik yang menyenangkan agar mood para pegawai merasa baik. Bahkan beberapa pegawai berjoget ria di ruangan divisi termasuk salah satu di divisi two Hanji menggoyangkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri mengikuti setiap beat pada lagu yang disetel.
" Lebih semangat Hanji-san!" seru Jean seraya bertepuk tangan memberi semangat padanya.
Connie mengeraskan volume Speaker untuk mendalami tariannya. Mereka berdua, Hanji dan Connie berjoget bersama dan mendapati tawaan dari pegawai divisi two lainnya. Eren menggeram kesal seraya menutupi kedua telinganya, sepertinya musik bertempo menyenangkan tidak berhasil membuat Moodnya naik.
" Mau makan bersama diluar?" ajak Petra mengetahui kekesalannya.
" Tidak, aku makan dikantin saja."
Petra tersenyum lalu pergi bergabung bersama dengan lainnya. Pintu terbuka, Armin masuk mendekati Eren yang sibuk mengerjakan tugasnya daripada mengikuti keseruan anggota pegawai lainnya.
" Sudah kubilang hilangkan sifat pendiam mu itu." ucap Armin duduk di kursi pegawai yang kosong.
" Kau harus membuktikan kualitas kerjamu pada atasan dihari pertamamu bekerja agar mendapatkan kesan yang baik." balas Eren
" Setidaknya isi perutmu dulu, otak mu tidak akan bekerja jika perutmu kosong."
Bunyi Klik spasi terdengar bersamaan berdirinya Eren dari kursinya. Pegawai divisi two menatapnya heran, Hanji menoleh tepatnya kepada Armin dan memberikannya sebuah kode melalui tatapannya.
" Ah Moblit sedang memakan bekalnya."
Hanji mengangguk lalu berjalan mendekati keduanya. Para pegawai divisi dua lainnya juga ikut mengalihkan perhatiannya pada pegawai baru yang sedang berdiri terlihat menahan kesal. Musik yang diputar berikutnya memiliki melodi yang sedih hingga suasana berubah suram, sepertinya orang yang bertugas di main operator mengalami patah hati.
" Musik macam apa ini." gerutu Connie.
" Kalau tidak terima protes saja sana!" balas Jean kesal mendudukkan bokongnya di sofa empuk yang tersedia untuk para pegawai beristirahat. Bentuknya mirip seperti ulat bahkan ada kursi pijat khusus orang yang mengalami pegal-pegal ditubuhnya. Setiap ruangan divisi terdapat lima sofa dan kursi pijat. Sangat memanjakan bukan?
" Ngomong-ngomong bagaimana tinggal didesa Shiganshina? Apakah menyenangkan?" tanya Connie penasaran.
Eren meliriknya ia akan menjawab tapi dipotong oleh Hanji yang menyahut.
" Sudah jelas disana pasti menyenangkan. Kalau kau tinggal disana pulang-pulang kau akan menjadi gemuk."
" Hei bagaimana bisa?" kini Petra ikut terlibat percakapan.
" Disana tempat produksi berbagai macam beras. Para penduduk disana pasti akan menyuruhmu memakan nasi setiap hari."
" Itu tidak mungkin. Bukan nasi yang menyebabkan gemuk tapi pada dasarnya disebabkan oleh jumlah kalori yang tidak seimbang." ucap Jean
" Tumben Jean kau sangat pintar." Armin merasa terkesan.
Sudah cukup. Eren merasa lapar sekarang, perutnya berbunyi. Berdiri selama dua menit ternyata pegal juga. Ia memutuskan untuk keluar.
" Ayo kita keluar bersama dengannya." ajak Marco yang sedaritadi diam mendengarkan percakapan.
" Loh dimana pak Hannes?" tanya Hanji baru ingat keberadaan Hannes yang tidak ada. Biasanya dia juga ikut heboh berjoget bersamanya. Para pegawai divisi dua ikut celingak-celinguk mencari pak Hannes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love Again? [ ERERI ]
Fiksi PenggemarEren dibingungkan oleh dua pilihan. Kembali pada cinta pertamanya atau menetap pada pria yang akhir-akhir ini mengisi kekosongan hatinya? © Hajime Isayama Art credit : @inunekosukii Warning BxB ‼️ OOC⚠️ Adult Content🔞