5. Alergi kacang

1.1K 119 72
                                    

Hari demi hari Eren mempelajari koding bersama Marco di perpustakaan yang tersedia di Survey Corps sehabis pulang kerja. Perpustakaan Survey Corps memiliki gedung tersendiri tidak bergabung dengan perusahaan tetapi terpisah tepat berada dibelakangnya, bangunannya berbentuk seperti setengah bola, atapnya terbuat dari kaca terlihat sangat silau dan panas diluar tetapi sejuk didalam. Karena banyak tanaman dan tumbuhan ditanam didalam, menghiasi di setiap rak buku bahkan ada pohon apel di tengah-tengahnya, para pegawai dipersilahkan untuk memakannya jika memang lapar.

Para pengunjung yang datang khususnya pegawai Survey Corps disuguhi kursi empuk berbentuk seperti telur yang bisa digunakan untuk pijat. Jadi mereka bisa membaca sambil menikmati pijatan teknologi dari kursi telur. Di pojok sana Eren sedang menggunakan kursi telur itu bersama Marco yang duduk dikursi biasa sambil membaca buku kesukaannya berjudul War and Peace karya Leo Tolstoy.

" Apa punggung mu tak terasa pegal, duduk dikursi itu selama 3 jam." tubuh Eren bergetar-getar menikmati pijatan kursi di punggungnya.

" Tidak, aku sering begini." balas Marco tanpa menoleh.

" Aku takut jika seperti itu tulangku akan mengalami lordosis dan kifosis."

" Mengapa hanya dua itu saja? Dimana skoliosis?" tanya Marco seraya menutup bukunya.

" Itu tidak akan terjadi karena aku tidak pernah memiringkan tubuhku saat duduk. Yang sering kulakukan hanyalah membungkuk dan membusungkan dada ku kedepan."

Marco tertawa, " Senin besok bersiaplah, kau sudah mempelajari apa yang aku suruh kan?"

" Sudah, aku sangat gugup  perusahaan akan membuat game terbaru, bagaimana jika aku melakukan sebuah kesalahan yang berakibat fatal. Pasti mereka akan menendang bokongku keluar dan tak memberiku kesempatan kedua." Eren memijat tombol off. Getaran kursi membuatnya semakin tidak tenang.

" Jangan berpikiran begitu, lagipula aku sudah mengajari semua yang aku tahu. Dan aku sudah berpengalaman jauh darimu. Berapa umurmu?"

" 21 tahun."

" Apaaa?! Muda sekali." Sudah pasti Marco terkejut di perusahaan Survey Corps rata-rata pegawainya berumur mulai dari 24 tahun sampai 40 tahun-an dan didepannya pemuda brunette ini sangat muda dibandingkan dengan lainnya.

" Aku lulus lebih cepat dari lainnya. Memangnya berapa umurmu?"

" Umm aku 25 tahun."

Eren melototkan matanya, " Jangan bilang aku paling muda di antara pegawai disini."

" Yeah bisa dibilang begitu."

🐒🐒🐒

Hari Senin telah tiba, hari dimana Eren biasanya akan memainkan game PAC-MAN nya, kini rutinitas itu harus pudar karena tergantikan oleh kesibukan pekerjaan yang berdatangan padanya. Ia harus berangkat setiap pagi pukul 08:00 am. Harus tepat tidak boleh terlambat kalau tidak ingin bokongmu dilempar oleh Keith sadist yang telah memotong rambutnya sampai habis, mirip sama seperti Pixis. Eren mengerti, sekarang orang botak bertambah satu lagi, yang dulu hanya berdua kini menjadi bertiga.

" Selamat pagi Mr.Keith Sadist." sapa Eren saat melihat Keith duduk di meja pengawas sendirian.

" Kau masih bertanggung jawab dengan wajahku." ucap Keith marah, mengingat wajahnya yang penuh lebam akibat amukan para penggemar Levi dimalam Halloween.

" Ayolah yang lalu biarlah berlalu, mau aku traktir Starbucks sepuasnya?" tawar Eren, sikunya ditaruh di meja.

" Kau masih muda, aku tidak percaya pada anak muda manapun."

Fall In Love Again? [ ERERI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang